Laporkan Masalah

Bahasa Slang Lek-Lekan tinjauan sosiolingustik

ASMARINI, Puteri, Prof. Dr. I Dewa Putu Wijana, S.U., M.A

2009 | Tesis | S2 Linguistik

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan pola pembentukkan, bentuk penggunaan, serta gambaran mengenai fungsi sosial bahasa slang Lek-lekan, yang merupakan bentuk bahasa slang yang digunakan oleh sekelompok masyarakat penutur bahasa Minangkabau. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori sosiolinguistik, khususnya tentang konsep bahasa slang yang mengacu pada komponen tutur Poedjosudarmo (1979). Tahapan penelitian mencakup penyediaan data, analisis data, dan penyajian hasil analisis data. Penyediaan data diawali dengan pengumpulan data yang dilakukan pada bulan Januari sampai dengan bulan April 2009. Penyediaan data penelitian tentang bahasa slang Lek-lekan ini menggunakan metode simak libat cakap, dengan teknik perekaman (Sudaryanto, 1993), serta metode etnografi yang disampaikan oleh Spradley (2007). Analisis data diawali dengan inventarisasi data, pengklasifikasian atau pengidentifikasian data. Data dikelompokkan berdasarkan bentuk lingual, penggunaan dan fungsinya. Penyajian hasil penelitian diawali dengan deskripsi tentang daerah asal bahasa slang Lek-lekan dan dilanjutkan dengan deskripsi tentang pola pembentukan dan bentuk penggunaan bahasa slang Lek-lekan. Hasil temuan penelitian menunjukkan bahwa; (1) bentuk slang Lek-lekan berbeda dari bentuk slang pada umumnya karena mempunyai pola pembentukkan yang teratur; (2) bentuk slang Lek-lekan yang berwujud kata hadir membentuk kalimat pada suatu peristiwa tutur, baik pada seluruh tuturan, maupun pada bagian tertentu yang menjadi inti pembicaraan; (3) bentuk slang Lek-lekan bertahan dalam waktu yang lama, karena bahasa tersebut masih tetap dipertahankan dan digunakan untuk berkomunikasi dengan kelompok penuturnya, walaupun sebagian dari penutur bahasa tersebut telah merantau.; (4) penggunaan bentuk slang Lek-lekan berkembang dan ditransfer oleh penuturnya kepada penutur lain untuk identifikasi kelompok: serta (5) bentuk slang tersebut digunakan untuk merahasiakan sesuatu dalam kelompok tersebut, di samping juga berfungsi untuk keakraban. Temuan di atas memperlihatkan bahwa penelitian ini memberikan beberapa kesimpulan yang berbeda dari pendapat yang diajukan Pei dan Geymo, serta Hartman dan Stork yang telah meneliti bahasa slang di tempat lain sebelumnya

This study aims to describe the pattern formation, form usage, as well as a description of the social functions of slang Lek-lekan, which is a form of slang used by a group of native speakers in Minangkabau society. The theory used in this study is the theory of sociolinguistics, especially about the concept of slang that refers to the speech components of Poedjosudarmo (1979). Stages of research include the provision of data, analysis of data, and presentation of results analysis of data. Provision of data begins with collecting data conducted in the month of January until April 2009. Provision of research data about the slang Leklekan refer to this method involved a conversation, with the recording technique (Sudaryanto, 1993), and ethnographic methods presented by Spradley (2007). Analysis of the data begins with the inventory data, classification or identification data. Data are grouped according to the form of lingual, use and function. Presentation of research results begins with a description of the origin of slang of Lek-lekan and continued with a description of pattern formation and shape the use of slang of Lek-lekan. Research findings show that: (1) the form of Lek-lekan slang different from the form of slang in general because it has a regular pattern formation, (2) the form of a Lek-lekan slang as a word entity forms sentences at an speech event, either in the entire speech , and in certain parts of the core subject; (3) the forms of Lek-lekan’s slang survive for a long time, because the language is still maintained and used to communicate with a group of native speakers, although some of the speakers has been wandering.; (4 ) the use of slang Lek-lekan develope and it is transferred by the speakers to other speakers to identify the group and keep things in the group. The findings above show that this research provides a different conclusion from the opinion and proposed Geyno Pei, and Hartman and Stork who has studied slang elsewhere previously.

Kata Kunci : Bahasa slang,Variasi bahasa,Konstruksi kata,Pembentukan kalimat, slang, language variation, the construction of the word, and sentence formation


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.