Latar Belakang : Obesitas dikenal sebagai faktor risiko beberapa penyakit, salah satunya adalah sindrome metabolik (diabetes melitus, hipertensi, dislipidemia). Penyakit sindrom metabolik ini dapat berkembang menjadi penyakit cardiovascular apabila tidak ditangani dengan baik. Tujuan : Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui seberapa besar kelompok yang mengalami obesitas berisiko untuk terjadinya diabetes melitus pada karyawan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Metode Penelitian : Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode COHORT prospective historical, dimana data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah data hasil ukur gula darah, tinggi badan, berat badan dan penyebaran kuesioner, sedangkan data sekunder yang digunakan adalah data penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya pada tahun 2012. Oleh karena itu, penelitian ini merupakan penelitian lanjutan. Populasi dibagi kedalam dua kelompok yaitu obesitas dan non obesitas yang kemudian diukur kadar gula darah untuk mengetahui diabetes melitus. Hipotesis penelitian diuji dengan menghitung Relative Risk (RR) dan besaran frekuensi masing-masing faktor risiko untuk terjadinya diabetes melitus. Hasil Penelitian : Dari Penelitian cohort prospective historitical bahwa kelompok karyawan yang mengalami obesitas mempunyai kecendrungan Relative Risk 4.92 kali beriko untuk terjadinya diabetes melitus dibandingkan kelompok karyawan yang tidak mengalami obesitas. Sedangkan faktor risiko lain Relative Risk umur ≥45 tahun, mengkonsumsi gula >5 sdm/minggu, melakukan aktivitas fisik ≤30 menit/hari dan gangguan mental emosional (distress) adalah berturut-turut 5.67, 2.84, 1.92 dan 3.18. Kesimpulan : Kelompok Obesitas memiliki Relative Risk 4.92 kali berisiko terjadinya diabetes melitus dibandingkan dengan yang non-obesitas.

Background : Obesity is known as a risk factor for several diseases, one of them is metabolic syndrome (diabetic mellitus, hypertension, dyslipidemia). This metabolic syndrome diseases can develop into cardiovascular disease when the disease is not handled properly. Objective : This research aims to find out how big that group obese are at risk for the onset of diabetic mellitus on employees of Universitas Gadjah Mada in Yogyakarta. Method : The methods used in the study is a prospective COHORT historitical method, in which the primary data used in this research is measuring blood sugar results data, height, weight, and distribution of questionnaire, while secondary data research data used was already made earlier in the year 2012. Therefore, this research is the continued research. The population was divided into two groups, the obese and non obese which is the measured blood sugar levels for diabetic mellitus. Research hypothesis was tasted by calculating the Relative Risk (RR) and the magnitude of the frequency of each risk factor for the occurrence of diabetic mellitus. Results : From prospective cohort historitical research, a group of employees who are obese have a trend a Relative Risk for occurrence of 4.92 time of risk factor for diabetic mellitus compared with the group of employees who are not obese. While the other risk factors of Relative Risk age ≥45 years old, consuming sugar >5sdm/week, physical activity ≤30 minute/day and emotional disorder (distress) is 5.67, 2.84, 1.92 and 3.18. Conclusions : Obesity groups have Relative Risk 4.92 multiplied by the risk of diabetic mellitus occurrence rather than non obesity groups.

Kata Kunci : Obesitas, Diabetes Melitus, Faktor Risiko