Laporkan Masalah

Penyakit Sampar dan Upaya Pencegahan Pascawabah di Karesidenan Surakarta, 1915-1930

IKHSAN EKO WIRATNO, Prof. Dr. Bambang Purwanto, M.A

2015 | Tesis | S2 Ilmu Sejarah

Karesidenan Surakarta yang merupakan wilayah yang sangat subur, teryata menyimpan berbagai masalah baik dalam bidang sosial, ekonomi, maupun kesehatan. Permasalahan dalam bidang kesehatan adalah seringnya terjadi wabah penyakit. Wabah penyakit yang paling banyak mendapatan sorotan para peneliti sejarah adalah wabah sampar. Wabah sampar yang menjangkiti masyarakat Karesidenan Surakarta pada paruh pertama abad ke-20 memberikan dampak yang buruk terhadap kelangsungan kegiatan perekonomian masyarakat. Selain itu semakin banyak jumlah penduduk yang meninggal. Salah satu faktor penyebab merebaknya penyakit adalah buruknya lingkungan pemukiman. Dengan adanya wabah sampar ini maka Pemerintah dan masyarakat di Surakarta melakukan beberapa tindakan pencegahan. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan usaha pencegahan yang dilakukan pemerintah dan masyarakat pascawabah sampar di Karesidenan Surakarta, membandingkan tingkat keberhasilan usaha pencegahan pascawabah sampar yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat tiap Afdeeling di Karesidenan Surakarta dan mengembangkan studi sejarah sosial-ekologi yang didasarkan pada aspek-aspek kesehatan. Sebagai penelitian sejarah maka penelitian ini mencoba untuk merekonstruksi tentang penyebaran sampar dan upaya pencegahan pascawabah di Karesidenan Surakarta 1915-1930. Metode yang dipakai adalah metode sejarah yang merupakan usaha untuk mendapatkan hasil secara sistematis, kritis, terarah dan terpadu. Teori yang dipakai dalam penelitian ini adalah teori komparatif yang membandingkan tentang tingkat keberhasilan usaha pencegahan pascawabah yang dilakukan oleh pemerintah tiap wilayah Afdeeling di Karesidenan Surakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya pemerintah dan masyarakat dalam pencegahan pascawabah ternyata menunjukkan gejala yang berbeda di tiap wilayah. Upaya ini sangat efektif dilakukan di wilayah Surakarta, Boyolali dan Sragen. Akan tetapi sangat tidak efektif bila dipraktekkan di Klaten. Hal ini disebabkan oleh karakteristik sosio-ekonomi masyarakat yang berbeda.

Residency of Surakarta, which is an area that is very fertile, has other sides residing within those fertile areas such as problem in social, economic, or health. Problem in the area of health is the reoccurrence that often happen of such epidemic illness. Epidemic illness that happens to have the most of a lookout situation / attention by the many researchers of history is epidemic of pestilence illness. Epidemic of Pestilence illness that surrounds the Residency of Surakarta for half century of the 20th has given such bad impacts on the growth of social economical activities. One of the factors that cause its spreading is the bad environment existing in the Residency of Surakarta. With the occurrence of this epidemic of illness, thus the Government and the people of Surakarta have done several actions of preventing the spread of the illness epidemic. This research aimed to describe the efforts done by the government and the people there in preventing the post-spreading epidemic illness of pestilence in Residency of Surakarta, comparing the level of successfulness efforts of preventive post the spreading of the illness done by the government and the people every Afdeelingin Residency of Surakarta and developing socio-ecology history study based on health aspects. As a result of historical research thus this research tries to construct that concerns the spread of epidemic pestilence and efforts made in preventing the post-spreading of pestilence in Residency of Surakarta 1915-1930. Method used was historical method which was efforts to obtain systematic outcomes, critical, directed, and consistent. Theoretical basis used in this research was comparative theory that compares level of successfulness of efforts done in preventing in the post-spreading of pestilence done by the government of every areas afdeeling in Residency of Surakarta. Result of this research shows that the efforts made by the government and people there in preventing the post-spread of epidemic pestilence actually managed to show different outcomes for different areas. This effort was very effective to be conducted in Surakarta, Boyolali and Sragen. But it was not very effective if it was done in Klaten. This was due to the characteristic of socioeconomic, the people living with different characteristics

Kata Kunci : Karesidenan Surakarta, Kesehatan Masyarakat, Lingkungan, Pemukiman, Penyakit, Wabah


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.