Laporkan Masalah

DESAIN ULANG TEBAL LAPIS PERKERASAN LENTUR RUAS JALAN MAGELANG – YOGYAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN PEDOMAN PERENCANAAN PERKERASAN TAHUN 2002

ISYANA YUVITA P, Dr. Eng. Iman Haryanto, ST., MT

2014 | Tugas Akhir | D3 TEKNIK SIPIL

Jalan Magelang – Yogyakarta merupakan jenis jalan Provinsi yang menghubungkan antara Kota Magelang Provinsi Jawa Tengah dan Kota Yogyakarta Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Jalan ini sempat mengalami kenaikan tingkat aktivitas lalu lintas pada tahun 2010 lalu akibat adanya erupsi Gunung Merapi yang menyebabkan meningkatnya truk – truk besar pembawa material melintasi Jalan Magelang – Yogyakarta. Perhitungan tebal lapis tambahan dengan menggunakan metode analisa komponen tahun 1987 telah dilakukan dengan hasil tebal perkerasan yang memiliki angka tebal yang besar. Analisa yang dilakukan bertujuan untuk membandingkan hasil perhitungan tersebut dengan menghitung ulang desain perkerasan baru menggunakan pedoman perencanaan perkerasan tahun 2002. Hasil analisis dengan metode baru ini menunjukkan nilai tebal yang lebih tipis yakni lapis permukaan 14 cm dan lapis pondasi 25 cm dengan kapasitas lalu lintas kumulatif selama 10 tahun sebesar 35 × 106. Sedangkan dengan metode analisa komponen 1987 dihasilkan lapis permukaan 18 cm, lapis pondasi 15 cm dan lapis pondasi bawah 35 cm. Dengan lebih tipisnya ketebalan material yang digunakan untuk lapis tambah, tentunya juga lebih menekan jumlah biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan jalan tersebut.

Magelang – Yogyakarta road is a kind of Province Road that connecting Magelang city in Central Java Province and Yogyakarta city in Special District of Yogyakarta Province. This road ever had a problem with the increasing level of traffic activity in 2010 because of the eruption of Merapi Mountain that makes a lot of big truck comes to bring material from the Merapi Mountain. The designing of overlay using metode analisis komponen 1987 has already done and shows a big number of the width for the flexible pavement which means that the result is not effective. This analysis tried to redesigning the pavement road with the pavement design manual 2002 and comparing this two result. The result of calculation using pavement design manual 2002 shows a thinner width for the pavement layer, where the value of surface course is 14 cm and the width of base course is 25 cm with the capacity of traffic for 10 years is 35 × 106. Whereas the calculation using metode analisis komponen 1987 shows the width of surface course is 18 cm, the width of base course is 15 cm and the width of subbase course is 35 cm. The thinner result for the pavement layer also makes the cost for pavement construction cheaper.

Kata Kunci : Tebal lapis perkerasan, desain ulang, pedoman desain 2002


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.