Laporkan Masalah

EVALUASI PENEMUAN PENDERITA BARU TB BTA POSITIF PROGRAM PENANGGULANGAN TUBERKULOSIS (P2TB) PUSKESMAS DI KABUPATEN BANTUL PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Bambang Agus Subekti, dr. Mubasysyir Hasanbasri, MA

2011 | Tesis | S2 Kesehatan Masyarakat/MMPK

Latar belakang: Program Penanggulangan Tuberkulosis (P2TB) telah dilaksanakan di Kabupaten Bantul sejak tahun 1996 dengan menggunakan strategi DOTS. Secara nasional untuk menilai kemajuan dan keberhasilan program ini digunakan dua indikator yaitu angka penemuan penderita baru TB BTA positif yaitu minimal 70% dari perkiraan suspek yang diperiksa dan angka keberhasilan pengobatan minimal 85%. Dari dua indikator tersebut, di Kabupaten Bantul yang selalu belum mencapai target minimal adalah penemuan penderita baru TB BTA positif dimana dalam 4 tahun terakhir (tahun 2006 s/d 2009) hanya mencapai 30% s/d 38%. Hal tersebut menunjukkan indikasi adanya gap dalam pelaksanaan kebijakan dan implementasi program di lapangan. Mengapa hal tersebut terjadi? Sekaligus dicari jalan keluar yang paling cocok dan bisa untuk dilaksanakan ke depan. Tujuan Penelitihan: Penelitian ini untuk mengevaluasi strategi tim kerja P2TB puskesmas dalam penemuan penderita baru TB BTA positif di Kabupaten Bantul Yogyakarta. Metode Penelitihan: Penelitian ini menggunakan studi kasus dengan metode kualitatif. Responden adalah Kepala Bidang PMK, Kepala Seksi Penanggulangan Penyakit dan wakil supervisor di dinas kesehatan, ketua tim kerja dan angggotanya. Data dikumpulkan dengan wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen kegiatan. Hasil: Tim kerja menggunakan uraian tugas yang mengacu pada tugas pokok dan fungsi dari masing-masing anggota dalam profesinya. Sehingga anggota tim bekerja hanya menggunakan uraian tugas yang bersifat umum dan bekerja dalam tim sebagai kegiatan sekunder. Materi pelatihan hanya berorientasi pada manajemen program, klinis dan teknis saja, sistem evaluasi pelatihan dan update knowledge belum sesuai, sehingga tidak mampu membangun kinerja tim yang dinamis dan fungsional. Supervisi yang dilaksanakan baik oleh supervisor dinas kesehatan maupun kepala puskesmas hanya bersifat formalitas, administratif dan koordinatif. Dukungan pimpinan belum sesuai dengan harapan dari tim kerja maupun anggotanya. Kesimpulan: Penelitian ini membuktikan bahwa tim kerja P2TB puskesmas dalam penemuan penderita baru TB BTA positif di Kabupaten Bantul dilaksanakan secara formalitas dan administratif. Mengingat kompleksitas tugas tim kerja P2TB puskesmas dalam penemuan penderita baru TB BTA positif, maka tim kerja dengan strategi task force seperti halnya pada pekan imunisasi nasional dengan gerakan serentak/sosial perlu dipertimbangkan.

Background: Tuberculosis Control Program was held in Bantul district since 1996 by using the DOTS strategy. Nationally to assess the progress and success of this program used two indicators of the case detection of new patients with positive acid resistant bacteria that is at least 70% of the estimated suspect under investigation and treatment success rate of at least 85%. Of the two indicators, in Bantul district which has not always reach the minimum target is the case detection of new tuberculosis patients with positive acid resistant bacteria which in the last 4 years (in 2006 to 2009) only reached 30% to 38%. It shows an indication of a gap in the implementation of policies and implementation programs in the field. Why this happens? Once sought out the most suitable and able to be implemented in the future. Research Objectives: Case study research to evaluate the teamwork strategy of tuberculosis control programs of public health centers in the case detection of new tuberculosis patients positive acid resistant bacteria in Bantul district of Yogyakarta. Research Methods: This study uses a case study with qualitative methods. Respondents are the chief problem areas of health, disease control section chief and deputy supervisor in the department of health, teamwork leader and the members of work teams tuberculosis control program of public health centers. Data were collected with in-depth interviews, observation and document review activities. Results: Team work using job descriptions that refer to the duties and functions of each member in his profession. So that team members work only using job descriptions are general and work in teams as a secondary activity. The training material is only oriented program management, clinical and technical course, the evaluation system of training and update knowledge has not been appropriate, so it is not able to build a dynamic team performance and functional. Supervision is carried out either by the health department supervisor and head of community health centers are just a formality, administrative and coordinative. Support the leadership is not in accordance with the expectations of the teamwork and its members.

Kata Kunci : Tuberkulosis, Evaluasi, Tim Kerja, Penemuan penderita baru TB BTA positif.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.