Laporkan Masalah

PRAKTEK PENGOBATAN TUBERKULOSIS PADA RUMAH SAKIT SWASTA DI KABUPATEN BANTUL PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Ismaryani, dr. Mubasysyir Hasanbasri, MA

2012 | Tesis | S2 Kesehatan Masyarakat/MMPK

Latar Belakang: Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi yang serius dan masih menjadi masalah penting kesehatan masyarakat di berbagai bagian dunia termasuk di Indonesia. Jika pasien tidak memperoleh pengobatan yang efektif, maka penularan penyakit ini tetap berlangsung. Penanganan tuberkulosis di Kabupaten Bantul tidak hanya dilakukan oleh sektor pemerintah tetapi juga oleh rumah sakit swasta yang ada di Kabupaten Bantul. Peran public health salah satunya pada pengelolaan tuberkulosis pada rumah sakit swasta, kerap luput dari pengamatan analisis kebijakan kesehatan. Pemerintah Kabupaten Bantul memiliki komitmen yang tinggi dalam penanganan tuberkulosis, melalui program unggulan DB4MK (Desa Bebas 4 Masalah Kesehatan) plus. Tujuan: Untuk mencari bukti peran rumah sakit swasta pada program public health, khususnya penanganan tuberkulosis. Metode Penelitian : Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif dengan rancangan studi kasus. Penelitian dilakukan pada rumah sakit swasta di Kabupaten Bantul. Dalam mengumpulkan data, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data primer melalui wawancara dan menggunakan data sekunder. Hasil: Pengobatan tuberkulosis oleh rumahsakit swasta menggunakan program strategi DOTS sebagaimana yang telah ditetapkan pemerintah. Semua rumah sakit swasta memiliki jejaring dalam penanganan tuberkulosis. Jejaring dengan lembaga sosial dan keagamaan utamanya untuk membantu pasien tidak mampu, jejaring dengan lembaga pemerintah selain untuk pasien tidak mampu juga untuk pelacakan pasien yang mangkir. Angka Kesembuhan (CR) pada tahun 2008-2010 adalah 53,85%, 74,07% dan 53,85%. Sedang Angka Keberhasilan (SR) berturutturut sebesar 84,62%, 85,19% dan 84,62%. Kesimpulan: Penelitian ini membuktikan bahwa rumah sakit swasta mengelola pasien tuberkulosis dengan baik. Mereka mampu menuntaskan pengobatan tuberkulosis menggunakan strategi DOTS yang merupakan standar pemerintah, bahkan mengelola tuberkulosis pasien yang tidak mampu. Jejaring dengan pemerintah dan lembaga keagamaan merupakan kunci dalam keberhasilan implementasi DOTS di rumah sakit swasta.

Background: Tuberculosis is a serious infectious disease that still remains as a public health problem in various parts of the world, including Indonesia. Unless tuberculosis patient is completely healed, the patient will continue to transmit the disease to other people. In Bantul District, tuberculosis treatment was conducted not only by government’s healthcare unit, but also by private hospitals. Tuberculosis management in private hospital was often unaccounted for in analyzing health policy. The government itself, through the flagship program of DB4MK (Villages Free of 4 Health Problems) Plus, showed good commitment in tuberculosis treatment Objectives: to find evidence of the role of private hospitals in public health program, especially in tuberculosis treatment. Methods: This research was a qualitative research using case study plan. This research was carried out in private hospitals in Bantul District. The primary data was obtained by interview. This research also used secondary data. Result: Private hospitals used DOTS program strategy, which was set by the government, to treat tuberculosis. All private hospitals had networks for tuberculosis. The networks with social and religious institutions were mainly used to help poor patients. The networks with government institutions were used, in addition to help poor patients, to track patients who stop treatment before it was finished. The Cure Rate (CR) in 2008- 2010 were 53.85%, 74.07%, and 53.85% respectively. The Success Rate were 84.62%, 85.19% and 84.62% respectively. Conclusion: This research showed evidences that private hospitals were able to properly manage tuberculosis patients. The private hospitals were able to complete the treatment using DOTS Strategy, which was government’s standard. The private hospitals even provided treatment for poor patients. The networks with government’s and religious institution were key factors in ensuring the success of DOTS implementation in private hospitals.

Kata Kunci : tuberkulosis, rumah sakit swasta, Kabupaten Bantul


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.