Laporkan Masalah

Efisiensi Bank-bank Pembangunan Daerah di Indonesia dengan Data Envelopment Analysis (DEA)

KARSINAH, Drs. Dumairy, MA

2007 | Tesis | S2 Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan

Industri perbankan memegang peranan yang sangat penting bagi pembangunan di bidang ekonomi, karena bank berperan sebagai lembaga perantara bagi pihak yang kelebihan dana (investor) dan pihak yang kekurangan dana (enterpreuner). BPD sebagai salah satu bank umum yang pemiliknya adalah pemerintah daerah setempat harus mampu bersaing dengan bank umum lainnya agar dapat menjaga kelangsungan usahanya. Kinerja perusahaan biasanya diukur dengan melihat tingkat efisiensinya, oleh karena itu kinerja dan tingkat efisiensi BPD harus ditingkatkan. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan tingkat efisiensi antar BPD di Indonesia dari tahun 2000-2004 dengan menggunakan DEA. Melihat ada tidaknya perbedaan efisiensi rata-rata BPD yang berada di wilayah Indonesia bagian barat, tengah dan timur. Menilai ada tidaknya peningkatan efisiensi masing- masing BPD di Indonesia dari tahun 2000-2004. Data yang digunakan adalah data input output ke-26 BPD yang menjadi obyek penelitian, adapun data inputnya adalah Beban Bunga, Beban Operasional Lainnya dan Beban Non-operasional, sedangkan data outputnya adalah Pendapatan Bunga, Pendapatan Operasional Lainnya dan Pendapatan Nonoperasional. Hasil dari penelitian ini, pertama ada perbedaan nilai efisiensi masing-masing BPD di Indonesia dari tahun 2000-2004. BPD yang sudah atau pernah efisien terdapat 21 BPD akan tetapi tidak semua BPD mampu mempertahankan tingkat efisiensi optimal (100%). Jumlah BPD yang mencapai efisiensi radial 100% rata-rata per tahun sebanyak 9 BPD. BPD dikatakan efisien jika sudah tidak melakukan pemborosan dalam penggunaan input-inputnya atau sudah mampu memanfaatkan kemampuan potensial produksinya untuk menghasilkan output-output yang maksimum. Kedua tidak ada perbedaan yang signifikan rata -rata efisiensi untuk tiga wilayah yang ada di Indonesia. Ketiga ada perbedaan peningkatan efisiensi untuk masing-masing BPD. Selama tahun pengamatan dari tahun 2000-2004 terdapat 18 BPD yang sudah dapat mencapai tingkat efisiensi rata-rata radial 100%.

Banking industry plays an important role in economic development because of its function as intermediary institution between those who has more funds (investors) and those who has less funds (entrepreneurs). Bank Pembangunan Daerah (BPD) as one of commercial banks owned by local government should be able to compete with other commercial banks to maintain its sustainability. This research intend to compare efficiency level among BPD in Indonesia from year 2000 – 2004 using DEA. It also observes whether there is average efficiency gap among BPD located in west, central and east Indonesia and observes whether there is efficiency improvement of each BPD in Indonesia from year 2000 – 2004. Data being used are input-output data of 26 BPD as research objects. Input data cons ists of interest cost, other operational cost, and non operational cost, while interest revenue, other operational revenue, and non operational revenue used as output data. The results of this research: first, there are gaps of efficiency value for each BPD in Indonesia from year 2000 – 2004. There are 21 BPD which had or had ever been efficient, but not all BPD able to maintain the optimal efficiency level (100%). In average per annum, total BPD that able to achieve radial efficiency 100% are 9 BPD. BPD is said being efficient when not wasting in using its inputs or when being able to use its potential production ability to produce maximum outputs. Second, there is no significant gap of average efficiency for three regions of BPD in Indonesia. Third, there is gap of efficiency improvement for each BPD. During observed year of 2000 – 2004, there are 18 BPD that being able to achieve average efficiency level radial 100%.

Kata Kunci : Manajemen Perbankan,Efisiensi, BPD, efficiency, DEA


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.