Laporkan Masalah

KAWASAN RIOUWSTRAAT ( L.L.R.E. MARTADINATA ) DI BANDUNG DARI PERSPEKTIF CULTURAL RESOURCE MANAGEMENT (CRM)

DENNY SANTIKA, Prof. Dr. Inajati Adrisijanti

2013 | Tesis | S2 Arkeologi

Dalam tesis ini dibahas tentang Pengelolaan Kawasan Riouwstraat Bandung dari perspektif cultural resources management (CRM). Kawasan permukiman kolonial ini dibangun pada tahun 1920-an oleh pemerinatah Belanda. Topik tesis ini mengenai fenomena maraknya alih fungsi (adaptive reuse) bangunan cagar budaya untuk kepentingan bisnis yang dikaitkan dengan pengelolaan sumber daya budaya di kawasan tersebut secara keruangan dengan skala semi mikro/meso. Masalah yang dibahas dalam penelitian ini, yaitu: apakah latar belakang yang mendorong aktivitas alih fungsi (adaptive reuse) cagar budaya di Kawasan Riouwstraat dan bagaimana model strategi pengelolaan sumber daya budaya di Kawasan Riouwstraat? Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa maraknya alih fungsi bangunan cagar budaya di Kawasan Riouwstraat dilatarbelakangi oleh proses transformasi yang didukung oleh berbagai faktor, yaitu: ekonomis yang terkait juga dengan kondisi sosial-budaya, lokasi yang strategis, dan kebijakan pemerintah. Strategi pengelolaan Kawasan Riouwstraat adalah dengan cara memetakan potensi kawasan melalui analisis SWOT sehingga diperoleh pengelolaan kawasan cagar budaya yang mengakomodasi kepentingan investor dengan tetap memegang teguh pelestarian. Prinsip mendasar dalam pemanfaatan kawasan ini adalah berbasis pada pelestarian sumber daya budaya, menyinergikan kepentingan antar stakeholder pemangku kebijakan, bermanfaat untuk masyarakat setempat, serta berkesinambungan.

This thesis discussed the management of Bandung Riouwstraat area from cultural resources management (CRM) perspective. This colonial settlement area was built in the 1920's by the Dutch government. The thesis topic is the rise of heritage building’ adaptive reuses phenomenon for business interests associated with the cultural resources management in the area spatially with semi micro/meso scale. The issues discussed in this study are; what is the background that encourages the adaptive reuse activity of cultural heritage in the Riouwstraat area? How are the models of cultural resources management strategies in Riouwstraat Area? The interpretation of this study is that; the rise of the adaptive reuse of heritage buildings in Riouwstraat area is motivated by the transformation process encouraged by various factors, namely: economic factor related also to the sociocultural, its strategic location and government policy. Riouwstraat area management strategy is done by mapping out the potential of the region through the SWOT analysis in order to obtain heritage area management which accommodates the interests of investors by upholding conservation. The fundamental principle of this area’s utilization is based on the preservation of cultural resources, synergizing stakeholders’ interests, beneficial for the local community, as well as sustainability.

Kata Kunci : CRM, Kawasan Cagar Budaya (KCB), Transformasi, Alih Fungsi (Adaptive Reuse), Riouwstraat, Permukiman Kolonial, Pelestarian.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.