Laporkan Masalah

Application of Lisem for simulation the impact of landcover change on channel discharge :: Case study in Babon subcatchment

SAFRUDIN, Dr. H.A. Sudibyakto, MS

2008 | Tesis | S2 Magister Geo Informasi dan Penataan Ruang dan M

Bagian hulu Das Babon dengan luas 7462,96 Ha atau dua puluh persen dari luas bagian hulu Das Babon digunakan untuk pemukiman dan mempunyai kecenderungan untuk terus bertambah seiring dengan meningkatnya pertambahan penduduk. Daerah Semarang bagian bawah yang sangat terbatas luasannya mendorong terjadinya perkembangan pembangunan di daerah Semarang atas dengan merubah penutupan lahan untuk berbagai penggunaan lain. Perubahan dari areal yang berpohon di bagian hulu daerah aliran sungai (DAS) merupakan hal yang mengakibatkan pada infiltrasi, erosi, dan evaporasi. Perubahan pentupan lahan di daerah aliran sungai (DAS) berperan penting sebagai penyebab banjir. Penelitian ini bertujuan untuk membuat peta penutupan lahan di daerah penelitian dan mensimulasikan pengaruh penutupan lahan terhadap debit sungai. LISEM suatu model hidrologi digunakan untuk memperhitungkan pengaruh dari perubahan penutupan lahan di bagian hulu Das Babon. LISEM menyatukan proses-proses hujan, intersepsi, infiltrasi, penyimpanan air permukaan, limpasan, permukaan dan limpasan sungai. Data lapangan yang digunakan sebagai masukan LISEM adalah kemampuan tanah meloloskan air, kadar air tanah, dan bagian dari aeral yang tertutup oleh tajuk. Secara keseluruhan data yang diperlukan dalam menjalankan LISEM adalah peta daerah aliran sungai, peta penutupan tanaman, peta infiltrasi, peta erosi dan peta sungai. Untuk kalibrasi dan validasi dilakukan dengan membandingkan antara debit yang terukur dilapangan dengan debit yang terukur pada LISEM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hujan adalah faktor yang paling penting dalam menentukan pengaruh dari penutupan lahan terhadap debit. Dari hasil simulasi menunjukkan bahwa perubahan penutupan lahan yaitu dari areal yang mempunyai tutupan pohon menjadi areal pemukiman menyebabkan peningkatan debit baik debit total maupun debit banjir.

Babon upper watershed with total area 7462.96 Ha, Twenty percent of catchment area is utilized for settlement and it is tend to increasing due to people growth. Semarang, a place where Babon located, with a limited area in lowland has been moved their development into hilly area by changing vegetation area to other purposes. Alteration of vegetation in upstream catchment area is an important characteristic in the runoff process that affects infiltration, erosion, and evapotranspiration. The change of land cover at watershed area contributed significant impact on the flood discharge. This study aimed to map land cover and to make simulation the land cover change and the impact on river discharge. LISEM, physically based distributed hydrological model, was used to assess the impact of different scenario land cover in Babon subcatchment. Processes incorporated in the LISEM model are rainfall, interception, surface storage, infiltration, vertical movement of water in the soil, over land flow, channel/river flow and erosion. Model parameter, which assigned as input LISEM that derived from the field such as hydraulic conductivity, initial moisture content, and canopy cover (vegetation height and fraction canopy). The input maps of LISEM can be grouped as catchment maps, vegetation maps, soil surface maps, infiltration maps, erosion maps and channel maps. The calibration and validation of LISEM model were done by comparing the simulated and observed hydrograph. LISEM revealed that precipitation volume major importance for the degree to which land use can influence rainfall-runoff generation. The scenario studies revealed that land cover change by which natural vegetation is changed into settlement results increasing runoff amounts and peak discharges.

Kata Kunci : Banjir,Penutupan Lahan,Lisem,Lisem model, land cover change, discharge


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.