Latar Belakang: Pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif kepada bayi sangat banyak manfaatnya disamping untuk bayi maupun untuk ibunya. Pola pemberian ASI berhubungan erat dengan kembalinya kesuburan yang dapat diukur salah satunya dengan kembalinya menstruasi setelah ibu melahirkan. Di Indonesia praktek pemberian ASI saja (<2 bulan) hanya (27-40%) dan sebanyak (37,4%) menerima makanan dan minuman tambahan selain ASI, sedangkan ASI eksklusif (6 bulan) hanya (10%). Di Jakarta banyak ibu yang mulai menyadari manfaat pemberian air susu ibu bagi ibu, bayi serta keluarganya. Peneliti memilih lokasi di RS. St Carolus, karena merupakan salah satu sentra laktasi di Jakarta. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui pengaruh pemberian ASI eksklusif terhadap median waktu kembalinya menstruasi pada ibu menyusui di RS ST. Carolus. Metode Penelitian: Jenis penelitian observasional dengan rancangan retrospective cohort. Sampel penelitian adalah ibu yang menyusui sampai dengan 1 tahun di RS ST. Carolus, dengan total sampel 129 responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik consecutive sampling. Analisis data yang akan digunakan adalah: melihat pola pemberian ASI dengan karakteristik responden. Analisis data bivariat menggunakan uji statistik chi square, log rank dan survival analisis Kaplan Meier. Analisis data multivariat meggunakan uji statistik cox regression Hazard model. Hasil Penelitian: Median waktu kembalinya menstruasi pada pola pemberian ASI secara eksklusif 20 minggu dan tidak eksklusif 12 minggu. Pola pemberian ASI dengan kembalinya menstruasi pada ibu menyusui terbukti bermakna, (HR=2,4; CI 95%=1,65-3,55 ;P<0,05). Ibu menyusui secara eksklusif mempunyai resiko belum kembalinya menstruasi sebesar 2,4 kali lebih lama dibandingkan dengan ibu yang menyusui secara tidak eksklusif pada titik waktu tertentu. Kesimpulan: Ada perbedaan median waktu antara pemberian ASI eksklusif dan tidak eksklusif terhadap kembalinya menstruasi pada ibu menyusui.

Background: Exclusive breastfeeding has benefit for both the baby and mother. The breastfeeding patterns have a close relation with return of menses.. Breastfeeding practice (<2 months) in Indonesia is rare (27-40%) and (37,4%) babies received a weaned food, and (10%) practice of six months exclusive breastfeeding. In Jakarta, most mothers realized benefit of breastfeeding for their babies and family themselves. This research is located at St Carolus Hospital because St. Carolus is centre of lactation in Jakarta Objective: To identify the impact of exclusive breastfeeding to median time the return of menses on breastfeeding mother in St Carolus hospital. Method: An observational research with retrospective cohort study design. Samples are a year breastfeeding’s mother in St Carolus Hospital. The total samples are 129 respondents. The samples are available with consecutive sampling. The data were analyzed using univariable, bivariable and multivariable methods. Bivariable statistc test in chi square, log rank and Kaplan Meier’s survival analyzed methods. Multivariable statistic test using cox regression Hazard model. Result: Median time the return of menses on exclusive breastfeeding is 20 weeks, and unexclusive breastfeeding is 12 weeks. The breastfeeding pattern and the return of menses on breastfeeding mother are significant related (HR=2,4; CI 95%=1,65-3,55 ;P<0,05). The risk of returning menses of exclusive breastfeeding mother is 2,4 times longer than unexclusive breastfeeding mother at a certain survive point. The variables of ages, parity, education, occupation, family economic status and health status are not significantly associated with the return of menses. Conclusion: There is a different median time the return of menses on breastfeeding between exclusive and unexclusive breastfeeding

Kata Kunci : Pemberian ASI eksklusif, Kembalinya menstruasi, Menyusui, exclusive breastfeeding, the return of menses, breastfeeding.