Laporkan Masalah

TERJEMAHAN CERITA ANAK SANMAI NO OFUDA

NUR KHOLIFAH H, Wahyu Handayani Setyaningsih, S.S., M.A.

2014 | Tugas Akhir | D3 BAHASA JEPANG

Tugas Akhir ini berjudul “TERJEMAHAN CERITA ANAK SANMAI NO OFUDA” dari buku kumpulan cerita anak Nihon No Mukashi Banashi San Nensei (日本のむかし話三年生)yang ditulis oleh Chise Mayuko. Selain itu juga dilakukan tinjauan terhadap unsur intrinsiknya. Cerita anak ini bercerita tentang seorang biksu kecil yang diusir dari sebuah kuil oleh seorang Biksu Kepala karena ia bermalas-malasan dan tidak mendengar apa yang dikatakan oleh Biksu Kepala. Tapi sebelum biksu itu pergi meninggalkan kuil, Biksu Kepala memberikan tiga buah jimat pada biksu kecil itu. Setelah pergi meninggalkan kuil tersebut, ia pergi ke gunung dan di sana ia bertemu dengan seorang Yamanba yang ternyata memiliki niat jahat padanya. Berkat pertolongan Biksu Kepala, akhirnya biksu kecil itu bisa terselamatkan dan ia pun menjadi biksu kecil yang baik. Cerita Sanmai No Ofuda ini dipilih karena cerita tersebut menarik dan mengandung pesan moral serta ceritanya mudah dipahami oleh anak-anak. Dalam menerjemahkan cerita anak ini, digunakan metode komunikatif. Metode ini berusaha mempertahankan makna kontekstual bahasa sumber, baik dari isi maupun bahasanya sehingga pembaca tidak mengalami kesulitan dalam memahami teks terjemahan. Dalam meninjau unsur intrinsiknya, penulis mengacu pada karya tulis terjemahan yang dijabarkan oleh Burhan Nurgiyantoro (via Basuni, Purwaji Aji. 2013:13-16).

This final graduating paper is an titled “THE TRANSLATION OF SANMAI NO OFUDA” from collection of tale books Nihon No Mukashi Banashi San Nensei written by Chise Mayuko. Besides, it‟s also reviewed its intrinsic elements. Sanmai no Ofuda tells about young Buddhist priest who had been expelled by high priest because he lazed around there and never listened what high priest‟s said. But before the young Buddhist leaving the temple, the high priest gave young Buddisht priest three amulets. After leaving from that temple, he went to the mountain and there, he met a mountain witch who has intention of doing evil to him. Because of high priest‟s help, finally the young Buddhist priest could be saved and became a good young Buddhist priest. Sanmai No Ofuda story is choosen because it is interesting and contains moral value that could be applied in everyday life so it usefull for people, especially for children. In translating this children story, the writer uses communicative method. This method seeks to maintain the contextual meaning of the sources language in terms of both contens and language, so readers have no difficulty in understanding the translation text. In the process of reviewing the intrinsic elements, the author refers to the theory of translation‟s literature defined by Burhan Nurgiyantoro (via Basuni, Purwaji Aji. 2013:13-16).

Kata Kunci : Sanmai No Ofuda, metode komunikatif, unsur intrinsik


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.