Laporkan Masalah

Revitalisasi kelembagaan adat; Peran kerapatan Adat Nagari dalam pemerintahan kota :: Studi kasus Kerapatan Adat Nagari Lubuk Sikarah di Kota SOlok

SYAM, Deswan, Prof.Dr. Irwan Abdullah

2007 | Tesis | Magister Administrasi Publik

Penelitian ini mencoba mengangkat peran Kerapatan Adat Nagari sebagai lembaga pelaksana fungsi-fungsi nagari, berdasarkan Perda Propinsi Dati. I Sumatera Barat Nomor 13 Tahun 1983. Keberadaan lembaga adat ini dengan segala fungsi, tugas dan kewenangannya dapat menjadi alternatif dalam mewujudkan konsep Baliak Banagari di Wilayah Pemerintahan Kota. Untuk itu penelitian ini difokuskan kepada peran Kerapatan Adat Nagari Lubuk Sikarah sebagai lembaga adat tertinggi di Nagari Solok dalam Wilayah Pemerintahan Kota Solok. Kerapatan Adat Nagari (KAN) Lubuk Sikarah sejak didirikan pada Tahun 1986, dikenal dengan 3 (tiga) peran utamanya dalam Masyarakat Nagari Solok. Adapun peran tersebut adalah pertama, melakukan pembinaan terhadap adat dan masyarakat; kedua, melaksanakan peradilan adat tertinggi di Nagari Solok; dan ketiga, mendukung pelaksanaan pembangunan daerah. Hambatan-hambatan utama yang dihadapi KAN Lubuk Sikarah dalam melaksanakan 3 (tiga) peran utamanya adalah (1) rendahnya partisipasi urang ampek jinih suku sebagai fungsional adat Nagari Solok dalam KAN Lubuk Sikarah. Di samping itu, sumberdaya manusia urang ampek jinih tersebut juga banyak yang rendah; (2) sumberdaya ekonomi yang terbatas untuk menunjang pelaksanaan kegiatan-kegiatan KAN Lubuk Sikarah; dan (3) masuknya kepentingan-kepentingan partai politik dan Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan peran-peran KAN Lubuk Sikarah. Solusi yang dapat ditawarkan untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut adalah (1) mengembalikan kepemimpinan urang ampek jinih dalam masyarakat Nagari Solok dan dalam kepengurusan KAN Lubuk Sikarah; (2) menegaskan kembali kepemilikan dan sumber-sumber ekonomi dan hak-hak Nagari Solok; (3) memposisikan KAN Lubuk Sikarah sebagai lembaga adat tertinggi di Nagari Solok yang mandiri dan bebas dari segala kepentingan sekelompok orang dan organisasi politik lainnya. Untuk itu, hasil penelitian ini memberikan rekomendasi untuk merevitalisasi peran Lembaga Kerapatan Adat Nagari Lubuk Sikarah. Sehingga kelembagaan adat ini menjadi representatif, komunikatif, responsif, aktif dan dinamis. Lembaga adat ini mempunyai kewibawaan sehingga ditaati, karena kelembagaan adat ini tumbuh dan berkembang didasari atas kepentingan masyarakat adat Nagari Solok.

This research tried to raise role of Kerapatan Adat Nagari as managing body of functions of nagari, based on Local regulation of West Sumatera Province No 13/1983. Existence of the custom body with its al function, duty and authority can be alternative in realizing concept of Baliak Banagari in area of municipal administration. Therefore, this research was focused on role of Kerapatan Adat Nagari Lubuk Sikarah as the highest custom body in Nagari Solok in area of Solok municipal administration. Kerapatan Adat Nagari (KAN) Lubuk Sikarah since its establishment in 1986 had three main role in Masyarakat Nagari Solok. The roles are doing development of custom and society; doing the highest custom judicative function; and supporting implementation of local development. Implementation of the three main role is considered not be able to accommodate and pursue interest of custom society in Nagari Solok. Even, KAN Lubuk Sikarah is more known by society of Nagari Solok as branch body of Local Government. Main obstacles the KAN Lubuk Sikarah face in implementation of its mains role is (1) low participation of urang apek jinih suku as custom function of Nagari Solok in KAN Lubuk Sikarah. In addition, human resource of urang ampek jinih is low; (2) limited economic resource to support implementation of activities of KAN Lubuk Sikarah; and (3) intervention of interest of political parties and local Government in implementation of role of KAN Lubuk Sikarah. Solution offered to deal with the obstacles are (1) return leadership of urang ampek jinih to society of Nagari Solok and in administration of KAN Lubuk Sikarah; (2) reassert ownership and economic resource and right of Nagari Solok; and (3) place KAN Lubuk Sikarah as the highest custom body in Nagari Solok that is autonomous and independent of all interest of people group and other political organization. The research give recommendation to revitalize role of institution of Kerapatan Adat Nagari Lubuk Sikarah, so the custom institution it to be representative, communicative, responsive, active and dynamic institution. The custom institution has authoritative power so it is obeyed because it grows and develops based on interest of custom society of Nagari Solok.

Kata Kunci : Kelembagaan Adat,Partisipasi,the custom institution, nagari, revitalisasi, partisipation


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.