Laporkan Masalah

Analisis pengembangan pelabuhan penyeberangan Saumlaki di Kabupaten Maluku Tenggara Barat Propinsi Maluku

WIDYAKUSUMA, Andreas, Dr.Ir. Sigit Priyanto, M.Sc

2007 | Tesis | Magister Sistem dan Teknik Transportasi

Propinsi Maluku merupakan salah satu Propinsi Kepulauan di Indonesia yang memiliki jumlah pulau sebanyak 559 pulau (Data BPS Propinsi. Maluku 2006). Dengan jumlah pulau sebanyak itu diperlukan adanya satu sistem transportasi yang memadai untuk menjangkau semua lapisan masyarakat yang tinggal dipulau-pulau tersebut. Dan luas Propinsi Maluku adalah 581.376 km2 yang terdiri dari 90 % lautan (527.191 km2) dan 10 % luas daratannya (54.185 km2). Untuk menjangkau seluruh masyarakat yang tinggal di wilayah kepulauan tersebut, Pemerintah Daerah Propinsi Maluku mencanangkan program Trans Maluku. Untuk pembangunan Trans Maluku tersebut, Dinas Perhubungan Propinsi Maluku merencanakan kebutuhan dermaga penyeberangan untuk mendukung Trans Maluku sebanyak 37 dermaga penyeberangan dengan perincian, 9 dermaga sudah selesai dibangun dan sudah beroperasi, 5 dalam tahap pembangunan dan 23 dalam tahap pengusulan. Dalam analisis penelitian ini dilakukan analisis terhadap kondisi benefit cost ratio untuk melakukan evaluasi terhadap pembangunan dan pengembangan pelabuhan penyeberangan. Untuk mendapatkan data dilakukan dengan membagikan kuesioner terhadap pengguna angkutan penyeberangan guna mengetahui tingkat pelayanan yang diinginkan oleh masyarakat dan membandingkannya dengan analisis benefit cost ratio. Dari hasil pembangunan dermaga penyeberangan (khususnya dermaga penyeberangan Saumlaki) didapati bahwa investasi pembangunan yang dilakukan sangatlah tidak efisien. Dengan anggaran sebesar Rp. 23 milyar tidak ada perubahan surplus konsumen yang dirasakan masyarakat. Bahkan Pemerintah Daerah yang akan mengelola pelabuhan penyeberangan tersebut harus menanggung biaya operasional dan perawatan dermaga yang cukup tinggi. Frekuensi pelayanan angkutan penyeberangan yang rendah, masih perlu ditingkatkan lagi. Rata-rata 90 % masyarakat pengguna angkutan penyeberangan menginginkan peningkatan frekuensi pelayanan menjadi satu kali dalam seminggu. Dengan meningkatan frekuensi pelayanan didapati akan meningkatkan surplus konsumen sebesar 47,91 %.

Maluku is one of the Indonesia’s archipelago province which consists of 559 islands. Having so many islands, this province needs a good transportation system for the mobility people among the islands. Maluku Province is 581.376 km2, 90 % of its area is ocean (527.191 km2) and only 10% is land (54.185 km2). To serve transport for populations who live separately in those islands, Maluku’s Government has proposed a program called Trans Maluku Roadway system. To realize the Trans Maluku plan, Transportation Agency of Maluku Province has planned to build 37 ferryboat ports, which 37, 9 of them are have already been built and operated, 5 under construction and the rest, 23 are in the process of proposing. In line with that plan, a study concerned with the analysis benefit cost ratio was conducted for evaluation the construction and development at the ferry port. To do that interviewed with the transport users was also curried out to investigated the need of level of service for the ferry which was used in the analysis of benefit cost ratio. The results of the study shown that the construction and operation of the ferry boat ports were inefficient. With the budget of Rp.23 billion used for construction and operation of the ports, there were no changes in consumers’ surplus benefited the public. Even the local government, which is responsible for the operation of the port, has to bear very high operation and maintenance’s cost. The low frequencies of ferry boat need to be increased. On average, 90 % of public users want the service frequency to increase into once a week. By such increasing, the consumers’ surplus raises up to 47, 91%.

Kata Kunci : Pelabuhan Penyeberangan,Pengembangan,Evaluasi Proyek,Trans Maluku, Consumers’ Surplus , NPV, BCR


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.