Laporkan Masalah

DAMPAK PENINGKATAN KUALITAS PAKAN TERHADAP PRODUKTIVITAS SAPI BALI DI LOMBOK TENGAH NUSA TENGGARA BARAT

IMRAN, Ir. Subur Priyono Sasmito Budhi, Ph.D.

2013 | Disertasi | S3 Ilmu Peternakan

Penelitian dampak peningkatan kualitas pakan terhadap produktivitas sapi Bali di Lombok Tengah Nusa Tenggara Barat bertujuan untuk: mengkaji iklim, demografi peternak, komposisi vegetasi dan komposisi kimia pakan yang diberikan pada sapi Bali pada peternakan skala kecil (pemilikan 1 - 2 ekor) sesuai dengan daya dukung lahannya, mengkaji bobot lahir, bobot sapih, angka kelahiran dan angka kematian, sapi Bali pada daerah basah dan daerah kering, mengkaji dampak suplementasi daun turi terhadap performan induk bunting 6- 7 bulan, induk menyusui dan pedet, mengkaji suplementasi daun turi pada induk sapi Bali sejak umur kebuntingan 6-7 bulan dan menyusui terhadap meningkatkan konsumsi, kecernaan nutrien, neraca nitrogen, ekskresi derivat purin (suplai protein mikroba) dan produksi susu, mengkaji dampak suplementasi daun turi terhadap pertambahan bobot badan pedet lepas sapih. Hasil penelitian karakteristik peternak rata-rata berumur 15-64 tahun, dengan pendidikan sebagian besar SD, pekerjaan petani, pengalaman beternak > 10 tahun, tanggungan keluarga 4 orang, rata-rata kepemilikan ternak 2 ekor, luas lahan 0,18-0,30 Ha. Secara kuantitas dan kualitas pakan daerah basah lebih baik dari daerah kering. Kebutuhan BK, PK dan TDN pada daerah basah sudah mencukupi kebutuhan ternak tapi pada daerah kering pada musim kemarau kekurangan pakan dan belum memenuhi kebutuhan ternak. Bobot lahir dan bobot sapih daerah basah lebih tinggi dari daerah kering sedangkan angka kelahirah pada daerah kering lebih tinggi di daerah basah dan angka kematian di daerah kering lebih rendah di daerah di daerah basah. Supelemtasi daun turi dapat meningkatkan konsumsi BK, PK dan TDN berpengaruh terhadap peningkatan bobot lahir anak, PBBH pedet pra sapih. Suplementasi turi pada induk bunting 6-7 bulan meningkatkan konsumsi BO, PK LK dan BETN (P<0,05), tidak ada perbedaan kecernaaan nutrien (P>0,05), neraca nitrogen meningkat secara nyata(P<0,01) dari 87,94 ± 7,00 g/hari menjadi 153,2 ± 4,24g/hari, estimasi suplai protein meningkat secara nyata dari 125 ± 73 g/hari menjadi 234,60 ± 85,56g/hari. Konsumsi nutrien pada sapi induk sapi Bali menyusui dengan pemberian pakan yang disuplementasi daun turi dengan bobot badan rata-rata 243 ± 28 kg meningkatkan secara sangat nyata (P<0,01) terhadap konsumsi BK, BO, BETN, PK dan TDN berbeda nyata (P<0,05). Konsumsi BK meningkat dari 6,21 ± 0,16 kg/hari menjadi 6,73 ± 0,22 kg/hari, konsumsi BO meningkat dari 5,27 ± 0,39 kg/hari menjadi 5,78 ± 0,36 kg/hari. Konsumsi PK meningkat dari 0,57 ± 0,05 kg/hari menjadi 0,88 ± 0,04 k g/hari. Konsumsi TDN meningkat dari 3,06 ± 0,20 kg/hari menjadi 3,63 ± 0,31 kg/hari. Intake nitrogen dan neraca nitrogen sapi Bali menyusui meningkat secara sangat nyata (P<0,01) dengan suplementasi daun turi, Intake nitrogen meningkat dari 91,37 ± 7,44 g/hari, menjadi 141,2 ± 8,20g/hari. Intake nitrogen perlakuan kontrol adalah 91,37 ± 7,44 g/hari, pada suplementasi daun turi adalah 141,2±8,20g/hari, neraca nitrogen meningkat dari 42,66 ± 9,92 g/hari pada kontrol menjadi 79,98 ± 2,93 g/hari. Suplementasi daun turi meningkatkan produksi susu sapi Bali secara nyata (P<0,05) dari 0,97 ± 0,33 kg/hari menjadi 1,47 ± 0,26 kg/hari pada perlakuan suplementasi daun turi. Suplementasi daun turi pada pedet lepas sapih meningkatkan konsumsi BK, PK, TDN, yang berdampak pada peningkatan PBBH, konversi pakan serta lebih efisien dalam menggunakan pakan. Kesimpulan penelitian bahwa ketersediaan dan kualitas pakan yang diberikan lebih baik dibandingkan pada peternakan sapi rakyat pada daerah basah daerah kering pada musim hujan dan musim kemarau, bobot lahir dan bobot sapih di daerah basah lebih tinggi dari daerah kering, angka kelahiran daerah kering lebih tinggi dari daerah basah dan angka kematian pedet pada daerah kering lebih rendah dari daerah basah. Suplementasi pada induk sapi Bali kebuntingan 6-7 bulan secara nyata meningkatkan konsumsi, kecernaan nutrien, neraca nitrogen, ekskresi derivat purin (suplai protein mikroba), bobot lahir pedet dan pertambahan bobot badan harian pra sapih. Suplementasi daun turi pada induk sapi Bali selama menyusui dapat meningkatkan konsumsi, kecernaan nutrien, neraca nitrogen, ekskresi derivat purin (suplai protein mikroba) dan produksi susu. Suplementasi daun turi pada pedet sapi Bali lepas sapih secara nyata meningkatkan konsumsi nutrien dan pertambahan bobot badan harian pedet.

