Laporkan Masalah

Pengelolaan Stasiun Jebres dan kawasannya dalam upaya pelestarian sumberdaya arkeologi

EDININGSIH, Sri, Dr. Inajati Adrisijanti

2004 | Tesis | S2 Arkeologi

Kota Surakarta mempunyai banyak peninggalan budaya dari masa Mataram Islam sampai masa sesudahnya yaitu dengan masuknya Bangsa Barat. Peninggalan masa Mataram Islam ditandai dengan keberadaan Keraton Kasunanan Surakarta dan masuknya Bangsa Barat yang ditandai dengan sejumlah bangunan kolonial. Salah satu kawasan di Surakarta yang banyak menyisakan hasil budaya masa-masa tersebut adalah kawasan Stasiun Jebres. Dari tinggalan budaya tersebut terlihat potensi yang menarik terutama pada ragam dan fungsi bangunan, misalnya adalah rumah tinggal, fasilitas ibadah, fasilitas pendidikan dan fasilitas transportasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik sumberdaya budaya di kawasan Jebres yang rawan terhadap perubahan karena pengaruh pertumbuhan kota. Cara penelitian dilakukan dengan pengumpulan data arkeologis yang berada di Stasiun Jebres dan sekitarnya. Data lainnya meliputi dokumen kebijakan pemerintah, data instansional (kelurahan dan kecamatan), peta dasar dan peta tematik, data historis (babad), dan hasil-hasil penelitian yang terkait. Sesudah data terkumpul dilanjutkan dengan survey lapangan yang meliputi peninjauan kawasan, mencatat kondisi bangunan, pemoretan, dan plotting bangunanbangunan bersejarah pada peta dasar. Selanjutnya data disajikan dalam sejumlah foto dan peta sebaran potensi yang ada di kawasan budaya tersebut. Hasil analisis menggambarkan bahwa kawasan Jebres memiliki nilai penting sebagai identitas kota bersejarah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Stasiun Jebres dan kawasannya mempunyai karakteristik dari segi arsitektur dan sejarah. Pertumbuhan kota Surakarta yang relatif cepat mengancam kelestarian stasiun Jebres dan bangunan-bangunan kuna di sekitarnya. Oleh karena itu diperlukan strategi pengelolaan untuk tercapainya usaha pelestarian yang maksimal.

Surakarta has many cultural heritages from the Islamic Mataram Period, especially related with the coming of the Westerns. Islamic Mataram heritage represented by Kasunanan Surakarta palace and the coming of the Westerns was represented by many colonial buildings. A site in Surakarta which preserves cultural product of those eras is Jebres railway station and its surroundings. From this cultural heritage, it can be seen interesting potential, mainly, on the varieties and function of the building, e.g.: dwelling house, worshipping, education, and transport facilities. This study intends to identify the characteristic of cultural resources in Jebres area which is vulnerable to the changes due to city development. The research was performed by collecting archaeological data which existed in Jebres railway station and its surroundings. Other data including governmental policy documents, institutional data (country and sub-district), basic and thematic maps, historical data (“babad”), and related study result. After they were collected, then field survey was performed including observing the site, recording the building’s condition, taking picture, and plotting historical buildings on the basic map. Afterwards, the data was presented via photographs and distribution maps of potentials existing in that cultural area. The result of analysis showed that Jebres has sigificances as an identity of the historical city of Surakarta. Therefore, a management strategy is needed for an optimal preservation effort.

Kata Kunci : Arkeologi, Pelestarian, Pengelolaan Stasiun, Jebres railway station, cultural areas, cultural resources management.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.