Laporkan Masalah

Karakteristik pemenuhan kebutuhan air bersih di Kota Bekasi

FARIDAH, Lia, Dr.Ir. Bondan Hermanislamet, MSc

2004 | Tesis | Magister Perencanaan Kota dan Daerah

Air merupakan kebutuhan yang esensial dalam kehidupan manusia. Penduduk memerlukan air untuk bertahan hidup dan kota memerlukan air untuk melaksanakan kegiatannya. Ketersediaan prasarana air bersih sangat penting untuk mendorong dan menggerakkan kehidupan ruang-ruang kota serta dapat mempengaruhi struktur ruang suatu kota. Oleh karena itu sangatlah penting untuk mengetahui perkembangan suatu kota dilihat dari sisi pemenuhan kebutuhan air bersihnya. Maka judul yang diambil dalam tulisan ini adalah: “Bagaimanakah karakteristik pemenuhan kebutuhan air bersih di Kota Bekasi?” Tujuan yang ingin dicapai dalam tulisan ini adalah: mengidentifikasi karakteristik spasial kebutuhan air bersih dan mendeskripsikan bagaimana produksi dan distribusi air bersih telah diselenggarakan. Untuk mencapai tujuan tersebut maka penelitian ini menggunakan metoda deskriptif kuantitatif dan kualitatif dengan teknik analisis spasial yang diarahkan untuk mengkaji dan mendeskripsikan secara sistematis, dan faktual mengenai kondisi pemenuhan kebutuhan air bersih di Kota Bekasi. Dari hasil penelitian diperoleh gambaran bahwa pemenuhan kebutuhan air bersih di Kota Bekasi mempunyai karakteristik yang berbeda untuk bagian wilayah kota sebelah utara dan sebelah selatan. Bagian kota sebelah utara telah terlayani kebutuhan air bersihnya dengan sistem jaringan dengan tingkat layanan 8,42%, sedangkan bagian kota lainnya sebanyak 91,58% harus menyediakan air bersih secara mandiri dengan cara memanfaatkan air tanah. Meskipun wilayah yang terlayani jaringan air bersih masih kecil namun keberadaan prasarana air bersih di wilayah Kota Bekasi telah mempengaruhi struktur ruang kota. Wilayah kota sebelah utara (BWK I dan BWK II) memiliki struktur kota yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan wilayah di bagian selatan (BWK III dan BWK IV). Tingkat perkembangan dan pertumbuhan penduduk serta cakupan layanan kegiatan perkotaan di bagian utara lebih tinggi jika dibandingkan dengan wilayah selatan. Demikian pula dengan pola spasial kebutuhan air bersihnya, dimana bagian kota sebelah utara mempunyai pola spasial kebutuhan air bersih yang lebih beragam dan lebih besar jika dibandingkan dengan wilayah selatan. Oleh karena itu agar terbentuk keseimbangan perkembangan pertumbuhan di seluruh wilayah kota, maka perlu adanya penyebaran jaringan air bersih yang merata di seluruh kota. Wilayah yang tidak mempunyai sumber air potensial (sebelah utara kota), kebutuhan air bersihnya dipenuhi dari wilayah yang mempunyai sumber air potensial (sebelah selatan kota). Sedangkan keterbatasan dana dan keahlian pengelolaan layanan air bersih dapat diatasi dengan cara melibatkan swasta dalam penyediaan layanan air bersih melalui kerja sama swasta dan pemerintah dalam bentuk konsesi, BOT atau BOOT.

Water is a basic need for human being, because it provides life itself. People need water to survive, while city need water to run its activities. Clean water infrastructure plays very important role to push and generate city spatial life and also influences city structure. Therefore, it is very important to know city development from its clean water demand sufficiency. Based on that reason the research question of this thesis is “What is the characteristic of clean water demand sufficiency in Bekasi municipality?” The objectives of this thesis are identifying clean water demand spatial characteristic and describing production and distribution of clean water being held in Bekasi municipality. To attain those objectives, quantitative descriptive and qualitative method are used for this research with spatial analysis technique which is directed to study and describe more detail, systematic and factual about related condition of clean water demand sufficiency in Bekasi municipality. The research gains a description about sufficiency of clean water demand in Bekasi municipality that has a different characteristic in northern and southern city region. The northern part has been served for its clean water demand with network system, although the level of service is still low about 8,42%, while the remain of about 91,85% in other city regions have to be provided independently by ground water. Although the served regions of clean water are still low, the availability of clean water infrastructure in Bekasi municipality influences the city structure. The northern city region (BWK I an BWK II) has a better city structure than other city regions (BWK III and BWK IV). The development, growth and span of services of city activities in the north are higher than in the south. Thus, such was the case for spatial pattern of clean water demand, where in northern part of the city it is more various and bigger than in other parts in the south. Therefore, to reach a balance of development in all city regions, it needs equal distribution of clean water networks in all city region. The region that doesn’t have potential resources of clean water (the northern city region) will be served from other city with potential resources (the southern city region). While lack of skills and fund will be covered through partnership between government and privates in managing and providing clean water through concession, BOT or BOOT.

Kata Kunci : Air Bersih, Pemenuhan Kebutuhan, Clean water, clean water network system, infrastructure, city region


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.