Laporkan Masalah

UPACARA ADAT BEATI DALAM PERSPEKTIF ETIKA ISLAM IMAM QUSYAIRY AN-NISABURY SEBAGAI SARANA PEMBINAAN MORALITAS REMAJA

MUNKIZUL UMAM KAU, Dr. Sri Soeprapto

2014 | Disertasi | S3 Ilmu Filsafat

Disertasi ini berjudul Upacara Adat Beati Dalam Perspektif Etika Islam Imam Qusyairy an-Nisabury Sebagai Sarana Pembinaan Moralitas Remaja. Keragaman budaya dan adat istiadat masyarakat Indonesia menghadirkan sistem nilai, gagasan-gagasan dan norma-norma. Di sisi berbagai bentuk kejahatan yang lahir semakin mengkhawatirkan. Upacara adat Beati dalam masyarakat Gorontalo merupakan pendidikan etika kepada remaja. Upacara adat ini hanya dilaksanakan oleh penganut agama Islam. Etika dalam Islam banyak menekankan pada hubungan manusia dengan sesama manusia, alam dan Tuhan. Salah satu tokoh tasawuf akhlaqi adalah Imam Qusyairy an-Nisabury. Tujuan penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: (1) Mengungkap secara kritis berbagai nilai etis dalam kitab Risalah Qusyairyah (2) Mendeskripsikan dan mengungkap secara kritis nilai etis yang terkandung dalam Beati proses dan perangkat adat, (3) Menganalisis secara kritis berbagai nilai dalam Beati perspektif etika Qusyairy serta merefleksikan manfaatnya bagi pembinaan moralitas remaja. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif filsafati. Data yang digunakan adalah data kepustakaan tentang upacara adat Beati sebagai objek material dan Etika Imam Qusyairy yang terdapat dalam kitab Risalah Qusyairyah menjadi objek formal. Metode yang digunakan adalah deskripsi, interpretasi, konsistensi historis, analistis dan heuristika. Hasil penelitian menunjukkan nilai etis yang terkandung dalam Kitab Risalah Qusyairiyah adalah tobat, mujahadah, khalwat dan uzlah, taqwa, wara, zuhud, shumtu, khauf, raja’, huzn, al-juu’ wa tarkusyahwah, khusyu’ dan tawadhu’, mukhalafatunnafs, hasad, ghibah, qana’ah, tawakkal, syukur, yakin, sabar, muroqobah, ridha, ubudiah (ketaatan sejati), irodah (keinginan keras), istiqomah, ikhlas, shidqu, haya’, hurriyyah, dzikir, futuwah, khulq, juud wa sakha (dermawan), wilayah (kewalian), doa, fakru, tasawuf, adab, ahkam safar, shohbah, tauhid, khuruj min dunya, makrifat, mahabbah, syauq, hifdzu qolbil syaikh, sima’. Nilai etis upacara adat Beati dalam perspektif etika Qusyairi adalah sebagai berikut: Molungudu mengajarkan tobat, khalwat dan uzlah, as-shumtu, menghindari ghibah, malu, zuhud, serta muhasabah. Momontho mengajarkan istiqomah, taqwa, dan ubudiyah. Momuhuto mengajarkan kewalian, hifdzu qolbil masyayikh, tawadhu, mujahadah, menghindari ghibah, roja’, kejujuran, futuwwah, tawadhu, mukholafatunnafsi, qana’ah, menghindari hasad, dan assima’. Mopohuta’o to pingge mengajarkan wara, memahami ahkaam safar, syukur, sabar, futuwwah, ikhlas, istiqomah, kewalian, ubudiyah, malu, tawadhu, mushohabah, ridha, juud wa sakho’, al-huznu, adab, ikhtiar, tawakkal, kebebasan, mujahadah, irodat, ridha, muroqobah, dan sabar. Mome’ati mengajarkan yaqin, taqwa, khauf dan roja’, ubudiyah, ikhlas, muroqobah, ma’rifat, dan mahabbah. Mohatamu mengajarkan ridha, ubudiyah, zikir, dan taqwa. Beati memberikan bimbingan moral kepada para remaja agar terhindar dari berbagai jenis kenakalan remaja serta berperilaku baik agar kelak menjadi orang mulia dengan perilaku mulia. Kata-kata kunci: Beati, Etika, Remaja

The tittle of this Dissertation is Beati Ceremony In Islamic Ethical Perspective of Imam Qusyairy an-Nisabury As Means of Morality Development of Adolescents. The diversity of cultures and customs of the people of Indonesia represents a system of values, ideas and norms. In the other hand, various forms of crime comes more increasingly and alarming. Beati is traditional ceremony in Gorontalo, it is a public ethics education to adolescents. This ceremony is only held by the adherents of Muslim. The ethics in Muslim is much emphasis on human relationships with fellow human beings, nature and God. One of akhlaqi Sufism is Imam Qusyairy an-Nisabury. The purpose of this study are: (1) Revealing critically the ethical values contained in the Book of Qusyairyah, , (2) Revealing critically the ethical values contained in the process of the traditional ceremony Beati and the custom set of equipment, (3) Analyze critically range of values in Beati from ethical perspective of Qusyairy and reflects the benefits of ethical values in Beati in Qusyairy’s ethics for adolescents. This study is a philosophical qualitative research. The data used are literature data in Beati as a material object and the Ethics of Imam Qusyairy contained in the Book of Qusyairyah as formal object. The method used in this study is a description, interpretation, historical consistency, analytical and heuristics. The results of this research showed: Ethical values contained in the Book of Qusyairiyah is forswear, Mujahadah, khalwat and uzlah, taqwa, wara, zuhud, shumtu, khauf, raja', huzn, al-juu ' wa tarkusyahwah, khusyu’ and tawadhu’, mukhalafatunnafs, hasad, ghibah, qana'ah, tawakal, gratitude, confident, patient, muroqobah, ridha, ubudiah, irodah, istiqomah , sincere, shidqu, haya', hurriyyah, dzikir, futuwah, khulq, juud wa sakha, wilayah, prayer, fakru, tasawuf, adab, ahkam safar, shohbah, tauhid, khuruj min dunya, makrifat, mahabbah, syauq, hifdzu qolbil sheikh, and Sima’. The ethical value of Beati depend on ethics of Qusyairi contained in each process and custom set of equipment are as follows: Molungudu to teach the repentance, khalwat and uzlah, as-shumtu, avoid ghibah, shy, zuhud, and muhasabah. Momontho to teach istiqomah, taqwa, and ubudiyah. Momuhuto to teach the sainthood, hifdzu qolbil masyayikh, tawadhu, mujahadah , avoid ghibah, roja', honesty, futuwwah, tawadhu, mukholafatunnafsi, qana'ah, avoid hasad, and as-sima'. Mopohuta'o to pingge teaches wara, understand ahkaam safar, syukur, patience, futuwwah, sincere, istiqomah, sainthood, ubudiyah, sheme, tawadhu, mushohabah, ridha, juud wa sakho’, al- huznu, adab, ikhtiar, tawakkal, freedom, mujahadah, irodat, ridha, muroqobah, and patience. Mome'ati teaches yaqin, taqwa, khauf and roja', ubudiyah, sincere, muroqobah, ma'rifat, and mahabbah. Mohatamu teaches ridha, ubudiyah, zikir, and taqwa. Benefits of Beati’s ethic values for guiding teenagers to have good behavior and characters, preparing them to avoid bad habit in order to have good attitude and noble person in future. Keywords: Beati, Ethics, Adolescents

Kata Kunci : Beati, Etika, Remaja; Ethics, Adolescents


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.