Laporkan Masalah

AKUMULASI Mn PADA KERANG Ligumia nasuta (Say, 1817) DI SUNGAI CIPUTRI, BANDUNG,JAWA BARAT

ENDAH KARTIKAWATI, Dr. Andhika Puspito Nugroho

2015 | Tesis | S2 Biologi

Hulu Sungai Ciputri Bandung, telah tercemar logam Mn dari kotoran sapi di Desa Cikidang. Ligumia nasuta (Say, 1817) sebagai organisme akuatik dapat digunakan sebagai bioakumulator untuk mengurangi pencemaran logam, salah satunya Mn. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari akumulasi Mn pada Ligumia nasuta (Say, 1817). Konsentrasi logam Mn dalam air sungai, cairan ekstra palial, ginjal, hemolimfe, insang, kaki, kelenjar pencernaan, mantel, dan usus ditentukan dengan Atomic Absorbance Spectrophotometer (AAS). Kerang disampling pada hari ke-0, 1, dan 6 setelah transplantasi di tiga stasiun, yaitu sebelum, paling dekat, dan setelah sumber polutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akumulasi Mn tertinggi terjadi pada kelenjar pencernaan (25mmol kg-1 berat basah) pada stasiun 2 hari ke 6. Urutan akumulasi Mn2+ pada L. nasuta adalah kelenjar pencernaan > insang > mantel > ginjal > kaki > usus > EPF > HML. Paparan logam Mn2+ pada L. nasuta sebagian besar melalui air, bukan melalui makanan dengan lonjakan beban tubuh tertinggi pada insang, yaitu 6,2 kali terhadap kontrol, diikuti kelenjar pencernaan (2,5 kali terhadap kontrol) dan mantel (2,2 kali terhadap kontrol). Kata kunci: Akumulasi, Ligumia nasuta, Mn

Ciputri upriver, Bandung, West Java has polluted by heavy metal Mn coming from cow feces in the Cikidang village. Ligumia nasuta (Say, 1817) as an aquatic organism usually use as bioaccumulator for metal, such as manganese. The aim of research is to study Mn accumulation in the Eastern Pondmussel Ligumia nasuta (Say, 1817). Mn contents in the water, extra pallial fluid, kidney, hemolymph, gills, foot, digestive gland, mantle, and intestine were determined by Atomic Absorbance Spectrophotometer (AAS). The mussels were collected at day 0, 1, and 6 after transplantation at 3 stations: before, near, and after pollution sources. The results show that Mn2+ accumulation was in the digestive gland (25 mmol kg-1 ww) at station 2, day 6. The highest Mn accumulation was in the digestive gland followed by the gills, mantle, kidney, foot, intestine, extra pallial fluid, and hemolymph. At day 6, accumulation of Mn in the gills was 6.2 -fold of control followed by the digestive gland (2.5-fold) and mantle (2.2-fold). It showed that exposure of Mn to the mussels taken place via water. Key word: Accumulation, Ligumia nasuta, Mn

Kata Kunci : Akumulasi, Ligumia nasuta, Mn


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.