Laporkan Masalah

Analisis finansial kelayakan usaha agribisnis ternak itik petelur kelompok Kalam Margoluwih, Seyegan, Kabupaten Sleman

AFIATI, Prof. Dr. Ir.Dwidjono Hadi Darwanto, MS

2010 | Tesis | S2 Magister Manajemen Agribisnis

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat penjualan minimum yang harus dicapai agar usaha ternak itik petelur tidak mengalami kerugian; mengetahui kelayakan finansial pada investasi usaha ternak itik petelur; dan mengetahui pengaruh perubahan harga input dan output terhadap kelayakan usaha. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif studi kasus dengan pemilihan objek penelitian dilakukan secara purposive pada Kelompok Kambangan Laras Mandiri (KALAM), Dusun Mandungan I, Desa Margoluwih, Kecamatan Seyegan, Kabupaten Sleman. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder, dimana pengumpulan datanya dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan pencatatan. Metode analisis kelayakan yang digunakan adalah: analisis pendapatan, analisis Break Even Point (BEP), Benefit Cost Ratio (B/C Ratio), Net Benefit Cost Ratio (Net B/C), Payback Period (PP), Profitability Index (PI), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan analisis sensitivitas. Hasil perhitungan BEP (dalam unit) menunjukkan penjualan minimum yang harus dicapai sebanyak 30.324 butir telur per siklus pemeliharaan atau setara dengan penjualan telur dan itik afkir senilai Rp. 37.125.000,-. Penilaian terhadap kriteria kelayakan finansial menunjukkan bahwa usaha ternak itik petelur Kelompok KALAM layak diusahakan. Dari analisis sensitivitas diketahui bahwa perubahan harga input dan output berpengaruh terhadap kelayakan usaha.

The objectives of this research are to find out minimum sales that must be achieved in order not to suffer losses; to determine the financial feasibility of duck farming business investment; and to determine the effect of input and output price changes on business feasibility. Descriptive case study method was applied in Kelompok Kambangan Laras Mandiri (KALAM), Dusun Mandungan I, Desa Margoluwih, Kecamatan Seyegan, Sleman District. Then, purposively primary and secondary data used in analysis were collected from observation, interviews, and recording. Feasibility analysis methods used were: revenue analysis, Break Even Point (BEP) analysis, Benefit Cost Ratio (B/C Ratio), Net Benefit Cost Ratio (Net B/C), Payback Period (PP), Profitability Index (PI), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), and sensitivity analysis. BEP (in units) calculation results indicates the minimum sales that must be achieved of as many as 30.324 eggs per cycle or equivalent to the sale of eggs and condemned duck, worth BEP (in price) Rp. 37.125 000,-. Assessment of financial feasibility criteria indicated that Kelompok KALAM duck farming is feasible to develop. From the sensitivity analysis found that the input and output price changes impact the business feasibility.

Kata Kunci : Ternak itik petelur,Kelayakan finansial,Sensitivitas


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.