Laporkan Masalah

Deteksi dini hipotermia pada bayi baru lahir dengan Liquid Crystal Thermometry

WIBOWO, Tunjung, dr. Dwikisworo Setyowireni, Sp.A

2005 | Tesis | PPDS I Ilmu Kesehatan Anak

Hipotermia pada bayi baru lahir masih merupakan masalah yang serius di negara yang sedang berkembang karena secara nyata meningkatkan risiko terjadinya mortalitas dan juga morbiditas bayi baru lahir karena infeksi, kelainan koagulasi, asidosis, dan penyakit membran hialin. Thermometer air raksa merupakan alat diagnosis yang lazim digunakan untuk mendeteksi hipothermia. Kelemahan alat ini adalah tidak bisa distrerilkan, mahal, mudah pecah dan sulit digunakan tanpa pelatihan yang memadai, di beberapa negara alat ini sulit ditemukan di luar rumah sakit dan sekarang secara ekologi mulai tidak bisa diterima. Alat yang simpel, efektif dan mudah digunakan oleh ibu ataupun pengasuh bayi sangat diperlukan untuk menurunkan angka mortalitas dan morbiditas perinatal karena hipotermia. Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi kemampuan Liquid Crystal Thermometry (LCT) untuk mendeteksi hipotermia secara dini pada bayi baru lahir. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancang bangun uji diagnostik. Sampel penelitian bayi baru lahir yang dirawat di bangsal rawat gabung dan kamar bayi bermasalah Rumah Sakit Umum Dr. Sardjito Jogjakarta yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. LCT ditempelkan di abdomen daerah hepar. Pengukuran suhu tubuh dengan thermometer digital dan pembacaan LCT dilakukan 3 kali. Perubahan warna LCT dan suhu tubuh bayi dicatat di dalam formulir pencatatan yang telah dikode. Sebanyak 268 bayi yang memenuhi sarat dan mendapatkan inform consent dari orang tua diikutkan dalam penelitian ini. Hasil uji kesepakatan antar pengamat adalah 0,75. Pada tiga kali pengukuran didapatkan nilai kecenderungan positifnya adalah 22,9 (IK 95%: 11,47-45,78), 18,97 (IK 95%: 9,43-38,16) dan 22,8 (IK 95%: 11,34-45,83). Nilai sensitivitas, spesifisitas, nilai duga positif dan nilai duga negatif paling tinggi pada pengukuran I. Apabila ambil rata-rata nilai kecenderungan positifnya 20 maka apabila diterapkan pada kurva normogram Bayes theorem dengan angka prevalensi seperti hasil penelitian ini (15-20%) akan didapatkan nilai post-test probability sebesar 70 -80 %. LCT (ThermoSpot) mempunyai akurasi yang tinggi untuk mendiagnosis hipotermia pada bayi baru lahir di kamar bayi bermasalah Rumah Sakit Dr. Sardjito.

Hypothermia is still a serious problem in developing country. Hypothermia is increasing the risk of mortality and morbidity such as infection, coagulation disorders, Acidosis and Hyaline Membrane Disease. Mercury Thermometer is commonly used to detect hypothermia in the newborn. The mercury thermometer was recently known that is facing some problem i.e., that tool was not ecological acceptable, difficult to be sterilized, expensive, easily broken, need some training before using and difficult to find in some developing country. A simple, effective and easily used tool for detection of hypothermia in newborn was needed for decreasing morbidity and mortality of the newborn. The objective of this study is to evaluate the ability of LCT in early detection of the newborn hypothermia. This study is a diagnostic test study. This study was conducted in neonatology ward, Sardjito Hospital. Newborn who fulfill the inclusion and exclusion criteria will be enrolled for this study. The LCT will be placed in the abdomen. Digital thermometer measurement and LCT observation conducted three time each patient. LCT’s color and body temperature will be documented by using a precoded questionnaire. A total 268 newborns who fulfilled inclusion and exclusion criteria and the parents sign the informed consent were recruited to this study. The inter-observer agreement was 0.75. Positive likelihood ratio during three measurements were 22.9 (95%CI: 11.47-45.78), 18.97 (95%CI: 9.43-38.16) and 22.8 (95%CI: 11.34-45.83) respectively. The highest sensitivity, specificity, positive predictive value and negative predictive value were in the first measurement. If Positive likelihood ratio was assumed 20 in average and the prevalence was 15 – 20 % (results from this study), after applying to bayes theorem, post-test probability of this study is 70 – 80 %. LCT has a high accuracy to diagnose hypothermia among newborn in the neonatology ward, Sardjito Hospital.

Kata Kunci : Bayi Baru Lahir,Hipotermia,LCT


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.