Laporkan Masalah

Economic value added sebagai variabel yang memoderasi hubungan antara kebijakan dividen dengan return saham

DHARMADIAKSA, Ida Bagus, Dr. Jogiyanto HM., MBA

2003 | Tesis | S2 Akuntansi

Stern Steward & Company telah mendukung suatu model lain dari residual income, yaitu Economic Value Added (EVA), yang digunakan sebagai pengganti pengukur cash dari operasi terhadap kinerja internal dan eksternal. Menurut Steward (1991, 1995), Earnings per saham dan peningkatan earnings adalah ukuran menyesatkan dari kinerja perusahaan. selanjutnya dikemukakan bahwa pengukuran kinerja periodik yang praktis dan terbaik adalah Economic Value Added (EVA). EVA adalah yang mengendalikan harga saham. Perbedaan pokok antara EVA dan pengukuran laba konvensional adalah EVA merupakan laba ekonomis kebalikan dari laba akunting (Young, et al., 2001). Hal ini berdasarkan gagasan bahwa suatu bisnis mendapatkan laba yang dinamakan oleh para ekonom “sewa” (contohnya, pengembalian abnormal atas investasi), penghasilan harus mencukupi tidak hanya biaya operasi tetapi juga biaya modal termasuk biaya ekuitas keuangan. Tanpa prospek laba ekonomis, tidak akan ada penciptaan kekayaan bagi investor (Young, et al., 2001). Tujuan investor dalam berinvestasi adalah memaksimalkan return, tanpa melupakan faktor risiko investasi yang harus dihadapinya. Selain return saham yang menjadi harapan investor adalah keinginan investor untuk memperoleh dividen yang akan dapat menambah kekayaan investor. Berdasarkan pendapat Young (2001) bahwa tanpa prospek laba ekonomis, tidak akan ada penciptaan kekayaan bagi investor. Gagasan dari laba ekonomis menegaskan hubungan EVA terhadap kekayaan pemegang saham, kondisi akhir yang dibutuhkan dan tolok ukur berdasarkan nilai maka penelitian ini dilakukan untuk membuktikan apakah EVA sebagai variabel yang memoderasi berpengaruh terhadap hubungan antara kebijakan dividen dengan return saham. Suatu variabel moderator adalah sebagai salah satu yang me mpengaruhi kekuatan hubungan antara satu variabel independen dan satu variabel dependen (Baron & Kenny, 1986). Dari adanya pendapat dan hasil penelitian sebelumnya bahwa kebijakan dividen mengandung informasi, adanya perusahaan semakin meningkatkan nilai dividennya dan pengumuman dividen berdampak positif terhadap return saham maka diperlukan penelitian empiris untuk mengetahui apakah EVA yang merupakan pengukur kinerja perusahaan, sebagai pemoderasi dapat memperkuat hubungan antara kebijakan dividen dengan return saham. Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa ternyata EVA sebagai variabel pemoderasi tidak berpengaruh terhadap hubungan antara kebijakan dividen dengan return saham, yaitu tidak sesuai dengan hipotesis yang dikemukakan

Stern Steward & Company has supported another model of residual income, namely Economic Value Added (EVA) that is used as a substitute of cash measurement from operating activities toward and external performances. According to Steward (1991, 1995), earning per share and earning increase are not accurate to measure a company’s performance. In addition, it is stated that the best pratical performance measurement would be the EVA. The basic difference between EVA and conventional profit measurement is that EVA is an economic profit, rather that accounting profit (Young, et al., 2001). This is base on the idea that a business entity earns profits called by the economist as “rent “ (for example abnormal return from certain invesments). Revenue must be sufficient not only for opening expenses, but also cost of capital including financial equity. In the absence of economic profit, there will be not wealth creation for the investor (Young, et al., 2001) The purpose of investment is to maximize retur n by also considering risk of invesment that is to faced. Beside stock return, dividend is also able to create value to the investor. Base of statement of Youth (2001) that without the prospect of economic profit, there will be not value creation for the shareholders. The idea of economic profit emphasize the relationship between EVA and the wealth of shareholders, final condition necessary, and the value based measurement standard. This study is conducted to test weather EVA as the moderating variable influence the relationship between dividend policy and stock return. A moderating variable is that influence the intense of relationship between independent and dependent variables (Baron & Kenny, 1986) The existence of past literature and research stating that dividend policy has information content. The increase of dividend positively affects the stock return, thus an empirical study is necessary to examine weather EVA as a measure of performance, as moderating variables could enhange the relationship between dividend and stock return. The research result that EVA as a moderating variable is not affects the relationship between dividend policy and stock return that is not confirms the research hypothesis.

Kata Kunci : Return Saham,Kebijakan Deviden,EVA


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.