Laporkan Masalah

PERAN KELOMPOK “BUNGA SEROJA” DALAM SASARAN PROGRAMPENANGGULANGAN HIV/AIDS DI PASAR KEMBANG,YOGYAKARTA

nur bintang, Drs. Soeprapto, S.U.

2011 | Tesis | S2 Sosiologi

Penelitian ini menggunakan metode riset evaluasi (evaluation research). Evaluasi program bersifat deskriptif dan analitis sekaligus. Studi sasaran program pemberdayaan masyarakat yang dalam penelitian ini adalah program penanggulangan HIV/AIDS oleh kelompok perempuan pekerja seks “Bunga Seroja” kepada para perempuan pekerja seks di komunitas “Pasar Kembang” Yogyakarta. Penulis menggunakan metode etnografi sebagai pengumpulan datanya untuk mengamati dan mengevaluasi bagaimana proses berjalannya program tersebut. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa peranan kelompok “Bunga Seroja” Proses dari peran kelompok pekerja seks “Bunga Seroja” dalam program penanggulangan penularan HIV/AIDS di komunitas “Pasar Kembang” Yogyakarta adalah pemberdayaan melalui proses pendidikan dilakukan terus oleh kelompok “Bunga Seroja” dengan melibatkan pihak luar dari perwakilan pemerintah yang dalam hal ini adalah KPA Kota Yogyakarta. Rasionalisasi budaya terjadi dalam hal ini. Penyuluhan yang berasal dari para praktisi kesehatan yang terdidik secara profesional melalui program pelatihan akan mempercepat rasionalisasi kepada para perempuan pekerja seks di komunitas “Pasar Kembang”. Tindakan-tindakan dalam kelompok “Bunga Seroja” yang dahulu menggunakan tindakan rasionalitas substansif yang bekerja tanpa upah dengan berdasar pada nilai-nilai solidaritas sosial kini telah bergeser kepada tindakan rasional formal. Saran dari penelitian ini adalah penjangkauan akses kesehatan melalui klinik bergerak (VCT mobile) harus lebih ditingkatkan lagi. Untuk meningkatkan bargaining position (posisi tawar) dari kelompok “Bunga Seroja” itu sendiri maka pendekatan represif dari pihak keamanan lokal sebaiknya diminimalkan. Untuk menumbuhkan minat kesadaran kesehatan di kalangan perempuan pekerja seks di komunitas “Pasar Kembang” maka dapat dilakukan melalui pendekatan beberapa “relawan penjangkau” yang dipilih dan diseleksi berasal dari perempuan pekerja seks komunitas “Pasar Kembang”. Konflik struktural antara KPA Kota Yogyakarta dan PKBI Yogyakarta mengenai strategi pendekatan kebijakan sanksi seharusnya dapat diatasi dan dijembatani secara bersamasama dengan melibatkan dan turut mendengarkan suara hati nurani yang berasal dari para perempuan pekerja seks di komunitas “Pasar Kembang” yang bukan berasal dari anggota kelompok “Bunga Seroja” agar dimunculkan ke permukaan untuk mendapatkan hak advokasi di dalam forum antar elemen kunci selaku stakeholder. Untuk mengurangi konflik di dalam tubuh pengurus anggota kelompok “Bunga Seroja” terkait bantuan masalah distribusi bantuan dana dalam jumlah besar yang sering terjadi sebaiknya dana bantuan tersebut sebaiknya tidak langsung didistribusikan kepada kelompok “Bunga Seroja” untuk menghindari ketegangan konflik di antara anggotanya melainkan dititipkan terlebih dahulu ke lembaga sosial lain yang concern dan terpercaya dalam penanggulangan HIV/AIDS.[]

This study used evaluation research method. Program evaluation is descriptive and analytic. Community program target in this research is HIV/AIDS overcoming program by female sex worker group “Bunga Seroja” over commercial sex worker in “Pasar Kembang” community in Yogyakarta. The author used ethnographic method for collecting data to observe and evaluation process of the program progress. The conclusion is that female sex worker group “Bunga Seroja” play role in HIV/AIDS overcoming program in Pasar Kembang community by empowering and educating the community that involve other parties such as Yogyakarta KPA. Culture rationalization occurred. Counseling was done by involving medical practitioner having professional education through training program will accelerate rationalization to sexual worker in “Pasar Kembang” community. Action in “Bunga Seroja” group that previously used substantive rationality action working based on social solidarity values changed to formal rational action. Recommendation from the research is to improve health access reaching through VCT mobile. To increase bargaining position of “Bunga Seroja” group, repressive action of local security should be minimized. Increase in health awareness in “Pasar Kembang” community may be done by approach of reaching volunteer selected from women in “Pasar Kembang” community. Structural conflict between Yogyakarta KPA and Yogyakarta PKBI on sanction policy strategy should be solved by involvement and listening to voice of commercial sex worker in “Pasar Kembang” community that not included in “Bunga Seroja” group to get advocation right in stakeholder forum. To reduce conflict within administrator of “Bunga Seroja” group in relation to aid distribution, the fund should not be distributed directly to “Bunga Seroja” group but entrust it to other social institution having concern to and dependable in HIV/AIDS overcoming.

Kata Kunci : evaluasi- peran- kelompok ”Bunga Seroja”- penanggulangan- HIV/AIDS- Pasar Kembang.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.