Laporkan Masalah

PERANCANGAN LABORATORIUM ASPHALT CONCRETE - BINDER COARSE (AC-BC) DENGAN ASPAL MODIFIKASI ELASTOMER DAN LIMBAH FLY ASH BATUBARA SEBAGAI PENGGANTI FILLER

PRASETYO E WIBISONO, Dr. Ir. Latif Budi Suparma, M.Sc

2015 | Tesis | S2 Sistem dan Teknik Transportasi

Salah satu inovasi dalam perancangan perkerasan jalan yang berkelanjutan agar tercipta kondisi jalan yang baik adalah dengan penggunaan aspal modifikasi elastomer. Bersamaan dengan itu, dewasa ini penggunaan batubara sedang berkembang pesat dan menghasilkan limbah fly ash batubara dalam jumlah yang cukup besar. Diperlukan penanganan agar tidak menimbulkan masalah lingkungan. Penanganan lingkungan yang dapat diterapkan adalah memanfaatkan limbah fly ash batubara untuk keperluan perkerasan jalan. Dalam penelitian ini dilakukan perancangan benda uji dengan 5 variasi kadar filler, yaitu variasi 1 (100% debu batu + 0% fly ash), variasi 2 (75% debu batu + 25% fly ash), variasi 3 (50% debu batu + 50% fly ash), variasi 4 (25% debu batu + 75% fly ash) dan variasi 5 (0% debu batu + 100% fly ash). Setelah diperoleh kadar aspal modifikasi optimum setiap variasi, kemudian dilakukan pengujian Marshall dengan lama perendaman standar dan 24 jam, dan pengujian Indirect Tensile Strength (ITS) dengan benda uji unconditioned dan conditioned. Dari hasil penelitian diperoleh kadar aspal modifikasi optimum untuk tiap variasi masingmasing sebesar 5,3%, 5,2%, 5,1%, 5,0% dan 4,3%. Hasil pengujian Marshall perendaman standar diperoleh nilai masing-masing 1417 kg, 1428 kg, 1437 kg, 1417 kg dan 1364 kg. Sedangkan perendaman 24 jam diperoleh hasil 1350 kg, 1366 kg, 1386 kg, 1353 kg dan 1293 kg. Untuk nilai Indeks Stabilitas Marshall Sisa, seluruh variasi campuran memenuhi persyaratan Bina Marga dengan nilai terbaik adalah variasi 3 (96,5%) dan variasi 2 (95,7%). Campuran AC-Binder Coarse yang menggunakan aspal modifikasi elastomer dengan fly ash sebagai pengganti filler memiliki ketahanan terhadap crack yang baik. Hal ini terlihat dari nilai Tensile Strength Ratio (TSR) masing-masing sebesar 84,5%, 86%, 86,4%, 85,4% dan 82,9%.

One of the innovations in sustainable pavement design is the use elastomer modified asphalt. Meanwhile, the increasing use of coal has producted a large amount of coal fly ash waste which may cause environmental problems. To prevent it from happening, proper fly ash waste management is needed, i.e. using coal fly ash as pavement materials. In this research, the samples design have been made with 5 variations of filler content, they are variation 1 (100% of stone dust + 0% of fly ash), variation 2 (75% of stone dust + 25% of fly ash), variation 3 (50% of stone dust + 50% of fly ash), variation 4 (25% of stone dust + 75% of fly ash) and variation 5 (0% of stone dust + 100% of fly ash). After obtaining the optimum content of modified asphalt for each variations, Marshall test with standard immersion time and 24 hours immersion time, and Indirect Tensile Strength (ITS) test with the unconditioned and conditioned samples are done. The results have obtained the optimum content of modified asphalt for each variation respectively are 5.3%, 5.2%, 5.1%, 5.0% and 4.3%. Marshall immersion test results for standard immersion time for each variations are 1417 kg, 1428 kg, 1437 kg, 1417 kg and 1364 kg. While the 24 hours immersion time obtained results 1350 kg, 1366 kg, 1386 kg, 1353 kg and 1293 kg. For Marshall Index Retained Stability value, the whole variety of the mix have fulfilled the requirements of Bina Marga which the best values are variation 3 (96.5%) and variation 2 (95.7%). The AC-Binder Coarse that used elastomer modified asphalt with fly ash as a replacement filler has good resistance of crack. It can be seen from the values of Tensile Strength Ratio (TSR) which are 84.5%, 86%, 86.4%, 85.4% and 82.9%.

Kata Kunci : aspal modifikasi elastomer, fly ash, AC-BC, Stabilitas sisa, TSR


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.