Bandara Adi Sumarmo Surakarta, yang mana dalam lima tahun terakhir telah mengalami peningkatan pertumbuhan penumpang yang sangat signifikan. Dalam 5 tahun terakhir bandara Adi Sumarmo mengalami lonjakan penumpang sebesar 138%. Berkembangnya angkutan udara di Indonesia dengan pertumbuhan yang cukup besar maka faktor keselamatan harus nomor satu dan harus selalu ditingkatkan. Melihat pertumbuhan penumpang di Bandara Adi Sumarmo Surakarta tersebut dan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan dan KM No.8/2010, maka bandara wajib melaksanakan atau menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan (Safety Management System/SMS) yang dapat meningkatkan keselamatan penerbangan terutama di Bandara Adi Sumarmo Surakarta. Maksud dan tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi personil operasional bandara dalam memberikan penilaian terhadap pelaksanaan implementasi Safety Management System (SMS), menganalisis kinerja pelayanan keselamatan penerbangan yang selama ini telah dilakukan oleh pengelola Bandara Adi Sumarmo Surakarta, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi bersama demi tercapainya pelayanan keselamatan penerbangan yang sesuai dengan peraturan nasional maupun internasional. Dengan melihat permasalahan di atas dilakukan penelitian pada persepsi personil operasional terhadap implementasi SMS di bandara Adi Sumarmo Surakarta. Penelitian ini dilakukan dengan cara pengisian Safety Management System Gap Analysis Checklist oleh manager operasional untuk mengetahui sejauh mana penerapan SMS sudah dilaksanakan, serta dengan melakukan analisis faktor terhadap persepsi personil operasional terhadap implementasi SMS di bandara. Dari hasil SMS gap analysis dapat disimpulkan bahwa posisi implementasi SMS di Bandara Adi Sumarmo berdasarkan tahapan implementasi SMS pada Safety Management Manual Doc. 9859, 2009 yaitu berada pada Tahap I – Perencanaan Implementasi Safety Management System (SMS). Sedangkan hasil analisis faktor pada persepsi personil operasional menunjukan faktor lifeware (sumber daya manusia) mendapatkan penilaian kinerja paling rendah. Hal ini menunjukan bahwa faktor lifeware perlu diberikan perhatian lebih agar mendapatkan penilaian kinerja yang lebih baik. Sehingga kinerja keselamatan penerbangan di bandara Adi Sumarmo akan semakin baik.

Adi Sumarmo Airport in Surakarta, which in the last five years has increased very significant passenger growth. In the last 5 years Adi Sumarmo Airport passenger experiencing a surge by 138%. Development of air transport in Indonesia with considerable growth, the factor of safety should be the first and should be improved. Look at the growth of passengers at the Adi Sumarmo Airport and in accordance with UU No. 1 of 2009 on “Aviation” and KM 8/2010, the airport must carry out or implement a Safety Management System (SMS) which can improve aviation safety, especially in Adi Sumarmo Airport. The intent and purpose of this research to identify the factors that influence the perception of airport operations personnel in providing an assessment of implementation of the Safety Management System (SMS), analyzing the performance of aviation safety services that had been performed by Adi Sumarmo Airports, so it can be used for our evaluation materials to achieve of aviation safety services in accordance with national and international regulations.. By looking at the above problems conducted research on perceptions of operational personnel of the SMS implementation at Adi Sumarmo Airport. The research was done by filling the Safety Management System Gap Analysis Checklist by operational managers to determine the extent of the application of SMS has been implemented, and by conducting a factor analysis of the perception of operational personnel to the implementation of SMS in the airport. SMS gap analysis of the results it can be concluded that the position of SMS implementation in Adi Sumarmo Airport based on the stage implementation of SMS in the Safety Management Manual Doc. 9859, 2009 that are in Phase I - Planning Implementation of Safety Management System (SMS). While the results of factor analysis on the perception of operational personnel shows lifeware factor (human resources) to get the lowest performance assessment. This indicated that lifeware factors need to be given more attention to get a better assessment performance. So that the performance of of aviation safety at Adi Sumarmo Airport will be better.

Kata Kunci : Keselamatan Penerbangan, Safety Management System (SMS), Analisis Faktor, SMS Gap Analysis Checklist, SHELL Model