Latar belakang: Pelayanan keperawatan di rumah sakit merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan secara menyeluruh yang merupakan salah satu tolak ukur bagi keberhasilan pencapaian tujuan rumah sakit. Model Praktek Keperawatan Profesional (MPKP) merupakan salah satu sistem terstruktur yang memungkinkan perawat memberikan asuhan keperawatan secara profesional dan berkualitas. Tujuan: Mengetahui perbedaan kepatuhan pendokumentasian asuhan keperawatan, kepuasan kerja perawat dan kepuasan pasien pada ruang MPKP dan ruang fungsional Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimental dengan rancangan the post-test only design dengan non equivalent groups. Data diperoleh melalui instrumen pengumpulan data kuesioner terhadap 142 pasien dan 53 perawat RS. Advent Bandung. Data dianalisis secara analisis deskriptif, independent t-test dan Mann-Whitney U test untuk melihat pengaruh MPKP terhadap dokumentasi asuhan keperawatan, kepuasan kerja perawat dan kepuasan pasien. Hasil: Tidak ada perbedaan kepatuhan pendokumentasian asuhan keperawatan pada ruang MPKP dibanding ruang fungsional. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara kepuasan kerja perawat di ruang MPKP dibandingkan dengan perawat di ruang fungsional, independent t-test dengan p=0,129 (p≥0,05). Akan tetapi kepuasan pasien di ruang MPKP dan ruang fungsional berbeda secara signifikan, Mann-Whitney U test (p≤0,05). Kesimpulan: Efektivitas penerapan MPKP berpengaruh terhadap perbedaan kepuasan pasien, tetapi tidak memberikan perbedaan yang signifikan terhadap kepatuhan pendokumentasian asuhan keperawatan dan kepuasan kerja perawat di Rumah Sakit Advent Bandung.

Background: Nursing service in hospitals is an integral part of overall health care, which is one benchmark for the successful achievement of hospital goals. Professional Nursing Practice Model (PNPM) is one of a structured system that allows nurses to provide nursing care in a professional and qualified. Objective: Knowing the difference in compliance documenting nursing care, nurse job satisfaction and patient satisfaction on the PNPM ward and functional ward. Methods: There is no differences in adherence of documenting nursing care in PNPM ward than in functional ward. There was no significant difference between job satisfaction of nurses at PNPM compared with nurses in the functional, independent t-test with p = 0.129 (p ≥ 0.05). However, patient satisfaction at PNPM and functional differ significantly, Mann-Whitney U test (p ≤ 0.05). Results: There was no difference in compliance documenting nursing care in PNPM ward than the functional ward. There was no significant difference between job satisfaction of nurses at PNPM compared with nurses in the functional ward, independent t-test with p = 0.129 (p ≥ 0.05). However, patient satisfaction at PNPM ward and functional ward differ significantly, Mann-Whitney U test (p ≤ 0.05). Conclusions: The effectiveness of the implementation of PNPM effect on patient satisfaction differences, but gave no significant difference to compliance documentation of nursing care and job satisfaction of nurses in Adventist Bandung Hospital

Kata Kunci : Efektivitas, model praktik keperawatan profesional