Laporkan Masalah

MOBILISASI MASSA DALAM KONFLIK DAN KEKERASAN ANTAR ETNIS (Studi Kasus Konflik Antara Desa Balinuraga dan Desa Agom, Kec. Kalianda, Kab. Lampung Selatan)

I GUSTI PUTU PUTRA A, Dr. M Najib Azca

2015 | Tesis | S2 Sosiologi

Buruknya pola komunikasi antara masyarakat Desa Balinuraga dan masyarakat dibeberapa desa lain sangat berpengaruh pada stereotip dan identitas yang terbentuk menyebabkan eskalasi konflik cenderung berkembang kearah yang merugikan (destruktif). Proses mobilisasi massa dalam jumlah besar dan dalam waktu yang singkat juga sangat dipengaruhi oleh bagaimana aktor-aktor yang berada didalam konflik tersebut menggunakan kekuasaan dan relasi sosialnya dalam menggerakkan massa. Dengan meminjam kerangka konseptual Dynamic of Contention sebagai pisau analisis dan Studi Kasus sebagai Metode penelitian. Penelitian ini berusaha menjawab pertaanyaan tentang proses dan mekanisme mobilisasi massa dalam penyerangan yang terjadi di Desa Balinuraga pada tanggal 27, 28 dan 29 Oktober 2012. Beberapa kelompok massa menyatakan ikut tergabung dalam kelompok penyerangan karena alasan untuk memperjuangkan harga diri, membela agama, dan yang lainya karena alasan materi (uang). Secara teknis, kelompok massa yang besar ini degerakkan dengan berbagai cara salah satunya adalah menggerakkan kantung-kantung massa dengan wacana penjarahan dan menggambil materi yang dimiliki oleh masyarakat Desa Balinuraga yang memang terkenal kaya. Penelitian ini menjadi penting dalam memberikan gambaran bahwa beberapa konflik besar tidak hanya terjadi begitu saja tanpa adanya aktor yang mengatur dan bermain dibalik setiap adegan yang terjadi. Selain itu, penelitian ini menunjukkan bagaimana identitas kultural masih menjadi salah satu isu yang dapat digunakan dalam menggerakkan dan memobilisasi massa. Kata Kunci: DoC, Relasi Sosial, dan Mobilisasi Massa

Poor communication patterns between villagers and community Balinuraga very influential in several other villages on stereotypes and identity formed lead to escalation of conflict tend to evolve towards a detrimental (destructive). The process of mass mobilization in large quantities and in a short time is also greatly influenced by how the actors who were in the conflict using the power and social relations in moving masses. By borrowing the conceptual framework of contention as a knife Dynamic analysis and case study as a research method. This study seeks to answer question about the process and mechanism of mass mobilization in the attack that occurred in the Balinuraga village on the 27th, 28th and 29th October 2012. Some groups of people stated that they had joined in the attack as an excuse to fight for dignity, to defend the religion, and the other for material reasons (money). Technically, this large mass group degerakkan in many ways one of which is moving pockets with discourse mass looting and took this material which is owned by the village community which is famous Balinuraga rich. This becomes important in the research suggests that some major conflict is not simply happen without actors who organize and play behind every scene that occurred. In addition, this study shows how cultural identity is still one issue that can be used in moving and mobilizing the masses. Keywords: DoC, Social Relations, and People Mobilization

Kata Kunci : DoC, Relasi Sosial, dan Mobilisasi Massa; DoC, Social Relations, and People Mobilization


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.