Laporkan Masalah

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM INTEGRASI SAPI DAN KELAPA SAWIT (SISKA) DI KABUPATEN INDRAGIRI HULU PROPINSI RIAU KASUS: KECAMATAN LUBUK BATU JAYA dan KECAMATAN SUNGAI LALA

YULLI ISTARYATI CIPTA NINGRUM, Prof. DR. Ir. Bambang Hari Wibisono, MUP., M.Sc.

2011 | Tesis | S2 Magist.Prnc.Kota & Daerah

Sistem Integrasi Sapi dan Kelapa Sawit (SISKA) merupakan suatu program yang mengintegrasikan ternak dalam hal ini sapi potong dengan tanaman perkebunan yaitu kelapa sawit dengan konsep menempatkan dan mengusahakan sejumlah ternak tanpa mengurangi aktifitas dan produktifitas tanaman. Integrasi ternak dengan tanaman perkebunan ini dilakukan dengan bertumpu pada pemanfaatan hasil samping perkebunan untuk pakan ternak serta pemanfaatan kotoran ternak untuk pupuk tanaman melalui pendekatan “zero waste”. Program SISKA ini merupakan program yang tidak dapat dilepaskan dari partisipasi masyarakat dalam pendekatan pelaksanaannya. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai integrasi ternak sapi potong dengan perkebunan kelapa sawit, juga untuk mengetahui bentuk dan tingkat partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program SISKA serta faktor-faktor yang mempengaruhi bentuk dan tingkat partisipasi masyarakat dalam menunjang keberhasilan program SISKA. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan deduktif melalui metode deskriptif kuantitatif. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara purposive. Lokasi penelitian dilakukan di Kecamatan Lubuk Batu Jaya dan Kecamatan Sungai Lala, Kabupaten Indragiri Hulu, Propinsi Riau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat dalam program SISKA sangat tinggi dan diwujudkan dalam bentuk tenaga, baik dalam tahap pelaksanaan maupun dalam tahap pemeliharaannya. Bentuk partisipasi itu juga diwujudkan dengan kemampuan kelompok dalam membentuk koperasi simpan pinjam yang dananya berasal dari sumbangan rutin anggota. Selain itu, kelompok penerima bantuan di Kecamatan Lubuk Batu Jaya juga telah berhasil mengembangkan teknologi biogas sebagai salah satu bentuk pemanfaatan limbah kotoran sapi sebagai pengganti bahan bakar minyak (BBM). Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi bentuk dan tingkat partisipasi masyarakat adalah tingkat pendidikan, umur dan tingkat pendapatan. Selain itu juga terdapat faktor-faktor lain yang mempengaruhi bentuk dan tingkat partisipasi masyarakat dalam program SISKA yaitu sumber daya, komunikasi, sikap pemerintah dan peran program. Upaya peningkatan partisipasi masyarakat masih harus dilakukan dengan berbagai cara seperti pembinaan dan pendampingan disetiap kegiatan, selain itu juga diperlukan peran pemerintah dalam meningkatkan berbagai kegiatan atau program dalam upaya peningkatan pemberdayaan masyarakat.

Integrated System of Cattle and Oil Palm (SISKA) is a program which integrates livestock rearing, i.e. beef cattle, and plantation crop cultivation, i.e. oil palm based on the concept of locating and rearing cattle without reducing the activity and productivity of the crops. This integration of livestock and plantation crops is conducted by utilizing plantation byproduct as fodder, and animal manures as crop fertilizer based on the “zero waste” approach. The SISKA program is a program inseparable from community participation in its implementation approach. The present research aims to provide understanding on the integration between beef cattle rearing and oil palm plantation, and to identify the form and level of community participation in SISKA program implementation. It examines influencing factors to support the successful SISKA program. This research was carried out by using deductive approach through quantitative descriptive method. Samples were taken through the use of purposive sampling method. The research site were Lubuk Batu Jaya and Lala River Sub-districts, Indragiri Hulu District, Riau Province. The result showed that community participation in the SISKA program was very high; it was indicated by the involvement of available human resources, both during the implementation and maintenance stages. The form of participation was also revealed by the capacity of groups to establish saving and credit cooperatives with the fund regularly collected from the members. In addition, the beneficiaries of the support in Lubuk Batu Jaya district have also succeeded in developing biogas technology as one of efforts in beef cattle manure utilization as fossil fuel alternative frequently used in household need. Based on the research, factors influencing the form and the level of community participation involved education level, age, and income level. Also, other factors influencing the forms and level of community participation in the SISKA program consisted of human resources, communication, government attitude and the role of the program. Therefore, efforts to improve community participation has been necessary to conduct in various methods, such as supervision and assistance programs in each activity; in addition, government’s role in improving various activities or programs to increase community empowerment has been still required yet.

Kata Kunci : program SISKA, partisipasi, kelompok petani peternak (KPP).


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.