Laporkan Masalah

Teknologi pengambilan air laut untuk keperluan tambak :: Studi kasus wilayah bertebing dan wilayah berpasir kawasan pantai selatan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

ROSYADI, Imron, Prof.Dr.Ir. H. Nur Yuwono, Dip.,DEA

2004 | Tesis | S2 Teknik Sipil

Usaha pertambakan sangat membutuhkan persediaan air laut. Untuk memenuhi kebutuhan air laut tersebut di Pantai Pandansimo yang merupakan pantai berpasir memiliki permasalahan bergeraknya garis pantai dan belum terpenuhinya kuantitas dan kualitas air laut sesuai dengan kebutuhan, sedangkan di Pantai Sundak yang merupakan pantai bertebing memiliki permasalahan yang utama yaitu terjadinya gempuran gelombang air laut yang menyebabkan kerusakan struktur pengaman dan pengait pipa. Jika struktur pengaman tersebut rusak, maka jaringan pipa yang ada juga akan hancur terseret ombak Dengan adanya permasalahan-permasalahan di atas maka dilakukan suatu penelitian yang dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung ke lapangan dengan mengumpulkan data-data yang diperlukan. Dari data-data yang ada digunakan sebagai dasar perancangan model. Evaluasi hasil dari model dilakukan dengan rumus-rumus yang ada. Dari hasil perancangan didapatkan model perancangan untuk wilayah bertebing dan berpasir. Untuk wilayah bertebing digunakan struktur pengaman pipa dengan blok beton pengama n yang diberi perkuatan angker. Blok beton pengaman tersebut berukuran 4,2 m x 1,4 m. yang berbentuk trapesium dan angker yang diboor pada dasar pantai terbuat dari beton berdiameter 20 cm dengan tulangan 19 mm. Sedangkan untuk wilayah berpasir digunakan sumur pengambilan kombinasi buis beton dan pipa berpori. Sumur pengambilan tersebut memiliki kedalaman 6,5 m dan berdiameter 3 m sedangkan panjang pipa berpori 8m dan diameter pipa 10cm. Dari gabungan keduanya dapat dihasilkan debit sebesar 32,1 m3/menit.

Pondfish effort very requiring of sea water supply. To fulfill requiring amount of the sea water at Pandansimo coastal representing sandy coastal have the problem not yet fulfilled of quality and quantity the sea water, while at Sundak coastal representing cliff coastal have the problem that is the happening of wave attack causing damage peacemaker and pipe locking of structure. If the peacemaker and locking pipe of structure damage, hence existing pipe network also will broken dragged by a wave. With the existence at above problem hence conducted a research with direct visit to field for collecting data needed. Existing data used for scheme base model. Evaluation for the result use existing formula. From scheme result get a model for the region of cliff and sandy coastal. For the cliff coastal, used structure with the concrete block which have peacemaker and anchoor. The peacemaker of concrete blok has fairish 4.2 m x 2.1 m, what is the form of trapezium and the anchoor which in locking at coastal base. The anchoor made from concrete with diameter is 20 cm and the bone is 19 mm. While the sandy coastal used well intake are combination concrete buis and pore pipe. The well have diameter 3 m and 6,5 m deepnes. Pore pipe have length 8 m and diameter of pipe are 10 cm. From merger of both can be yielded debit equal 32,1 m3 / minute.

Kata Kunci : tambak, pantai berpasir, pantai bertebing, blok beton pengaman, sumur pengambilan, fish pond, sandy coastal, cliff coastal, block of concrete, well intake

  1. S2-PAS-2004-ImronRosyadi-abstract.pdf  
  2. S2-PAS-2004-ImronRosyadi-bibliography.pdf  
  3. S2-PAS-2004-ImronRosyadi-tableofcontent.pdf  
  4. S2-PAS-2004-ImronRosyadi-title.pdf