Laporkan Masalah

ANALISIS KINERJA KELOMPOK TANI DALAM PELAKSANAAN PROGRAM HUTAN KEMASYARAKATAN (HKm) DI DESA KATONGAN, KECAMATAN NGLIPAR, KABUPATEN GUNUNGKIDUL

TAMIMI TILMASANI, Bowo Dwi Siswoko S.Hut, M.A.

2014 | Skripsi | MANAJEMEN HUTAN

Hutan merupakan sumber kehidupan bagi masyarakat, khususnya masyarakat di sekitar hutan. Di sisi lain, hutan harus tetap di jaga kelestariannya. Kelompok tani merupakan salah satu elemen penting dalam mendukung keberhasilan pelaksanaan program HKm. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kapasitas dan kinerja KTHKm Wono Rejo, faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja KTHKm Wono Rejo serta upaya-upaya yang harus dilakukan untuk meningkatkan kinerja KTHKm Wono Rejo dalam pelaksanaan program HKm di masa mendatang. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Katongan, Kecamatan Nglipar, Kabupaten Gunungkidul, tepatnya di petak 37 BDH Karangmojo yang merupakan hutan produksi yang dicadangkan untuk hutan kemasyarakatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei. Pengambilan data dilakukan dengan cara observasi langsung, wawancara dan studi dokumen. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan purposive sampling yaitu penentuan sampel mempertimbangkan kriteria-kriteria tertentu yang telah dibuat terhadap obyek yang sesuai dengan tujuan penelitian. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat diketahui bahwa KTHKm Wono Rejo secara keseluruhan memiliki kapasitas dan kinerja yang baik. Jumlah anggota KTHKm Wono Rejo seluruhnya adalah 250 orang. Jumlah ini akan menyulitkan dalam melakukan manajemen dan pemantauan terhadap kinerja anggota. Pengelompokan anggota KTHKm Wono Rejo berdasarkan umur dengan jumlah responden 30 orang menunjukkan bahwa KTHKm Wono Rejo memiliki anggota yang produktif dan sangat produktif. Pengelompokan anggota KTHKm Wono Rejo berdasarkan tingkat pendidikan menunjukkan tingkat pemikiran anggota kelompok tergolong maju dan dapat memahami persoalan yang ada. Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja KTHKm Wono Rejo bertolak dari masalah yang ada pada kelompok yaitu masih adanya sub kelompok yang pasif sehingga perlu dilakukan pemantauan rutin oleh pengurus kelompok terhadap setiap sub kelompok.

Forest is a source of life for the community, especially communities around the forest. On the other hand, the forest should maintained it’s sustainability. Farmers group is one of the important element in supporting the successful implementation of community forest program. This study aims to determine the capacity and performance of KTHKm Wono Rejo, the factors that affect the performance of KTHKm Wono Rejo and efforts should be made to improve KTHKm Wono Rejo performance of the implementation of community forest program. This research was conducted in Katongan village, Nglipar Subdistrict, Gunungkidul Regency, precisely at pot 37 BDH Karangmojo which is reserved for the production of forest community for social forestry. This study uses a quantitative approach with a survey method. Data collecting of data is done by direct observation, interviews and document research. The technique of collecting sample is done by using purposive sampling; it is a sample determining which considers certain criteria that have been made to the object in accordance with the purpose of research. Based on the results of research and discussion, it can be seen that overall the capacity and performance of KTHKm Wono Rejo is good. Total number of members of the KTHKm Wono Rejo are 250 people. The number of members may become difficult to manage and monitor the performance of members. Grouping of members of the KTHKm Wono Rejo based on age by 30 respondents suggests that the KTHKm Wono Rejo has members who are productive and very productive. Grouping members of the KTHKm Wono Rejo based on level of education shows the level of group members minds can be classified has modern and can understand the existing problems as well as to understand the existing information. Efforts that can be done to improve KTHKm Wono Rejo performance base on the existing problems in the group is there are no active subgroups so it is important to do regular monitoring by administrators group on each sub-group.

Kata Kunci : kinerja, hutan kemasyarakatan, kelompok tani


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.