Laporkan Masalah

KORELASI KADAR HEPCIDIN SERUM DENGAN KADAR FERITIN SERUM PADA POPULASI IBU HAMIL

dr. Yayuk Subekti, dr. Setyawati, Sp.PK(K)

2014 | Tesis | S2 Ked.Klinik/MS-PPDS

Ibu hamil adalah kelompok yang berisiko tinggi untuk mengalami defisiensi besi. Data WHO tahun 2008 didapatkan prevalensi anemia secara global adalah 24.8% dan prevalensi pada ibu hamil mencapai 41.6%. Parameter laboratorium untuk diagnosis dan monitoring defisiensi besi meliputi parameter hematologi dan biokimiawi. Feritin telah ditetapkan oleh WHO sebagai indikator dan juga merupakan protein fase akut yang berarti konsentrasinya akan meningkat pada saat inflamasi. Perkembangan baru terjadi dengan ditemukannya hepcidin, suatu hormon yang memiliki fungsi sebagai regulator homeostasis besi. Hepcidin telah dipakai sebagai pertimbangan dalam pemilihan jenis terapi besi pada defisiensi besi. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara hepcidin dengan feritin. Subyek penelitian adalah ibu hamil sehat dengan kriteria ekslusi kadar Hb < 11 g/dL, hasil pemeriksaan CRP negatif yang disertai lekositosis dan netrofilia, didapatkan riwayat diabetes mellitus dalam kehamilan (gestational diabetes mellitus), inflamasi/infeksi dan penyakit akibat kelainan darah (thalassemia, anemia hemolitik). Sampel darah diperiksa darah lengkap, CRP, feritin dan hepcidin. Pemeriksaan feritin serum menggunakan metode electrochemiluminescens, sedangkan pemeriksaan hepcidin serum menggunakan metode ELISA. Subyek penelitian ini adalah 56 ibu hamil sehat. Parameter Hb dan RDW tidak berbeda antar trimester. Parameter MCV dan MCH cenderung lebih tinggi seiring bertambahnya umur kehamilan. Jumlah lekosit dan netrofil juga didapatkan lebih tinggi pada umur kehamilan yang lebih tua. Rerata kadar feritin serum 21,64 μg/l dan cenderung lebih tinggi seiring bertambahnya umur kehamilan. Rerata kadar hepcidin 17,92 ng/ml dengan kecenderungan yang meningkat sesuai pertambahan umur kehamilan. Berdasarkan kadar feritin didapatkan 14 subyek yang masuk kriteria defisiensi besi dan 47 subyek tidak defisiensi besi dengan perbedaan yang bermakna secara statistik. Korelasi positif kuat diperoleh antara kadar hepcidin serum dengan kadar feritin serum dengan r = 0,77 dan p = 0,001.

Pregnant women are a high risk group for iron deficiency. Prevalence of anemia based on WHO data in 2008 was 24.8% globally and prevalence among pregnant women reached 41.6%. Laboratory parameters for the diagnosis and monitoring of iron deficiency include hematological and biochemical parameters. Ferritin has been defined by WHO as an indicator but also an acute phase protein which means that the concentration will increase during inflammation. New developments occurred with the discovery of hepcidin, a hormone that functions as a regulator of iron homeostasis. Hepcidin has been taken into consideration in selecting the type of iron therapy in iron deficiency. Aims of this study was to determine the relationship between hepcidin and ferritin. Subjects were healthy pregnant women with exclusion criteria Hb level < 11 g/dl, negative result of CRP with leucocytosis and absolute neutrophilia, obtained a history of diabetes mellitus in pregnancy (gestational diabetes mellitus), inflammation/infection and disease due to blood disorders (thalassemia, hemolytic anemia). Test for serum ferritin level by electrochemiluminescens method, while for serum hepcidin using ELISA method. The study subjects were 56 healthy pregnant women. Haemoglobin and RDW did not differ between trimesters. Parameter MCV and MCH tend to be higher with increasing gestational age. Leukocytes count and neothrophils percentages was also found higher in the older gestational age. Mean serum ferritin level was 21,64 μg/l and tended to be higher with increasing gestational age. Mean levels of hepcidin 17.92 ng/ml with a corresponding increase in the tendency of increasing gestational age. Based on ferritin levels obtained 14 subjects meeting criteria for iron deficiency and non iron deficiency 47 subjects with no statistically significant difference. Strong positive correlation was obtained between serum hepcidin levels with serum ferritin levels with r = 0.77 and p = 0.001.

Kata Kunci : anemia, defisiensi besi, hepcidin, feritin, korelasi


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.