Laporkan Masalah

Arti penting akad wakalah (kuasa membeli) dalam akad pembiayaan murabahah di Bank Syariah Mandiri Cabang Palu

KUSIKA, Selvi Sicilia, Yulkarnain Harahab, S.H., M.Si

2009 | Tesis | S2 Magister Kenotariatan

Penelitian mengenai Arti Penting Akad Wakalah (Kuasa Membeli) dalam Akad Pembiayaan Murabahah di Bank Syariah Mandiri Cabang Palu merupakan penelitian hukum yang bertujuan untuk mengetahui gambaran secara jelas mengenai arti penting akad wakalah dalam akad pembiayaan murabahah di Bank syariah Mandiri Cabang Palu, serta bagaimana hak dan kewajiban dari masing-masing pihak dalam akad wakalah. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah dilakukan dengan cara pendekatan yuridis empiris, yang mendasarkan penelitian lapangan sebagai acuan untuk memperoleh data primer dan kemudian dilengkapi dengan data sekunder melalui penelitian kepustakaan. Data ini kemudian di analisis secara kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif agar memperoleh suatu gambaran mengenai fakta-fakta sebagaimana adanya dari arti penting akad wakalah (kuasa membeli) dalam akad pembiayaan murabahah di Bank Syariah Mandiri Cabang Palu. Dari hasil penelitian diperoleh gambaran bahwa akad wakalah (kuasa membeli) dalam akad pembiayaan murabahah di Bank Syariah Mandiri Cabang Palu mempunyai arti yang cukup penting dalam proses terjadinya akad pembiayaan murabahah. Hal ini berkaitan dengan fungsinya, antara lain: Pertama, sebagai akad tambahan, karena dalam pembiayaan murabahah memerlukan adanya akad pelengkap. Kedua, sebagai jaminan yakni dalam hal adanya jaminan bahwa tidak terjadinya penyalahgunaan dana yang diberikan oleh bank kepada nasabah. Ketiga, sebagai syarat pemenuhan rukun syarat murabahah, dimana wakalah berfungsi untuk melengkapi transaksi murabahah. Adapun hak dan kewajiban dari masing- masing pihak dalam akad wakalah adalah, bank sebagai pihak pemberi kuasa berhak untuk mendapatkan barang yang menjadi obyek dari perjanjian ini, dan bank berkewajiban untuk menyediakan dana untuk membeli obyek tersebut. Nasabah berhak untuk mendapatkan dana dan berkewajiban menggunakannya sesuai peruntukannya.

The study of the importance of wakalah contract (buying authority) in murabahah outlay contract at the branch of Sharia Mandiri Bank in Palu is a jurisdictional research that purposes to find out the distinctly view about the importance of wakalah contract (buying authority) in murabahah outlay contract at the branch of Sharia Mandiri Bank in Palu, and about the rights and duties for each parties involved in the wakalah contract. The method used in this study is an empirical juridical approach, which based on the field researches as references to obtain the primary data and completed then by secondary data through literature researches. These data then qualitatively analyzed by descriptive method in order to derive an outlook of the facts as well as the importance of wakalah contract (buying authority) in murabahah outlay contract at the branch of Sharia Mandiri Bank in Palu. From the results, there was a view that wakalah contract (buying authority) in murabahah outlay contract at the branch of Sharia Mandiri Bank in Palu ha s a sufficient important role in the murabahah outlay contract process. It is related to the functions, such as : First, as an additional contract, because murabahah outlay requires a complement contract. Second, as a warranty which is there should be warranted that there are no misapplications for the funds given by the bank to the customer. Third, as a complement for the murabahah requirement pillars, wakalah is functioned to fit out the murabahah transaction. Afterwards the rights and duties for each parties involved in wakalah contract are, bank as the party that gives authority to get things that being the object of this contract, so bank has to provide funds to buy the object. Then customer has the right to get that funds and his/her duty is to use it properly .

Kata Kunci : Arti penting,Wakalah,Murabahah,Importance, Wakalah, Murabahah


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.