Laporkan Masalah

Analisis ketelitian rumus empiris intensitas-durasi-frekuensi hujan untuk hitungan banjir rancangan :: Studi kasus di lereng Gunung Merapi

NURSALEH, Dr. Ir. Rachmad Jayadi, M.Eng

2010 | Tesis | S2 Teknik Sipil

umumnya kurang memadai karena sebagian besar hanya tersedia data hujan harian. Penggunaan rumus empiris intensitas hujan berdasarkan data hujan harian yang umum digunakan di Indonesia adalah rumus Mononobe dan Haspers. Rumus Mononobe mengandung konstanta yang keberlakuannya perlu diperhatikan sehubungan dengan variabilitas karakteristik hujan di berbagai wilayah. Untuk itu diperlukan koreksi konstanta rumus Mononobe dan tingkat ketelitian hasilnya dalam hitungan debit banjir rancangan.Analisa ketelitian dilakukan berdasarkan kurva Intensitas-Durasi-Frekuensi (IDF) yang diperoleh dengan perhitungan cara analitis berdasarkan data hujan jam-jaman dan perhitungan rumus umum Mononobe berdasarkan data hujan harian yang dibandingkan untuk mendapatkan nilai konstanta terkoreksi pada rumus Mononobe. Dengan menggunakan perhitungan intensitas hujan cara analitis sebagai acuan, selanjutnya melakukan analisis ketelitian IDF untuk mengetahui besarnya penyimpangan antara intensitas hujan hasil perhitungan rumus umum Mononobe, rumus Mononobe dengan konstanta terkoreksi dan rumus Haspers ke dalam perhitungan debit banjir rancangan metode Rasional.Dengan mengetahui prosentase penyimpangan relatif debit banjir rancangan berdasarkan intensitas hujan yang diperoleh, maka akan diketahui apakah debit rancangan yang telah dihitung overestimated atau underestimated.Dari hasil analisis perbandingan lengkung IDF pada seluruh stasiun yang diteliti di lereng gunung Merapi dapat diketahui kecenderungan terjadinya under estimated pada perhitungan debit banjir rancangan metode Rasional berdasarkan intensitas curah hujan dengan rumus umum Mononobe. Agar diperoleh hasil yang lebih teliti maka nilai konstanta m = 0,667 perlu dikoreksi menjadi m = 0,83.Penggunaan rumus Mononobe terkoreksi dengan m = 0,83 untuk perhitungan debit banjir rancangan akan diperoleh hasil yang lebih akurat pada kala ulang 2 dan 5 tahun dan pada durasi 2 jam atau lebih, sedangkan penggunaan rumus Haspers akan lebih akurat digunakan pada seluruh kala ulang dengan durasi 2 jam atau lebih.

Rainfall data quality in Indonesia for the calculation of design floods are generally inadequate because most are only available daily rainfall data.Empirical formulas to calculate rainfall intensity by using daily ranfall data that commonly used in Indonesia are Mononobe and Haspers formulas. The Mononobe formula contains a constant that its validity need to be considered in connection with the characteristics of rainfall variability in different regions. In order to obtain an accurate design flood, the constant value of Mononobe formula need to be corrected.Accuracy analysis based on intensity-duration-frequency (IDF) curve is obtained from the calculation of rainfall intensity by analytical method based on hourly rainfall data and the Mononobe general formula calculation based on daily rainfall data are compared to a constant value in the Mononobe corrected formula.By using the calculation of analytical rainfall intensity as a reference, then analyze the accuracy of the IDF to find the size of the deviation between the calculated rainfall of Mononobe general formula, Mononobe corrected formula and Haspers formula in the calculated of design flood of Rational method. By knowing the relative percentage deviation design flood based on rainfall intensity, it will be known whether the design flood that has been counted overestimated or underestimated.The results of comparative analysis of the IDF curves at all studied stations on the slopes of Merapi can be seen the under estimated likelihood on Rational method design flood discharge calculation based on rainfall intensity of Mononobe formula. In order to obtain more accurate results then the constant value m = 0.667 should be corrected to m = 0.83. Used Mononobe corrected formula with m = 0.83 for design flood discharge calculation will be obtained more accurate results at 2 and 5 years return period and at two hours or more duration, while the used of Haspers formula would be more accurate at all return periods with two hours or more duration.

Kata Kunci : Analisis ketelitian IDF,Debit banjir rancangan,Konstanta mononobe, IDF curve analysis, design flood, Mononobe constant


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.