Laporkan Masalah

ARAHAN PEMANFAATAN LAHAN PERTANIAN LESTARI BERDASARKAN KEMAMPUAN LAHAN DAN KARAKTERISTIK PETANI PADA LAHAN PERBUKITAN-PEGUNUNGAN (STUDI KASUS DI KECAMATAN GIRIMULYO, KABUPATEN KULON PROGO)

Elizabeth Mytasari K, Prof. Dr. Junun Sartohadi, M.Sc.

2014 | Tesis | S2 Ilmu Lingkungan

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengkaji status pemanfaatan lahan pertanian eksisting, (2) menganalisis kemampuan lahan dan karakteristik petani, dan (3) menyusun arahan pemanfaatan lahan lestari. Penelitian ini menggunakan metode survei pada setiap satuan bentuklahan sebagai unit analisis. Penyusunan kriteria aspek kerawanan longsorlahan, aspek sosial, ekonomi, dan kebijakan pertanian ditentukan berdasarkan teknik pengharkatan (skoring). Evaluasi kemampuan lahan dilakukan dengan metode Weight Factor Matching (WFM) menurut kriteria USDA dalam Arsyad (1989). Penentuan arahan pemanfaatan lahan lestari dilakukan dengan pertimbangan aspek kesesuaian penggunaan lahan, aspek kerawanan longsorlahan, dan aspek karakteristik petani. Hasil evaluasi kemampuan lahan di daerah penelitian masuk pada kelas kemampuan IV, VI, VII, dan VIII. Subkelas kemampuan lahan memiliki faktor pembatas utama berupa tekstur tanah, kelerengan, erosi, dan kerawanan longsorlahan. Karakteristik petani pada aspek sosial dan aspek ekonomi masuk pada kategori tinggi, sedang, dan rendah. Karakteristik petani pada aspek kebijakan pertanian masuk pada kategori sedang dan rendah. Karakteristik petani pada aspek kebijakan pertanian kategori tinggi tidak ditemukan di daerah penelitian. Luas ketidaksesuaian pemanfaatan lahan pertanian sebesar 3279,32 ha dan luasan terbesar terjadi pada lahan kelas VI. Luas lahan pertanian yang direkomendasikan untuk diubah seluas 1.975,87 ha, sebaliknya lahan yang tetap dipertahankan sesuai kondisi eksisting seluas 3.443,16 ha. Arahan pemanfaatan lahan dilakukan dengan mengoptimalkan jenis pemanfaatan lahan pertanian khususnya komoditas unggulan berupa tanaman keras, salak, kelapa, kopi, kakao, cengkeh, dan empon-empon, serta meningkatkan produktivitas lahan melalui penerapan paket teknologi baru dengan pendampingan penyuluh pertanian. Intensifikasi pengolahan tanah daerah rawan longsorlahan harus dikurangi, misalnya dengan menerapkan sistem usaha tani kebun campuran atau agroforestry.

This study aims to: (1) assess the status of existing agricultural land use, (2) analyzing the land capability and farmers characteristics, and (3) formulate a sustainable land use directives. This study adopted a survey method on landform unit as the unit of analysis. Formulation of landslide susceptibility aspects, social aspects, economic aspects, and agricultural policy aspects are determined based on scoring techniques. Land capability evaluation was analyzed using Weight Factor Matching (WFM) according to the USDA criteria in Arsyad (1989). Determination of the direction sustainable land use is analysis with consideration of land use suitability aspect, landslide susceptibility aspects, and farmer characteristics aspect. The results of the land capability evaluation in the study area include in class IV, VI, VII, and VIII. Land capability subclass has a major limiting factor are soil texture, slope, erosion, and landslide susceptibility. Farmers characteristics on the social and economic aspects include in the category of high, medium, and low. Farmers characteristics in agricultural policy aspects include in the category of medium and low. Farmers characteristics in agricultural policy aspects of the high category is not found in the study area. The agricultural land use is not suitable of 3279.32 ha and occurred in class of land capability VI. Agricultural land use 36,46% (1975.87 ha) is recommended to change, otherwise agricultural land use 63,54% (3443.16 ha) is maintained according to the existing conditions. Sustainable land use directives to optimize the agricultural land use with develop the superior commodities especially is perennials, bark, coconut, coffee, cocoa, clove, and herbs, as well as increasing land productivity through the application of new technology package with guidance by agricultural mentor. Intensification of soil tillage in landslide susceptibility areas should be reduced, for example by applying a farming system of mixture garden or agroforestry.

Kata Kunci : perbukitan-pegunungan, kemampuan lahan, karakteristik petani, lahan lestari


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.