Laporkan Masalah

GAGASAN-GAGASAN DALAM SKENARIO SOEGIJA KARYA GARIN NUGROHO: TINJAUAN LIMA KODE ROLAND BARTHES

STEFANAVENTI ASRIUNI, Cahyaningrum Dewojati, S. S., M. Hum

2013 | Skripsi | SASTRA INDONESIA

Penelitian berjudul “Gagasan-Gagasan Dalam Skenario Soegija karya Garin Nugroho: Tinjauan Lima Kode Roland Barthes” memiliki latar belakang bahwa film adalah media komunikasi kedua setelah media massa, yang memiliki berbagai unsur dan simbol dalam penyampaian pesannya. Hal tersebut senada dengan skenario Soegija yang menggunakan banyak simbol dalam menyampaikan pesan. Penelitian ini bertujuan mengungkap gagasan-gagasan yang terdapat dalam skenario Soegija. Pengaplikasian teori semiotik, khususnya sistem pembacaan lima kode Roland Barthes, digunakan untuk menemukan suatu narasi tersirat, dan melihat konsep apa yang sebenarnya ingin disampaikan oleh pengarang. Langkah awal penelitian dilakukan dengan cara menemukan leksia dalam skenario, kemudian leksia tersebut dikelompokkan menjadi leksia terkait. Selanjutnya, analisis terhadap leksia dilakukan untuk menemukan lima kode Roland Barthes dalam leksia tersebut. Langkah terakhir adalah melakukan pemaknaan berdasarkan relasi makna dan lima kode Roland Barthes. Hasil penelitian dijabarkan sebagai berikut. Pertama, gagasan mengenai pentingnya rasa nasionalisme yang memiliki arti semangat kebangsaan, kesadaran keanggotaan dalam suatu bangsa yang secara potensial atau aktual bersama-sama mencapai,mempertahankan, dan mengabadikan identitas, integritas, kemakmuran, dan kekuatan bangsa, merupakan gagasan yang mendominasi objek penelitian ini. Kedua, gagasan mengenai pentingnya pluralisme. Sebagai negara multikultur, multiras, multiagama, dan multibudaya, pluralisme penting untuk diwujudkan. Sesuai dengan jiwa Bhineka Tunggal Ika, penulis mengingatkan kembali mengenai makna semangat pluralisme tersebut. Ketiga, gagasan mengenai mengisi kemerdekaan. Jasa para pejuang kemerdekaan yang berperang tanpa mengangkat senjata tampak dalam dua tokoh utama dalam objek penelitian ini. Soegija dan Mariyem adalah pejuang kemerdekaan yang tidak mengangkat senjata. Dalam hal ini penulis ingin menggugah rasa nasionalisme generasi muda untuk turus mengisi kemerdekaan walaupun tanpa mengangkat senjata. Secara keseluruhan, peneliti menyimpulkan bahwa meskipun objek penelitian ini mengulas kehidupan seorang tokoh agama tertentu, namun demikian gagasan-gagasan yang terkandung dalam skenario Soegija bukan mengenai propaganda tentang sebuah agama, melainkan lebih mengurai tentang nasionalisme, pluralisme, dan semangat mengisi kemerdekaan.

The background of the research entitled “The Ideas used in Soegija Scenario Written by Garin Nugroho: a Review Based on the Five Codes of Roland Barthes” is that film becomes the second communication mass media after mass media, which owns several elements and symbols in delivering the message. This happens in Soegija scenario which uses a lot of symbols. This research aims at revealing those concepts. The application of semiotic theory, especially the reading system of Roland Barthens’ five codes, is used to find the implied narration, and to see what kind of concept has been used to deliver the writer’s message. The first step is made by finding lexia in the scenario, then grouped them into related lexias. The next is analyze those lexias to find out the Five codes of Roland Barthes in them. The last is to find out the meaning based on the relationship and five codes of Roland Barthens. The result of this research is explained as follows. First, the ideas of the importance of nationalism which implies the meaning of nationality, the awareness of membership within one nation which potentially or actually attain, sustain and keep the identity, integrity, posperity and national power become ideas which dominates the object of ths research. Secondly, the idea about the importance of pluralism. In a multi cultural, racial, religion country, pluralism is importance to be achived. In line with the spirit of Bhineka Tunggal Ika, the writer wants to remind us about the meaning of the pluralism. Third, the idea of filling up the indipendence. The service of warriors who fights withous using weapons can be seen in those two main rominent figures in this research. Soegija and Mariyem are warriors for reaching the indipendence who did not use weapons. In this case, the writer wants to remind us about nationalism of young generation for keep on filling up the indipendence although without using the weapons. At last, the reasercher concludes that athough the object of this research is about the life of a prominent figure of a certain relogion, but the ideas implied in the Soegija do not talk about a certain religion issue, instead it describes more over about nationalism, pluralism, and the spiritof filling up the indipendence.

Kata Kunci : Skenario, Soegija, Leksia, Simbol, Lima Kode Roland Barthes


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.