Laporkan Masalah

Nasi Tumpeng dalam Simbolisasi Konsep Kekuasaan Jawa

SYARIFAH RACHMAWATI, Drs. Mashuri Maschab, SU.

2014 | Skripsi | ILMU PEMERINTAHAN (POLITIK DAN PEMERINTAHAN)

Fenomena politik dapat terjadi dalam bentuk apapun. Ini artinya, hal-hal politis dapat diamati dalam berbagai hal sehingga politik tidak selalu mengenai pemerintahan formal. Dalam penelitian ini fenomena politik disajikan dengan cara di luar format pemerintahan formal. Penelitian ini membahas mengenai nasi tumpeng yang mengandung begitu banyak simbol-simbol politis dan digunakan juga secara politis. Nasi tumpeng dalam penelitian ini merupakan sajian khas Jawa yang terdiri dari nasi dan berbagai kelengkapan, baik berupa makanan ataupun bukan makanan. Sajian ini hanya disajiakn pada saat tertentu yang dianggap sakral dengan maksud meminta selamat. Akan tetapi lebih dari itu, sajian ini mengandung maksud lain dengan menggunakan simbol-simbol yang dilekatkan padanya. Penelitian ini merupakan penelitian jenis kualtatif dengan metode fenomenologi. Olah pustaka lebih dielabrasi untuk mendapatkan data yang ilmiah beserta penjelasannya untuk melengkapi data lapangan yang kebanyakan merupakan penuturan-penuturan. Dari penemuan dalam penelitian ini, terungkap bahwa ada halhal di balik nasi tumpeng. Ia tidak hanya merupakan sajian dalam ritual selamatan orang Jawa yang ditujukan untuk meminta selamat. Lebih dari itu, nasi tumpeng menujukkan tiga hal yaitu mengenai simbolisasi, peristiwa, dan aktor. Simbolisasi yaitu mengenai nasi tumpeng itu sendiri dan simbol-simbol yang melekat padanya. Peristiwa terkait dengan momen ketika nasi tumpeng disajikan. Sedangkan aktor terkait dengan pihak-pihak yang terlibat di dalamnya. Ketiganya membentuk serangkaian hubungan yang menunjukkan adanya hubungan elitis yang tanpa disadari terus diterapkan dan tanpa dipertanyakan.

-

Kata Kunci : nasi tumpeng, Jawa, simbol, peristiwa, aktor


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.