Laporkan Masalah

Hubungan antara kepribadian tahan banting dan dukungan sosial dengan daya tahan terhadap stres pada remaja dari komunitas marginal

HANDAYANI, Retno, Prof. Djamaludin Ancok, Ph.D

2005 | Tesis | S2 Psikologi (Psikologi Sosial)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepribadian tahan banting dan dukungan sosial dengan daya tahan terhadap stres, dan mengetahui perbedaan antara ketiga variabel tersebut pada remaja dari komunitas marginal yang tinggal dengan orangtua dipemukiman kumuh, tinggal di jalanan, dan tinggal di panti asuhan. Subyek dalam penelitian ini berjumlah 160 orang, berusia 12-18 tahun dan tinggal di Yogyakarta. Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: skala kepribadian tahan banting, skala dukungan sosial, dan skala daya tahan terhadap stres. Ketiga skala ini menggunakan model skala likert yang terdiri dari empat alternatif pilihan jawaban. Metode analisis data yang digunakan adalah uji korelasi parsial, korelasi ganda, dan ANOVA faktorial dua jalur. Hasil analisis korelasi ganda menunjukkan terdapat hubungan yang sangat signifikan antara kepribadian tahan banting dan dukungan sosial secara bersamasama dengan daya tahan terhadap stres dengan hasil Ry.12= 0,340; F= 10,288; p= 0,000 (p < 0,05), dan koefisien determinasi sebesar R² = 0,116; yang mana kepribadian tahan banting dan dukungan sosial memberikan sumbangan efektif sebesar 11,6%; Hasil analisis korelasi parsial untuk kepribadian tahan banting dengan daya tahan terhadap stres tidak terdapat hubungan yang signifikan dengan hasil r1y.2= 0,035; p= 0,622 (p> 0,05); kemudian hasil analisis korelasi parsial untuk dukungan sosial dengan daya tahan terhadap stres terdapat hubungan yang signifikan dengan hasil r1y.2= 0,301; p= 0,000 (p < 0,05). Hasil ANOVA faktorial dua jalur menunjukkan: pertama, terdapat perbedaan yang signifikan antara kepribadian tahan banting, dukungan sosial, dan daya tahan terhadap stress, yang meliputi: remaja dari komunitas marginal yang tinggal dengan orangtuanya di pemukiman kumuh, remaja yang tinggal dijalanan, dan remaja yang tinggal di panti asuhan dengan hasil uji F= 5,045; p= 0,008 (p < 0,05); kedua, terdapat perbedaan yang signifikan pada remaja yang bertempat tinggal dengan orangtuanya di pemukiman kumuh, di jalanan, dan di panti asuhan secara kepribadian tahan banting, dukungan sosial, dan daya tahan terhadap stres dengan hasil uji F= 94,262; p= 0,000 (p < 0,05); ketiga, tidak ada perbedaan remaja dari komunitas marginal, baik yang tinggal dengan orangtuanya dipemukiman kumuh, dijalanan, dan di panti asuhan bila dilihat dari kehidupannya sehari-hari, sama-sama memiliki kepribadian tahan banting, dukungan sosial dan daya tahan terhadap stres dengan hasil uji F = 0,676; p= 0,510 (p > 0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kepribadian tahan banting dan dukungan sosial dengan daya tahan terhadap stres secara nyata dalam kehidupan sosial bagi remaja dari komunitas marginal. Kemudian terdapat perbedaan yang signifikan antara kepribadian tahan banting, dukungan sosial, dan daya tahan terhadap stres, yang meliputi: remaja dari komunitas marginal yang tinggal dengan orangtuanya di pemukiman kumuh, dijalanan, dan di panti asuhan secara nyata dalam kehidupannya. Kata kunci: Kepribadian tahan banting, Dukungan sosial, Daya

This research aims at finding out the correlations among hardiness and social support with stress resistance, and the differences between those three variables among adolescence from marginal community who lived with their parents, on the street (street adolescent), and at an orphanage. 160 respondents participated in this study, age 12-18 years, and lived in Yogyakarta. The data were collected using three instruments: hardiness scale, social support scale, and stress resistance scale. All of the scales used Likert Scale Model consist of four altenative responses. Partial correlation, multiple correlation, and two-line factorial ANOVA were used in this research. The result showed a very significant correlation among hardiness and social support with stress resistance of the three kinds of adolescence is Ry.12= 0,340; F= 10,288; p= 0,000 (p < 0,05) and determination coefficient R²= 0,116 , in which hardiness and social support elucidated stress resistance in the amount of 11,6%. The partial correlation analysis result of the correlation between hardiness and stress resistance showed no significant relationship r1y.2= 0,035; p= 0,622 (p> 0,05). Besides, the partial correlation result of social support and stress resistance showed a significant correlation r1y.2= 0,301; p= 0,000 (p < 0,05). Two-line factorial ANOVA showed three findings. First of all, there was a significant difference among hardiness, social support, and stress resistence comprising the adolescence (from the marginal community) who live with their parents, lived on the street, and live at the orphanage by result F= 5,045; p= 0,008 (p < 0,05). The second finding is that those three types of adolescence significant differences on their hardiness, social support, and stress resistence by result F= 94,262; p= 0,000 (p < 0,05). The third finding was no relationship among those adolescence on their hardiness, social support, and stress resistence. Viewed from their daily lives, all of adolescence possess hardiness, social support, and stress resistence by result F = 0,676; p= 0,510 (p > 0,05). In sum, it turned out that there was a significant relationship among hardiness, social support, and stress resistence comprising the adolescence (from the marginal community). Moreover , significant differences on adolescence among hardiness, social support, and stress resistence were actually appeared in their covering who their parents, lived on the street, and live at the orphanage

Kata Kunci : Stress,Daya Tahan,Dukungan Sosial, Hardiness, Social support, and Stress resistance


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.