Laporkan Masalah

Hubungan hipertensi minuman suplemen energi dan merokok dengan kejadian penyakit ginjal kronik yang menjalani Hemodialisis di RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta

HIDAYATI, Titiek, dr. Haripurnomo K., MPH.,DrPH

2007 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat (Epidemiologi Lapanga

Latar Belakang : Penyakit Ginjal Kronik merupakan masalah kesehatan dunia dengan peningkatan insidensi, prevalensi serta tingkat mortalitas. Sampai sejauh ini belum dilakukan penelitian tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian penyakit gagal ginjal di Yogyakarta. TUJUAN: Untuk mengetahui hubungan hipertensi, merokok dan minuman suplemen energi terhadap penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis di RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasi analitik dengan rancangan case control dengan subjek sejumlah 210. Sebagai kasus adalah 70 penderita penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis di RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Kriteria diagnosis penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis ditetapkan dengan kadar kreatinin serum lebih dari 10 mg/dl dan membutuhkan hemodialisis rutin. Sebagai kontrol rumah sakit adalah 70 penderita korban trauma yang sadar atau penderita infeksi demam berdarah atau demam tifoid dengan kadar kreatinin tidak lebih dari 1,37 mg/dl serta tempat tinggalnya dekat dengan kasus yang dirawat di RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Kontrol komunitas adalah 70 relawan sehat dengan jenis kelamin, umur, suku dan tempat tinggal yang sama dengan kasus dan kadar kreatinin serum tidak lebih dari 1,37 mg/dl. Kriteria inklusi subyek penelitian adalah orang Indonesia, usia 15-65 tahun, bersedia berpartisipasi dalam penelitian dengan mengisi dan menandatangani lembar pernyataan persetujuan. Kriteria eksklusi adalah memiliki penyakit ginjal bawaan dan riwayat transplantasi ginjal. Data sekunder diambil dari rekam medik pasien. Data primer dilakukan dengan wawancara mendalam dengan dipandu kuesioner pada para relawan sehat, kasus dan kontrol rumah sakit. Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat, analisis berstrata dan analisis regresi ganda logistik. Hasil ditampilkan dengan tabel silang. Hasil dan Kesimpulan: Dari hasil penelitian diketahui bahwa hipertensi, merokok dan mengkonsumsi minuman suplemen energi merupakan faktor risiko terjadinya gagal ginjal kronik terminal di RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Terdapat hubungan yang bersifat dose-dependence antara jumlah dan lama merokok, jumlah dan lama mengkonsumsi minuman suplemen serta lama hipertensi dengan kejadian penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis. Lama berhenti dari kebiasaan merokok dan mengkonsumsi minuman suplemen serta penggunaan obat antihipertensi berhubungan dengan penurunan peluang untuk mengalami penyakit ginjal kronik. Dapat disimpulkan bahwa merokok, minuman suplemen dan hipertensi berhubungan dengan kejadian gagal ginjal kronik terminal di RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Merokok, minuman suplemen dan hipertensi merupakan faktor risiko penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis di RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

Background: Chronic kidney diseases (CKD) is a global health problem with increasing incidence, prevalence and mortality rate. So far no research has been conducted on factors related to the prevalence of renal failure disease in Yogyakarta. Objective: The study was meant to identify relationship between hypertension, smoking and supplement energy drink and chronic kidney disease (CKD) at PKU Muhammadiyah Hospital Yogyakarta. Method: The study was analytical observation with case control design. There were as many as 210 subjects divided into 3 groups. The first group consisted of 70 patients of terminal chronic renal failure who had routine hemodialysis treatment at PKU Muhammadiyah Hospital Yogyakarta as cases. Diagnostic criteria of CKD were specified through serum creatinin level > 10mg/dl and the requirement for routine hymodialysis. The second group consisted of 70 patients of conscious trauma victims or hemmorhagic fever or typhoid fever infection with creatinin level ≤ 1.37 mg/dl living close with the cases hospitalized at PKU Muhammadiyah Hospital as hospital controls. The third group consisted 70 healthy volunteers with the same sex, age, ethnic group and residency with cases who had creatinin level ≤ 1.37mg/dl as community controls. Inclusion criteria for the subject were Indonesian of 15 – 65 years old, willing to participate in the study by filling in and signing letters of agreement. Exclusion criteria were having heredity chronic disease and renal transplant history. Secondary data were obtained from patients' medical records. Primary data were obtained through indepth interview guided by questionnaire for healthy volunteers, hospital cases and controls. Data analysis was carried out using univariable, bivariable, stratified and double logistic regression techniques. The result was presented through cross tables, graphs or diagrams. Result: Hypertension, smoking and having supplement energy drink were risk factors of the prevalence of CKD at PKU Muhammadiyah Hospital, Yogyakarta. There was dose-dependence between amount and length of smoking, having supplement drink and length of hypertension and the prevalence of CKD. Length of smoking and having supplement drink cessation were related to smaller possibility of having chronic renal failure. Conclusion: Smoking, having supplement drink and hypertension had relationship with the prevalence of CKD at PKU Muhammadiyah Hospital, Yogyakarta. Smoking, having supplement drink and hypertension is risk factor of chronic renal disease.

Kata Kunci : Gagal Ginjal Kronik Terminal,Hipertensi,Merokok dan Minuman Sup,chronic renal disease, risk factors, hypertension, energy drink, smoking


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.