Laporkan Masalah

Pembatasan antrian di kaki simpang :: Studi kasus simpang di Kabupaten Jember

SISWANTO, Prof.Dr-Ing.Ir. Ahmad Munawar, M.Sc

2007 | Tesis | Magister Sistem dan Teknik Transportasi

Pengaturan lalulintas di simpang mempunyai fungsi untuk mengendalikan dan mengurangi masalah arus lalulintas, namun dalam operasionalnya seringkali menimbulkan permasalahan seperti antrian kendaraan di setiap lengan simpang. Simpang dengan karakteristik salah satu lengan berupa jembatan, memerlukan upaya penanganan dan pembatasan dengan tujuan untuk mengurangi antrian kendaraan, sehingga dampak beban dan getaran yang terjadi pada jembatan dapat diminimalkan untuk menjaga kondisi jembatan. Penelitian dilakukan di Kabupaten Jember pada dua lokasi simpang dengan karakteristik adanya lengan berupa jembatan, yakni simpang Gladak Kembar dan Kaliputih di Kabupaten Jember. Penelitian dilakukan untuk mengetahui data panjang antrian melalui survei di lapangan yang dibandingkan penghitungan panjang antrian dengan metoda MKJI 1997, OSCADY dan aaSIDRA. Perbandingan panjang antrian dilakukan untuk mengetahui metoda yang sesuai dengan kondisi di lapangan, guna dipilih metoda untuk penanganan masalah dan mengurangi antrian kendaraan di lengan berupa jembatan pada kedua simpang yang diamati. Dari hasil uji statistik dengan uji Chi Square, persamaan regresi dan R², didapatkan hasil bahwa dengan derajat kebebasan (V) = 8 dan tingkat kepercayaan 95 % (α = 0,05) didapatkan nilai di tabel sebesar X² = 15,507, sehingga ditetapkan hipotesis nol (Ho) diterima bila frekuensi yang bilamana X² < X² tabel dan rincian hasil hitungan untuk simpang Gladak Kembar dengan metoda MKJI : X² = 6,82, metoda OSCADY : X² = 15,2 dan aaSIDRA : X² = 20,31. Pada simpang Kaliputih dengan metoda MKJI : X² = 6,87, metoda OSCADY : X² = 18,56 dan aaSIDRA : X² = 58,06.Nilai yang berada di bawah nilai tabel adalahmetoda dengan MKJI, sehingga bisa dikatakan metoda ini lebih sesuai dengan kondisi lapangan. Dari persamaan regresi yang menggambarkan hubungan antara variabel bebas (X) yakni hasil hitungan antrian kendaraan metoda MKJI, OSCADY dan aaSIDRA dan terikat (Y) yang merupakan hasil survai antrian kendaraan di lapangan, serta R² didapatkan nilai Y = 10,149 + 0,510.X dan R² = 0,83 untuk simpang Gladak Kembar serta Y = 8,316 + 0,501 X dan R² = 0,775 untuk simpang Kaliputih, nilai R² tersebut lebih besar dibandingkan nilai 2 metoda lainnya. Dengan menggunakan metoda MKJI 1997, maka penanganan antrian kendaraan di jembatan pada kedua simpang yang diamati menghasilkan pengaturan untuk simpang Gladak Kembar dengan pergerakan belok kiri langsung pada lengan Utara dan pengaturan ulang waktu siklus menjadi 49 detik yang menghasilkan panjang antrian kendaraan 24 meter pada lengan jembatan (Utara), sedangkan untuk simpang Kaliputih meskipun telah dilakukan pengaturan fase menjadi 2 fase masih menimbulkan antrian kendaraan, sehingga penanganan antrian kendaraan di jembatan tidak hanya dengan melakukan pengaturan waktu melainkan dengan perubahan geometrik simpang.

Traffic management at intersection has a function to control and reduce traffic problem, but in the operational even result many side effect problems such as vehicle queuing in the intersection arms. Intersection with special characteristic having a bridge in its one arm need an effort to handle and to restrict with the goals to reduce the vehicle queue in the bridge arm, so the effect of vehicle wave and weight to the bridge can be minimized to maintain the bridge structural conditions. Research was conducted in Jember at 2 intersections, which the arm its Gladak Kembar and Kaliputih intersections in Jember Region. Research was conducted measure the queue length data by surveys which is compared to the theoretical queue length by MKJI 1997, OSCADY and aaSIDRA methods. The compared done to find the correct method. The fit method will be choose and apply to recover the problems and to reduce the queue in the bridge arm, at that 2 locations. Result using the statistical test with Chi Square test, regression, and R square, the degree of freedom (V) is 8 and the confidence level 95% (α = 0,05) found the table value is X² = 15,507, so stated that Ho will accept if the frequency that’s X² < X² table and the calculation result for Gladak Kembar intersection using MKJI : X² = 6,82, OSCADY : X² = 15,2 and aaSIDRA : X² = 20,31. The calculation result for Kaliputih intersection using MKJI : X² = 6,87, OSCADY : X² = 18,56 and aaSIDRA : X² = 58,06. The calculation result value which is below the table value is MKJI method result, could be say that it’s the fit method and nearest value with the field conditions (reality conditions). Result using regression draw the relationship between dependent and (calculation) independent variable (real conditions) and the R square result the value of Y = 8,316 + 0,501 X and R² = 0,775 for the Kaliputih intersections, the R square value is bigger than others 2 method result. Using MKJI 1997 method, to manage the queue in the bridge arm at 2 intersection results the new management/arrangement method. Gladak Kembar will be treatment with turn left ahead at the North arm and to rearrange the cycle time become 24 second. This method will result 24 meters vehicle queue at the North arm (bridge arm), and for the Kaliputih intersection although the phase have been rearrange become 2 phase, it still resulted vehicle queue, so the management or arrangement the vehicle queue in the bridge arm cannot just be solve by this method, but also be joined with the intersections geometric change.

Kata Kunci : Pengaturan Lalulintas,Lengan Simpang,Pembatasan Antrian, Restrict, vehicle queue, MKJI, OSCADY, aaSIDRA xiv


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.