Laporkan Masalah

PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN BERDASARKAN DAYA DUKUNG WILAYAH DI PROVINSI GORONTALO

Anton Kaharu, Pof.Dr. Totok Gunawan, M.S

2014 | Disertasi | S3 Geografi

Penelitian yang berfokus pada daya dukung wilayah dan upaya pengembangan jaringan jalan di Provinsi Gorontalo ini bertujuan untuk; (1) Mengkaji daya dukung wilayah Gorontalo, (2) Menganalisis wilayah/kawasan yang masih potensial untuk pengembangan jaringan jalan berdasarkan daya dukung wilayah, dan (3) Menyusun arahan pengembangan jaringan jalan berdasarkan kondisi daya dukung wilayah di Provinsi Gorontalo. Pendekatan keruangan berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) digunakan untuk menjelaskan dan menentukan daya dukung wilayah dalam upaya untuk pengembangan jaringan jalan. Pendekatan sosial ekonomi dan sosial budaya digunakan untuk melengkapi pendekatan keruangan, dalam menjelaskan kondisi ekonomi, sosial budaya yang dianggap berpengaruh terhadap upaya pengembangan jaringan jalan di Provinsi Gorontalo. Berdasarkan karakteristik objek, metode penelitian ini menggunakan metode survei, berdasarkan karakteristik populasi, metode stratified proporsional sampling digunakan pada satuan unit medan sebagai satuan pemetaan, dan berdasarkan keterkaitan dengan analisis, metode yang digunakan adalah analisis kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian yang dilakukan di tiga kawasan studi Provinsi Gorontalo ini menunjukkan bahwa (1) daya dukung wilayah (DDW) untuk lokasi potensial pengembangan jaringan jalan, yaitu 6,53% luas lahan (88.732,55 Ha) potensial untuk jaringan Marisa-Tolinggula, ada 7,31% luas lahan (30.839,58 Ha) untuk jaringan Tapa-Atinggola dan ada 81,94% luas lahan (35.152,36 Ha) untuk jaringan Aladi-Tulabolo. DDW ini terbagi dalam tiga kelas kategori, yaitu pertama kategori DDW baik, kedua kategori DDW sedang dan yang ketiga kategori DDW kurang baik. (2) Daya dukung wilayah Provinsi Gorontalo, diukur melalui akumulasi nilai skor dari daya dukung lingkungan fisik (DDLF), daya tampung wilayah (DTW) dan karakteristik penggunaan lahan eksisting. Hasilnya diperoleh lokasi kawasan yang dapat dikembangkan, yang dapat kembangkan dengan bersyarat dan kawasan yang tidak dapat dikembangkan untuk jaringan jalan. Wilayah yang dapat dikembangankan untuk jaringan jalan pada kawasan Marisa-Tolinggula, tersebar di Kecamatan Patilanggio, Kecamatan Buntulia dan Kecamatan Tolinggula, kemudian pada kawasan Tapa-Atinggola, tersebar di Kecamatan Bolango Utara, Kecamatan Bolango Ulu dan Kecamatan Atinggola, serta pada kawasan Aladi-Tulabolo, hanya tersebar di Kecamatan Suwawa Timur. (3) Pengembangan jaringan jalan berdasarkan daya dukung wilayah di Provinsi Gorontalo, menghasilkan 4 (empat) arahan pokok, (a) DDW mempunyai batas luas maksimum, (b) panjang jaringan jalan potensial, (c) tiga alternatif rute jaringan jalan, dan (d) fungsi jaringan jalan yang dapat diterapkan.

The research which focuses on the regional carrying capacity and the effort of road network development in Gorontalo Province aims to: (1) Study the regional carrying capacity of Gorontalo, (2) Analyze the region/area is still potential be used for road network development based on regional carrying capacity, and (3) Build a road network development set the direction based on the regional carrying capacity condition of Gorontalo Province. Spatial approach, based on geographic information system is used to describe and determine the regional carrying capacity in order to develop road network. Socio-economy and socio-culture approach are used to complement the spatial approach in describing the economy, social, and culture, which is considered to affect the effort of road network development in Gorontalo Province. Based on the object chectareracteristics, the research method uses survey method, based on the population chectareracteristics, the stratified proportional sampling method is used on the field unit as the mapping unit, and regarding the analysis, quantitative and qualitative method were used. The research conducted on three research region of Gorontalo province shows thectaret (1) the carrying capacity of the area (DDW) for the potential location of road network development, ie 6,53% of land area (88.732,55 hectare) Marisa-Tolinggula, there are 7,31% of land area (30.839,58 hectare) of land Tapa -Atinggola network and there are 81,94% of land area (35.152,36 hectare) for network Aladi-Tulabolo. DDW is divided into three grade categories, the first category of DDW well, both categories being DDW, and the third is less well DDW category. (2) the carrying capacity of Gorontalo Province region, measured through the accumulated score from physical environment carrying capacity (DDLF), regional capacity (DTW), and existing land usage chectareracteristics. The result shows thectaret the location which can be developed, can be developed with requirements and cannot be developed for road network. The regions thectaret can be developed for road network in Marisa-Tolinggula region, scattered on Patilanggio, Buntulia and Tolinggula subdistricts, then on Tapa- Atinggola region, scattered on Bolango Utara, Bolango Ulu and Atinggola subdistrict, also at the Aladi-Tulabolo region, only scattered on Suwawa Timur subdistrict. (3) The development is based on the carrying capacity of the road network in the region of Gorontalo Province, resulted in 4 (four) principal direction, (a) DDW hectares the maximum area limit, (b) length of road network potential, (c) three alternative road route network, and (d) the function of the road network thectaret can be applied.

Kata Kunci : Daya dukung wilayah, pengembangan jaringan jalan


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.