Laporkan Masalah

Partisipasi perempuan dalam pembangunan prasarana permukiman :: Studi kasus Pembangunan sarana air bersih melalui program pengembangan Kecamatan/PPK di Kabupaten Donggala Propinsi Sulawesi Tengah

WAHYUNINGSIH, Sri, Ir. Bakti Setiawan, MA.,PhD

2004 | Tesis | Magister Perencanaan Kota dan Daerah

Secara hukum, perempuan di Indonesia berpeluang sama dengan laki-laki untuk berpartisipasi dalam proses pembangunan di segala bidang. Pasal 21 dan 27 Undang-Undang 1945 menjamin adanya kesamaan hak dan kewajiban bagi penduduk tanpa membedakan laki-laki dan perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bentuk dan tingkat partisipasi perempuan serta faktor-faktor yang secara dominan mempengaruhi partisipasi perempuan. Metode penelitiannya adalah kualitatif dengan pendekatan eksplanatory. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, kuesioner dan observasi lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk partisipasi perempuan dalam pembangunan sarana air bersih adalah diwujudkan dalam bentuk tenaga maupun ide/gagasan. Proporsi terbesar dikontribusikan dalam bentuk tenaga karena keterbatasan dana perempuan untuk berkontribusi uang maupun material, serta masih adanya waktu luang untuk kontribusi tenaga. Sedangkan tingkat partisipasi perempuan berada pada tingkatan yang tinggi yaitu Inisiasi. Perempuan tidak hanya sebagai obyek pembangunan saja, melainkan juga dapat menentukan dan mengusulkan segala sesuatu rencana yang akan dilaksanakan sesuai dengan aspirasi perempuan itu sendiri, baik pada tahap awal persiapan program hingga pada tahap pemeliharaannya. Faktor yang secara dominan mempengaruhi adalah faktor internal (sosial, ekonomi dan fisik) serta faktor eksternal (kondisi budaya dan desain program). Faktor eksternal yang lebih memberikan pengaruh adalah adanya desain program. Hambatan partisipasi perempuan adalah rendahnya kualitas sumberdaya manusia perempuan baik dari sisi tingkat pendidikan maupun pendapatan. Penelitian ini menyarankan agar perempuan lebih berpartisipasi secara optimal hendaknya mereka selalu terlibat secara utuh dari tahap awal persiapan program, perencanaan, pelaksanaan hingga pemeliharaan.

Woman and man are equal before law to participate in development process in all sectors. Article 21 and 27 of the 1945 Constitution secure the equality of rights and obligation for all people without discriminating woman from man. This research aimed to study the form and level of woman’s participation and factors that predominantly affect woman’s participation. The method used was qualitative and the approach was rationalistic. Data were collected from interview, questionnaire, and field observation. The research reveals that the form of woman’s participation in the development of clean water infrastructure is manifested in ideas and resources. The biggest proportion is contributed in the form of labour due to women limitation to contributing fund or material. Women tend to contribute labour due to the fact that they have more spare time. Important to note that in this case, women involve in the early stage of the proces. They involved in the decision making proces related to project. Several factors caused women participation including internal factors (social, economic, and physical) and external factors (cultural condition and program design). The external factor that influence more is the program design. While, obstacle faced by woman’s participation is low quality human resource, in terms of both education and income. xi The research recommends that woman should participate more optimally since the beginning of the project from preparation, planning, and implementation to maintenance stages.

Kata Kunci : Permukiman,Pembangunan Prasarana,Partisipasi Perempuan,participation, woman, clean water


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.