Laporkan Masalah

GAYA ANGKAT PADA BLOK BETON LEPAS YANG DIAKIBATKAN OLEH GELOMBANG TSUNAMI

NURUL AZIZAH, Prof. Ir. Radianta Triatmadja, Ph.D

2013 | Skripsi | TEKNIK SIPIL

Gelombang tsunami sangat berbahaya dan memiliki daya rusak yang besar bukan hanya karena energi gelombangnya sangat besar, tetapi adanya debris yang terangkut juga menambah daya rusak tsunami. Debris-debris tersebut dapat berupa hasil dari bangunan-bangunan yang hancur, maupun benda-benda lainnya yang mampu diangkut oleh aliran gelombang tsunami. Salah satunya adalah blok beton yang sering digunakan sebagai perkerasan ruas jalan atau suatu area seperti di area wisata Pantai Parangtritis. Blok beton yang ukurannya relatif kecil ini memang tidak memilik efek yang signifikan terhadap bangunan-bangunan besar ketika terangkut bersama gelombang tsunami. Namun, impact yang dihasilkan oleh blok beton ini ketika mengenai orang-orang di sekitarnya pada saat tsunami, akan sangat berbahaya, sehingga perlu dilakukan penelitian dan pengkajian mengenai fenomena tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pemodelan fisik. Simulasi dilakukan dengan menggunakan flume berukuran 16,80 m panjang dengan lebar 0,60 m dan tinggi 0,45 m yang dilengkapi dengan pembangkit gelombang tsunami sistem dam-break. Model terbuat dari beton dengan dimensi 3cm panjang, 3cm lebar, dan ketebalan yang bervariasi, yaitu 2cm, 1,75cm, 1,5cm, 1,25cm, dan 1cm. Ketinggian gelombang tsunami diukur menggunakan wave probe di lokasi yang telah ditentukan. Perhitungan praktis dapat dikembangkan untuk mengevaluasi kondisi dari paving block yang ada di Pantai Parangtritis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kondisi bergerak dan terangkatnya blok beton ditentukan oleh ketebalan dari blok beton dan kecepatan aliran surge tsunami yang saling berkaitan dengan ketinggian alirannya. Koefisien lift untuk blok beton dalam penelitian ini didapatkan sebesar 0,08. Nilai dari koefisien lift ini dapat digunakan untuk memperkirakan kondisi blok beton akibat adanya aliran surge tsunami. Untuk blok beton dengan massa jenis sekitar 2200 kg/m3, akan bergerak terangkat apabila rasio perbandingan ketinggian aliran surge tsunami dan ketebalan blok betonnya (h/D) lebih dari atau sama dengan 6, dengan kecepatan aliran tsunaminya lebih dari kecepatan kritik dari kondisi blok beton tersebut.

Tsunami are very dangerous and had a great destructive powers, not only because it has great wave energy, but also the debris that lifted and dragged along tsunami surge, add up the tsunami force. Debris such as a fraction of concrete column may be resulted from structures that were destroyed by tsunami surge. Concrete blocks block is commonly used as road pavement, for example in Parangtritis beach. Such concrete block is also vulnerable as they be lifted up and drag away as debris by tsunami. Indeed, a small block such a concrete pavement has little effect on large buildings. However, the impact of such debris on people during the event of tsunami can be devastating. Therefore, a study needed to be conducted to learn this phenomenon. The research was conducted using physical modeling. The simulations were carried out in a wave flume of 16.80 m length, 0.60 m wide, and 0.45 high, that was facilitated with tsunami generator based on dam break system. The models was made form concrete block. The dimensions were 3 cm long and 3 cm wide, whilst the thickness was varied. There were 2 cm, 1.75 cm, 1.5 cm, 1.25 cm, and 1 cm. the tsunami surge height and velocity were measured using a series of wave probes that were located along the flume downstream. a practical calculation was conducted to evaluate the condition of concrete block pavement in Parangtritis beach. The results of this study showed that the condition of moving and lifting concrete blocks are determined by the thickness of the concrete block and the velocity of the tsunami surge that was related with the heights of the surge. The lift force coefficient (CL) in this study is found approximately 0.08. The value of the lift coefficient can be used to estimate the condition of the concrete block as a result of the tsunami surge flow. For concrete block with density about 2200 kg/m3, will be moved when the ratio of the tsunami surge height and the thickness of concrete block (h / D) greater than or equal to 6, with the velocity of tsunami surge is greater than the velocity at the critical condition.

Kata Kunci : Tsunami, debris, gaya angkat.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.