Laporkan Masalah

Pengukuran kinerja pelayanan Instalasi Farmasi di Rumah Sakit Umum Daerah Sleman dengan pendekatan empat perspektif dalam Balanced Scorecard

WARDHANI, Maria Sylvira Pramudya, dr. Sulanto Saleh Danu, SpFK

2006 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat (Manajemen Rumah Saki

Latar belakang: lnstalasi Farmasi RSUD Sleman merupakan revenue center. Selama tahun 2002-2004, kontribusi pemasukan terhadap pendapatan total rumah sakit menurun. Organisasi yang baik secara keuangan akan memungkinkan melakukan peningkatan mutu secara berkelanjutan. Melalui 4 perspektif dalam balanced scorecard, dapat diketahui kinerja pelayanan instalasi farmasi baik dari indikator keuangan ataupun nonkeuangan. Hasil pengukuran diharapkan dapat dijadikan rekomendasi peningkatan mutu pelayanan selanjutnya. Tujuan: Mengetahui pencapaian kinerja instalasi farmasi dari masing­masing perspektif dalam balanced scorecard, yaitu 1) keuangan, 2) customer, 3) proses bisnis/ intern dan 4) pembelajaran dan pertumbuhan Metode: Rancangan penelitian studi kasus tunggal yang bersifat deskriptif eksploratif terhadap data yang dihimpun. Hasil Penelitian: 1) kinerja dari perspektif keuangan: tidak ada pertumbuhan pendapatan (-14,29%) sedangkan biaya justru meningkat (0,29%), TOR 12,92 kali; 2) kinerja dari perspektif customer: pasien yang tidak puas terhadap: waktu tunggu pelayanan lama (70,8%), tingkat ketersediaan obat (32,5%), kenyamanan ruang tunggu (33,3%), keramahan petugas (13,3%), namun 64,2% pasien puas terhadap pelayanan secara keseluruhan; 3) kinerja dari perspektif proses bisnis/ intern: tingkat ketersediaan obat: 95,62%; ketepatan pelabelan obat: 1 00%; rata-rata dispensing time untuk pelayanan resep pasien umum: 30,63 menit dan untuk pelayanan resep pasien askes dan gakin: 34,81 menit; informasi sebatas frekuensi dan waktu pemakaian obat; 4) kinerja dari perspektif pembelajaran dan pertumbuhan: persentase karyawan yang mendapat pelatihan relatif kecil (rata-rata 10%); 57, 14% karyawan produktivitasnya masih di bawah rata-rata; 57, 14% karyawan memiliki tingkat komitmen kategori sedang dan 90,48% karyawan memiliki tingkat kepuasan kerja kategori sedang; tingkat produktivitas petugas pelayanan resep berdasarkan pemanfaatan waktu kerja: 76,33%. Kesimpulan: Belum optimalnya kinerja masing-masing perspektif menyebabkan kurang baiknya kinerja organisasi dilihat secara keseluruhan.

Background: Pharmacy Department of Sleman Regional Hospital is a revenue center. During 2002 -2004, its contribution to total hospital revenue decreased. An organization which is financially good may improve quality continuously. Through 4 perspectives of balanced scorecard, performance of Pharmacy Department service may be identified from both financial and nonfinancial indicators. Result of assessment may be used as recommendation to continous improvement of service quality. Objective: To assess performance Pharmacy Department from perspectives of balanced scorecard: 1) finance; 2) customer; 3) business process and ;4) learning and growth. Method: The study was designed as explorative and descriptive single case study. Result: 1) performance of financial perspectives: there was no increased revenue (-14.29%), meanwhile cost even increased (0.29%), with turn over ratio 12.92 times; 2) performance of customer perspectives: patients were dissatisfied with long waiting time (70.8%), drug availability (32.5%), coziness of waiting room (33.3%), staff's friendliness (13.3%), however 64.2% of patients were satisfied with overall service; 3) performance from business/ internal process perspectives: drug availability (95.62%); drug labelling precision (100%); average dispensing time of prescription for general patients (30.63 minutes) and prescription for health insurance and poor family patients (34.81 minutes); information limited to frequency and time of drug taking; 4) performance from learning and growth perspectives: percentage of staff having training was relatively low (10% average); staff's productivity below average level (57.14%); staff having commitment of medium category (57.14%) and staff having satisfaction of medium category (90.84%); productivity of prescription service staff based on utilization of working time (76.33%) Conclusion: Less optimum performance in each perspective caused unsatisfactory organizational performance as a whole.

Kata Kunci : Manajemen Rumah Sakit,Kinerja Layanan,Instalasi Farmasi


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.