Laporkan Masalah

KEMITRAAN MASYARAKAT DALAM PELAKSANAAN DESA SIAGA DI PUSKESMAS SEDAYU II KABUPATEN BANTUL PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Elmi Yudihapsari, dr. Mubasysyir Hasanbasri, MA

2011 | Tesis | S2 Kesehatan Masyarakat/MMPK

Latar Belakang: Banyak faktor yang berhubungan dengan keberhasilan Desa Siaga yang diukur dengan semakin berdayanya masyarakat di bidang kesehatan yang di fasilitasi oleh penyedia layanan kesehatan. Kemitraan antara penyedia layanan kesehatan dan masyarakat adalah salah satu faktor penting dalam mewujudkan Desa Siaga. Peranan masyarakat dalam mewujudkan Desa Siaga sangat besar, sedangkan peranan penyedia layanan lebih sebagai pendamping masyarakat atau memberikan saran kepada masyarakat dalam bentuk fasilitasi teknis di lapangan. Kemitraan adalah salah satu pilar kesinambungan (sustainability) pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan. Kemitraan dalam mewujudkan Desa Siaga tidak terlepas dari kontribusi berbagai pihak, kemitraan antara pemerintah dan masyarakat, serta antara kelembagaan masyarakat yang ada di desa. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kemitraan dalam pelaksanaan Desa Siaga di wilayah kerja Puskesmas Sedayu II di kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul. Metode: Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan rancangan studi kasus. Unit analisis penelitian ini adalah dua Desa di wilayah Puskesmas Sedayu II. Responden terdiri dari Bidan, Perawat, Petugas Puskesmas, Kader, dan Perangkat Desa. Hasil: Pengukuran instrumen kemitraan dengan 17 variabel terhadap 30 dusun se wilayah kerja Puskesmas Sedayu II, diperoleh hasil 18 dusun (60%) kemitraannya baik, sedangkan sisanya sebanyak 12 dusun (40%) kemitraannya kurang. Analisis tabel silang antara kemitraan Desa Siaga dengan kondisi dusun, cakupan Kadarzi, cakupan D/S, tingkat perkembangan Posyandu, dan Angka Bebas Jentik menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna. Kesimpulan: Tingkat kemitraan Desa Siaga baik, banyak ditemukan di dusun kondisi kurang. Kemitraan telah dikenal masyarakat dalam bentuk gotongroyong dan kerjasama dalam menyelesaikan permasalahan bersama.

Background: Many factors related to the success of Desa Siaga as measured by the increasing important of the community in health which was facilitated by health care providers. Partnerships between healthcare providers and the community is one important factor in realizing of Desa Siaga. The role of rural society in realizing the huge screen, while the role more as a companion service provider community or provide advice to the public in the form of technical facilitation in the field. Partnership is one of the pillars of sustainability community empowerment in health. Partnership in realizing of Desa Siaga does not stand apart from the contribution of various parties, the partnership between government and citizens, and among community institutions exist in the village. Objective: This study aims to determine the level of partnership in the implementation Desa Siaga in the working area Puskesmas Sedayu II. Method: This study was descriptive using case study design. The unit of analysis of this study is two villages in the area of Puskesmas Sedayu II. Respondents consisted of Midwives, Nurses, Puskesmas officials, cadres, and Community Leaders. Results: Measurement instruments partnership with 17 variables of 30 dusun as Puskesmas Sedayu II working area, the obtained results of 18 dusun (60%) a good partnership, while the remaining 12 dusun (40%) less partnership. Analysis of cross-table between the partnership of Desa Siaga with dusun conditions, Kadarzi coverage, the coverage of D/S, the level development of Posyandu, and the larva-free rate (ABJ) showed no significant relation. Conclusion: The level partnership of Desa Siaga are well, much found in less condition dusun. The partnership has been known by the communities as “gotongroyong” and cooperation to solve their problem.

Kata Kunci : Kemitraan, Pemberdayaan, Kesinambungan, Gotongroyong, Kerjasama, Desa Siaga,


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.