Laporkan Masalah

UPAH MENURUT JENIS KELAMIN DI INDONESIA TAHUN 2013

ABDUL HAMID, Umi Listyaningsih, S.Si., M.Si.

2014 | Skripsi | GEOGRAFI DAN ILMU LINGKUNGAN

Separoh penduduk Indonesia adalah perempuan yang umumnya memiliki tingkat kerentanan yang tinggi di pasar kerja. Umumnya perempuan menerima upah lebih rendah. Di sisi lain, Indonesia adalah negara yang memiliki komitmen dalam memerangi diskriminasi gender melalui berbagai kebijakan. Namun seperti apakah pencapaiannya pada 2013? Penelitian ini memfokuskan pada perbedaan upah pekerja berdasarkan jenis kelamin. Secara spesifik, penelitian ini juga mengkaji mengenai kesenjangan upah pekerja laki-laki dan perempuan berdasarkan karakteristik pendidikan, jenis pekerjaan, lapangan pekerjaan serta kesenjangannya pada tingkat propinsi. Data yang digunakan bersumber dari publikasi hasil Survei Tenaga Kerja Nasional (Sakernas) Februari 2013. Analisis data dilakukan dengan deskriptif kuantitatif sederhana melalui tabel silang dan uji korelasi phi. Hasil analisis direpresentasikan melalui diagram distributif dan peta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah pekerja laki-laki di Indonesia lebih besar daripada pekerja perempuan dengan upah rata-rata pekerja laki-laki sebesar Rp 1.578.000 (upah layak) sedangkan pekerja perempuan menerima upah yang lebih rendah (Rp 1.257.000), yaitu di bawah standar minimum upah layak. Rendahnya upah pekerja perempuan juga terjadi pada berbagai tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan, namun berdasarkan lapangan pekerjaan, upah perempuan unggul pada sektor konstruksi; angkutan, pergudangan, dan komunikasi; keuangan, asuransi, usaha persewaan bangunan, tanah, dan jasa perusahaan. Berdasarkan propinsi, rasio upah perempuan terhadap laki-laki mencapai 101 (Sulawesi Utara) dan 105 (Gorontalo).

A half of total population of Indonesia are women who commonly have high vulnerability in labor market. As a common knowledge, they earn less than men. In other side, Indonesia is one of country that committed to fight gender discrimination through several policies. But, what about the achievement in 2013?This research focuses on identifying earning differences based on sex. It also specifically identify earning gap between men and women based on individual criteria such as differences of educational, occupational, industrial, and provincial characteristics. The main data were based on national labour survey of Indonesia (Sakernas) February 2013 collected by Statistic of Indonesia (BPS). The data were analyzed through simple quantitative descriptive analysis, using cross tabulation and phi correlation. The outputs were represented by distribution diagrams and map. The results show that number of male workers in Indonesia in 2013 were generally higher than of female workers. Moreover male workers on average still earned more (Rp 1,578,000) than female workers who earned only Rp 1,257,000 that was under proper minimum wage. The results also show that low of female’s earning appears on both educational and occupational classifications. But, based on industrial and provincial classification, such women earned more than men such as in North Sulawesi and Gorontalo.

Kata Kunci : upah menurut jenis kelamin, perbedaan upah, jenis kelamin


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.