Laporkan Masalah

HUBUNGAN PREEKLAMPSIA/EKLAMPSIA DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA BAYI BARU LAHIR DI RUMAH SAKIT ISLAM KLATEN

SRI WAHYUNI, Prof. dr. Djauhar Ismail, Sp. A(K), MPH., Ph.D.

2012 | Tesis | S2 Kesehatan Masyarakat/KIA

Latar Belakang: Preeklampsia adalah keadaan hipertensi disertai dengan proteinuria, oedem atau keduanya yang terjadi akibat kehamilan setelah minggu ke 20 atau kadang-kadang timbul lebih awal bila terdapat hidatiformis yang luas pada villi khorialis. Risiko kejadian asfiksia bayi baru lahir pada kasus preeklampsia banyak diketahui, sehingga perlu diketahui seberapa besar risiko preeklampsia terhadap kejadian asfiksia bayi baru lahir. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan preeklampsia dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi kejadian asfiksia bayi baru lahir. Metode: Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah observasional dengan rancangan kasus kontrol (case-control study). Sampel dalam penelitian ini adalah semua bayi baru lahir di kamar bersalin RSI Klaten dari 1 Januari 2005 sampai 31 Desember 2010. Kelompok kasus adalah bayi baru lahir dengan asfiksia pada usia kehamilan 34-42 minggu. Kelompok kontrol adalah bayi baru lahir normal dengan usia kehamilan 34-42 minggu. Analisis data univariabel secara distribusi frekuensi karakteristik masingmasing variabel, bivariabel dengan menggunakan uji X 2 (chi square) dan analisis multivariabel secara regresi logistik untuk menentukan nilai OR dan 95% CI risiko melahirkan bayi asfiksia pada kasus ibu hamil dengan preeklampsia. Hasil :Kasus preeklampsia pada ibu hamil mempunyai hubungan yang signifikan dengan kejadian asfiksia bayi baru lahir (OR: 2,20; 95% CI=1,10-4,41). Paritas dan kunjungan ANC mempunyai hubungan yang bermakna dengan kejadian asfiksia bayi baru lahir. Usia ibu saat hamil dan pendidikan ibu tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan kejadian asfiksia bayi baru lahir. Kesimpulan : Kasus preeklampsia meningkatkan risiko terjadinya asfiksia bayi baru lahir.

Background: Preeclampsia is a condition of hypertension accompanied by proteinuria, edema, or both that occurs due to pregnancy after week 20 or sometimes arises earlier when there is a wide hidatiformis at villi khorialis. The risk of neonatal asphyxia is known in many cases of preeclampsia; it is necessary to know how much risk of preeclampsia on the incidence of neonatal asphyxia. Objective: To determine the relationship of preeclampsia and other factors influencing the incidence of neonatal asphyxia. Methods: This was an observational study carried out with the design of case-control (case-control study). The samples in this study were all newborns in the maternity room of Islamic Hospital of Klaten from January 1, 2005 to December 31, 2010. The case group was newborns with asphyxia at the age of 34-42 weeks’ gestation. The control group was normal newborn infants with gestational age of 34-42 weeks. The univariable data analysis was with the frequency distribution on the characteristics of each variable, namely bivariate using X 2 test (chi square) and the multivariable analysis with logistic regression to determine the value of OR and 95% CI of risks of delivering asphyxia babies in the case of pregnant women with preeclampsia. Results: The case of preeclampsia in pregnant women had a significant relationship with the incidence of neonatal asphyxia (OR: 2.20, 95% CI = 1.10 to 4.41). Parity and ANC visits had a significant relationship with the incidence of neonatal asphyxia. Age of the mother during pregnancy and maternal education had no significant relationship with the incidence of neonatal asphyxia. Conclusion: The case of preeclampsia increases the risk of neonatal asphyxia.

Kata Kunci : asfiksia, preeklampsia/eklampsia


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.