Laporkan Masalah

EVALUASI PELAKSANAAN AUTOPSI VERBAL DI PUSKESMAS JETIS KOTA YOGYAKARTA

ERNA NOVITASARI, dr. Wahyudi Istiono, M.Kes.

2014 | Tugas Akhir | D3 REKAM MEDIS

Latar belakang: Menurut Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kesehatan Nomor 15 Tahun 2010 dan Nomor 162/MENKES/PB/I/2010 bahwa setiap kematian yang terjadi di luar fasilitas pelayanan kesehatan harus dilakukan penelusuran penyebab kematian yang dilakukan dengan metode Autopsi Verbal (AV). Berdasarkan wawancara dengan Staf SIK Surveillance Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta diketahui bahwa pelaporan AV memiliki banyak kendala: pelaporan yang terlambat, kurang lengkap dalam pengkodean penyebab kematian. Puskesmas Jetis Kota Yogyakarta adalah Puskesmas di dengan AV tertinggi di Kota Yogyakarta, dan berdasar observasi pada pelaksanaan sering dilakukan di poliklinik saat pelayanan sehingga terjadi mengganggu pelayanan. Tujuan: Melakukan evaluasi pelaksanaan AV mulai dari wawancara kepada keluarga almarhum/ah hingga dikirimkan ke dinas kesehatan apakah sudah sesuai dengan buku pedoman yang ada Metode Penelitian: Deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan cross sectional. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Subjek adalah dokter dan perawat pelaksana AV. Objek adalah pelaksanaan AV serta Formulir Keterangan Penyebab Kematian (FKPK). Hasil: Hasil evaluasi terhadap pelaksanaan AV di Puskesmas Jetis Kota Yogyakarta menunjukkan bahwa dalam pelaksanaannya sudah ada kegiatan yang sesuai dengan buku pedoman namun ada pula yang belum sesuai dengan buku pedoman. Pelaksanaan yang sesuai pedoman yaitu dimana pelaksana AV di Puskesmas Jetis Kota Yogyakarta telah menerima pelatihan, penentuan penyebab kematian telah sesuai dengan Kementerian Kesehatan RI, serta hasil kegiatan AV yang dilaporkan oleh Puskesmas Jetis Kota Yogyakarta sesuai dengan yang disyaratkan oleh Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta. Sedangkan pelaksanaan AV yang belum sesuai dengan buku pedoman yaitu saat ini belum ada Instruksi Kerja dan Prosedur Kerja (IK/PK) tentang pelaksanaan autopsi verbal, pengisian FKPK, serta pelayanan surat keterangan kematian, yang ada adalah (draft) rancangan alur pelaksanaan pelayanan surat keterangan kematian yang belum disahkan, belum ada standar jelas serta terjadi perbedaan pendapat tentang pemberian jeda berkabung bagi keluarga almarhum/ah sebelum dilaksanakannya wawancara AV, responden wawancara AV tidak selalu keluarga almarhum/ah yang mengetahui dengan jelas riwayat penyakit almarhum/ah, persentase keterisian pengkodean penyebab kematian di Puskesmas Jetis Kota Yogyakarta adalah 37.21%, serta adanya perbedaan pengertian antara dinas kesehatan dan puskesmas tentang tanggal pengiriman laporan ke dinas kesehatan.

Background: According to the Regulation of the Minister of Internal Affairs and the Minister of Health No. 15 of 2010 and No. 162/MENKES/PB/I/2010 that any deaths that occur outside of health care facilities should be traced for the cause of death which is conducted using Verbal Autopsy (VA). Based on interviews with SIK staffs Health Surveillance Agency of Yogyakarta, it is observed that VA report has some obstacles ---being late in reporting and incomplete in coding the cause of death. Jetis Primary Care (Puskesmas) Yogyakarta is the one with the highest VA in Yogyakarta, and based on the observation,the implementation of VA is frequently made during clinic services and therefore it disturbs the service. Objective: To evaluate the implementation of VA ranging from interviews to the family of the deceased and then it is sent to the health department if it is in accordance with the available handbook. Methods: Descriptive using a qualitative approach. The design of the study is a cross-sectional design. Data collection techniques in this study are the observation, interview and documentation. The subjects are doctors and nurses who conduct AV. The object is the implementation of VA and Form of Death Cause Description (FKPK). Results: The results of evaluation on the implementation of VA in Jetis Primary Care Yogyakarta show that some of the existing implementationsare in accordance with the handbook but some are not.The proper implementationsare held by VA implementers Jetis Yogyakarta as they havereceived trainings, the determination of death causes have been in accordance with the Ministry of Health, and the results reported by VA implementersin Jetis Primary Care Yogyakarta have been performed as required by the City Health Office Yogyakarta. While the implementation of VA that is not in accordance with the handbook is as follows--- no Work Procedures and Work Instructions (IK / PK) on the implementation of verbal autopsy, no FKPK Form Filling, and no service for the death certificate and what is available is a draft of mechanism on death certificate that has not yet to be authorized, there is no clear standard, there has been different opinion on the provision of respite for families mourning the deceased before the implementation of the VA interview, VA interviewees are not always family of the deceased who knows the history of the disease clearly, the percentage occupancy of encoding mortality causes in Jetis Primary Care Yogyakarta is 37.21%, and the difference in understanding between the health department and health center on the date of report delivery to the health department.

Kata Kunci : Evaluasi, Autopsi Verbal, Penyebab Kematian


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.