Laporkan Masalah

Upaya menekan tingkat perceraian bagi pasangan suami istri yang beragama Islam di Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta

MAYASARI, Dian Ety, Purman Hidayat, SH.,M.Hum

2006 | Tesis | S2 Ilmu Hukum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang membuat pasangan suami istri cepat mengambil keputusan bercerai di Pengadilan Agama, khususnya di Pengadilan Agama Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta dan juga untuk mengetahui upaya-upaya yang dapat dilakukan oleh lembaga-lembaga yang terkait dengan pelaksanaan perkawinan dan perceraian untuk menekan tingginya angka perceraian di Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian yang bersifat yuridis empiris, yaitu penelitian yang menitikberatkan pada penelitian lapangan namun tidak meninggalkan penelitian kepustakaan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui penelitian lapangan dengan cara wawancara dengan responden dan narasumber. Data sekunder diperoleh melalui penelitian kepustakaan dengan alat studi dokumen dengan cara penelurusan bahan-bahan hukum yang bersifat primer, sekunder, dan tersier. Keseluruhan data penelitian ini dianalisa secara kualitatif. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa faktor tertinggi yang mendorong pasangan suami istri bercerai di Pengadilan Agama Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta karena faktor sudah tidak ada keharmonisan dalam rumah tangga (52,64%). BP4 berupaya menekan perceraian dengan memberikan penasehatan bagi calon pasangan suami istri yang hendak menikah dan pasangan suami istri yang akan bercerai. KUA berupaya menekan perceraian dengan memberi penasehatan calon pasangan suami istri yang mendaftarkan perkawinannya di KUA. Penasehatan dari BP4 dan KUA ini tentang perwujudan rumah tangga yang sakinah. Kelurahan berupaya menekan perceraian dengan menasehati pihak yang ingin bercerai. Pengadilan Agama berupaya menekan perceraian dengan melakukan perdamaian, yaitu mendatangkan kedua belah pihak dalam sidang agar berdamai dan mengurungkan niatnya untuk bercerai.

This research aims at investigating the causal factors of the immediate divorce decision in Pengadilan Agama especially that in Bantul regency of the Special District of Yogyakarta and also at finding out the attempt made by the parties concerned with the marriage and divorce to decrease the high divorce rate in Bantul Regency of the Special District of Yogyakarta. The method used in the study is juridical and empirical study, which puts the emphasis on the field study and accompanied by literature study. The data used in the study are primary and secondary one. The first is gathered through field study using the interview with the respondents and sources. The later is gathered through literature study of the documents by investigating the primary, secondary and tertiary legal sources. The whole data of the study is analyzed qualitatively. The results of the research can be concluded that the causal highest factor of the divorce among the married couples in Pengadilan Agama of Bantul regency of the Special District of Yogyakarta are the absence of the family harmony (53.63%). BP4 attempts to decrease the high divorce rate by advising the couples willing to marry and also those willing to divorce. The KUA attempts to decrease the divorce rate by advising the married couples who registered their marriage in the KUA. The advices given by the BP4 and the KUA are about the materialization of the harmonious family life. The village administration officers attempt to advice those willing to divorce. The Pengadilan Agama attempts to decrease the divorce rate by mediating reconciliation, which is possible by inviting those parties to attend a reconciliation meeting that they reconcile and abandon their willingness to divorce.

Kata Kunci : Hukum Perkawinan,Islam,Tingkat Perceraian,Married couples, family, harmony, divorce


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.