The study of the impact of feed quality improvement on the productivity of Bali cattle in Central Lombok, West Nusa Tenggara aims to assess the climate, farmer demography, vegetation composition and chemical composition of feeds given to Bali cattle on small scale farms (ownership 1 – 2 cattle) in according with the carrying land, examined birth weight, weaning weight, birth rate and mortalitas rate, Bali cattle in the wet and dry areas; assess the impact of Sesbania grandiflora supplementation toward pregnant cattle performance at 6 - 7 months, the lactation cow and calf: to assess the impact of Sesbania grandiflora supplementation in adding body weight calf weaning, assess Sesbania grandiflora supplementation of the cow in Bali since the age 6 - 7 months and lactation in increasing intake, nutrient digestibility, nitrogen balance, purine derivative excretion (microbial protein supply) and milk production. The study result of stockbreeder characteristics average 15 - 64 years old, most of them at primary school, farmers, livestock experience approximately 10 years, whereas 4 people in one family that has two cattle average with areas 0.19 to 0.30 hectare. In feed quality and quantity, wet area is better than dry area. The Requisite of DM, CP and TDN on wet area was sufficient for livestock but on dry area in dry season is always lack of feeds and not sufficient for livestock indeed. Birth weight and weaning weight on wet area is higher than dry area. While birth rate on dry area is higher than wet area and death rate on dry area is lower than wet area. Sesbania grandiflora supplementation can increase DM, CP and TDN intake effect toward calf birth weight, calf ADG. Sesbania grandiflora supplementation on pregnant cattle, age 6 – 7 months increase OM, CP, EE and NFE intake (P<0.05), no differences in nutrient digestibility (PP>0.05), nitrogen balance increased significantly (P<0.01) from 87.94 ± 7.00 g/day to 153.2 ± 4.24g/day, supply estimates increased significantly from 125 ± 73 g/day to 234.60 ± 85.56 g/day. Nutrient intake of the cow, Bali cow lactation in giving feeds are supplied by Sesbania grandiflora with body weight average 243 ± 28 kg are increase significantly (P<0.01) toward intake of DM, OM, NFE, CP and TDN are different significantly (P<0.05). DM intake is increase from 6.20 ± 0.16 kg/day to 6.73 ± 0.22 kg/day, OM intake is increase from 5.27 ± 0.39 kg/day to 5.78 ± 0.36 kg/day. CP intake is increase from 0.57 4 ± 0.05 kg/day to 0.88 ± 0.04 kg/day. TDN intake is increase from 3,06 ± 0,20 kg/day to 3,63 ± 0,31 kg/day. Nitrogen intake and balance nitrogen Bali cow lactation is increase significantly (P<0,01) with Sesbania grandiflora supplementation, nitrogen intake is increase from 37 ± 7.44 g/day to 141.20 ± 8.20g/day. Nitrogen intake control treatment is 91.37 ± 7.44 g/day in Sesbania grandiflora supplementation is 141.2 ± 8.20g/day, balance nitrogen is increase from 42.66 ± 9.92 g/day of control to 79.98 ± 2.93 g/day. Sesbania grandiflora supplementation enhance milk production of Bali cow significantly (P<0.05) from 0.97 ± 0.33 kg/day to 1.47 ± 0.26 kg/day on Sesbania grandiflora supplementation treatment. The conclusion of this study is that availability and feed quality was given to cattle breeding community in wet area is better than dry area in winter and summer, birth weight and weaning weight in wet area is higher than dry area, birth rate in dry area is higher than wet area and cattle death rate in dry area is lower than wet area. Supplementation of Bali pregnant cow age 6 - 7 months increased intake significantly, nutrient digestibility, balance nitrogen, purine derivative excretion (microbial protein supply), cattle birth weight and body weight enhancement daily pre weaning. Sesbania grandiflora supplementation of post weaning significantly enhance nutrient intake and body weight gain of calf. Sesbania grandiflora supplementation in Bali cow during lactation can increase intake, nutrient digestibility, balance nitrogen, purine derivative excretion (microbial protein supply) and milk production. Sesbania grandiflora supplementation on calf weaning can increase DM, CP, TDN intake that effect ADG enhancement, feed conversion and more efficient in gaining cattle feed.

Kata Kunci : Kualitas pakan, Suplementasi, Turi, Induk bunting, Induk menyusui, Pedet, Produktivitas, Sapi Bali


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.