Laporkan Masalah

Kajian penanganan banjir Kali Ciliwung DKI Jakarta ditinjau dari aspek Hidro-Ekonomi :: Studi kasus pada ruas Cawang-Pintu Air Manggarai

WALUYADI, Heriantono, Dr.Ir. Rachmad Jayadi, M.Eng

2007 | Tesis | S2 Teknik Sipil (Magister Pengelolaan Bencana Alam

Setiap tahun di musim hujan beberapa ruas Kali Ciliwung, terutama antara ruas Cawang – Pintu Air Manggarai di Propinsi DKI Jakarta, mengalami luapan genangan banjir. Genangan yang terjadi pada daerah tersebut disebabkan karena perubahan tata guna lahan di daerah hulu dan penyempitan sungai oleh padatnya pemukiman di bantaran sungai. Beberapa upaya penanganan yang direncanakan akan dilakukan di Kali Ciliwung pada ruas Cawang – Pintu Air Manggarai antara lain yaitu normalisasi sungai dengan pelebaran sungai, perkuatan tebing dan pembuatan tanggul serta pembuatan sudetan (diversion channel) dari Kali Ciliwung ke Banjir Kanal Timur. Untuk menentukan besar manfaat bangunan pengendali banjir pada setiap alternatif rencana penanganan Kali Ciliwung, diperlukan pertimbangan-pertimbangan yang terpadu dan serbacakup. Pada penelitian ini dilakukan kajian kinerja rencana penanganan banjir dengan pendekatan hidro-ekonomi yang memperhitungkan aspek hidrologi, aspek hidraulika dan aspek ekonomi. Kajian dengan menggunakan aspek hidroekonomi, dimaksudkan untuk mengetahui besar manfaat bangunan pengendali banjir pada setiap alternatif penanganan banjir. Untuk menghitung besar manfaat bangunan pengendali banjir perlu diketahui kerugian banjir rata-rata tahunan yang didasarkan pada: kurva probabilitas debit terlampaui, kurva hubungan antara tinggi muka air H – debit banjir Q dan kurva hubungan antara tinggi muka air H – besar kerugian akibat banjir. Dari ketiga kurva tersebut didapatkan kurva hubungan antara probabilitas – besar kerugian banjir, sehingga dari kurva ini dapat diketahui besar kerugian banjir rata-rata tahunan dan besar manfaat pengendali banjir. Dari hasil kajian diperoleh bahwa besar kerugian banjir rata-rata tahunan untuk kondisi eksisting, normalisasi, sudetan dengan pintu lebar 2,5 m, sudetan dengan pintu lebar 3,0 m dan sudetan dengan pintu lebar 3,5 m masing-masing sebesar Rp. 24.6 milyar; Rp. 4.5 milyar, Rp. 8.4 milyar, Rp. 5.6 milyar dan Rp. 4.4 milyar. Setelah besar kerugian banjir rata-rata tahunan diketahui maka dapat dihitung besar manfaat bangunan pengendali banjir dengan normalisasi, sudetan dengan pintu lebar 2,5 m, sudetan dengan pintu lebar 3,0 m dan sudetan dengan pintu lebar 3,5 m adalah masing-masing sebesar Rp. 20 milyar; Rp. 16.1 milyar; Rp. 18.9 milyar dan Rp. 20.1 milyar.

Every year in a rainy season, flood inundates several areas along Ciliwung River, especially in the Cawang – Manggarai reach. Flood in this reach is caused by land use changing in upstream area and narrower the river width in the downstream area. Several planning will be implemented to reduce the flood, there are normalization with widening river, revetment and dike construction also diversion channel from Ciliwung River to East Banjir Kanal. To determine the benefit of every flood control structure is required the integrated and comprehensive considerations. The study of performance of flood management planning with hydroeconomy approach that considers hydrology aspect, hydraulic aspect and economic aspect is conducted in this research. The aim of this study is to determine the benefit of every flood control structure. Before determine the benefit of flood control structure, the expected annual damage must be calculated, the calculation is based on discharge-probability of exceedence curve, dischargestage curve and stage-damage curve. The relation from three curves above will be acquired damage-probability of exceedence curve, as a result from this curve the expected annual damage and the benefit of flood control structure can be determined. The results of analysis are that expected annual damage for existing, normalization, diversion channel with 2,5 m in width gate, diversion channel with 3,0 m in width gate and diversion channel with 3,5 m in width gate are Rp. 24.6 billion, Rp. 4.5 billion, Rp. 8.4 billion, Rp. 5.6 billion and Rp. 4.4 billion respectively. After expected annual damage was determined, benefit of flood control structure is calculated, benefit of flood control structure for normalization, diversion channel with 2,5 m in width gate, diversion channel with 3,0 m in width gate and diversion channel with 3,5 m in width gate are Rp. 20 billion, Rp. 16.1 billion, Rp. 18.9 billion and Rp. 20.1 billion respectively.

Kata Kunci : normalisasi, terpadu dan komprehensif, manfaat bangunan pengendali, normalization, integrated and comprehensive, benefit of flood control structure


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.