Laporkan Masalah

Peran dan identifikasi komoditas pertanian unggulan di Kabupaten Wonogiri

ARIYANI, Aminah Happy Moninthofa, Prof.Dr.Ir. Masyhuri

2005 | Tesis | Magister Manajemen Agribisnis

Tujuan penelitian ini adalah untuk (a) mengidentifikasi sektor yang menjadi basis ekonomi saat ini dan masa yang akan datang, (b) mengidentifikasi komoditas pertanian yang menjadi komoditas basis pada setiap kecamatan, (c) mengkaji posisi sektor pertanian dalam perekonomian, (d) mengetahui sejauh mana peran sektor pertanian terhadap perekonomian dilihat dari surplus pendapatan yang diberikan serta efek pengganda yang ditimbulkan, (e) mengetahui tingkat spesialisasi dan lokalisasi komoditas basis pertanian, (f) mengidentifikasi komoditas pertanian yang diprioritaskan untuk dikembangkan di Kabupaten Wonogiri. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif yang mengambil lokasi di Kabupaten Wonogiri dengan pertimbangan bahwa sektor pertanian memberikan kontribusi terbesar dalam perekonomian Kabupaten Wonogiri. Analisis data menggunakan formulasi Location Quotient (LQ), Dynamic Location Quotient (DLQ), analisis reposisi sektoral (gabungan analisis LQ dan DLQ), analisis Shift-Share, analisis sektor prioritas (gabungan LQ dan Shift-Share), analisis surplus pendapatan, analisis spesialisasi sektor, analisis lokalisasi sektor dan analisis prioritas komoditas pertanian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sektor pertanian merupakan sektor basis, sedangkan dengan analisis DLQ menunjukkan bahwa sektor pertanian bukan merupakan sektor yang mampu diharapkan di masa yang akan datang (DLQ<1). Berdasarkan analisis Shift-Share, sektor pertanian mengalami pertumbuhan positif (Rp10.124,20 juta) yang dihasilkan dari komponen perumbuhan nasional (Rp59.571,57 juta), komponen pertumbuhan proporsional (-Rp40.559,29 juta) dan komponen pertumbuhan pangsa wilayah (-Rp8.888,08 juta). Setelah LQ dan Shift-Share digabungkan untuk menentukan sektor prioritas, sektor pertanian merupakan sektor alternatif. Kabupaten Wonogiri memiliki efek pengganda pendapatan sebesar 1,389236 artinya setiap kenaikan pendapatan komoditas basis pertanian sebesar Rp1.000.000,00 akan menghasilkan pendapatan total wilayah Kabupaten Wonogiri dari sektor pertanian sebesar Rp1.389.236,00. Kabupaten Wonogiri memiliki nilai specialization quotient rata-rata sebesar 0,298663 artinya secara keseluruhan tidak ada spesialisasi kegiatan pertanian sehingga tidak berspesialisasi pada komoditas tertentu. Komoditas pertanian yang mempunyai tingkat lokalisasi tinggi atau relatif memusat di satu kecamatan adalah ubi kayu, jagung dan kacang tanah.

The objectives of this research are to identify basic of economic sector currently and in the future, to identify basic of agricultural commodity in every region, to determine the position of agricultural sector in the economics, to calculate the contribution of this sector for driving income surplus and multiplier effect, to know the specialization and locality level of basic agricultural commodity, to determine the development priority of agricultural commodity in Wonogiri Regency. Quantitative method was implemented in this research as well as in the analysis such as formulation of Location Quotient (LQ), Dynamic Location Quotient (DLQ), sector reposition analysis (combination of LQ and DLQ), Shift- Share analysis, priority sector analysis (combination of LQ and Shift-Share), income surplus analysis, sector specialization analysis, sector locality analysis and analysis of agricultural commodity priority. The results show that agricultural sector is a basic sector, while the DLQ analysis shows that agricultural sector may not expect to be the basic in the future (DLQ<1). Based on Shift-Share analysis, agricultural sector shows a positive growth (Rp10.124,20 millions) resulted from the national growth component (Rp59.571,57 millions), the proportional growth component (-Rp40.559,29 millions) and the differential growth component (-Rp8.888,08 millions). Meanwhile, analysis of LQ and Shift-Share shows that agricultural sector has a position as an alternative sector. Income multiplier effect in Wonogiri Regency was calculated at 1,389236 that means every Rp1.000.000,00 of agricultural basis commodity income will generate agricultural income in Wonogiri Regency at Rp1.389.236,00. Average specialization quotient number of Wonogiri Regency was calculated at 0,298663 meant that in general there is no specialization in agricultural activity. Therefore there is no specialization in certain commodity. Agricultural commodities that have a high locality level or relatively centered in one region are cassava, corn and peanut.

Kata Kunci : Komoditas Pertanian,Basis Ekonomi,Perekonomian Daerah, Location Quotient, Shift-Share, Specialization Quotient, Locality Quotient, Basic Commodity


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.