Laporkan Masalah

Gamelan Gong Beri di Renon :: Sebuah kajian historis dan musikologis

SANTOSA, Hendra, Prof.Dr. I Made Bandem, MA

2002 | Tesis | S2 Penkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa

Gong Beri adalah sebuah gamelan sakral yang terdapat di desa Renon. Dalam penyajiannya harus melalui aturan-aturan tertentu seperti sesaji yang dibuat, upacara yang dilalui, tempat pertunjukan, pelaku pertunjukan, dan waktu pertunjukannya menggunakan sistem kalender Bali yang rumit. Bali dianggap sebagai miniatur Majapahit. Benang merah gamelan peninggalan Majapahit dapat dilihat dari sebuah situs arkeologi di Jawa Timur yaitu candi panataran. Candi ini diperkirakan merupakan contoh dari pura-pura di Bali dan pada reliefnya terdapat gamelan Gambang, Reong Angklung Klentangan, dan Gong Beri, yang sampai saat ini masih lestari dan masih disakralkan. Pada naskah-naskah kuno, gamelan Gong Beri berfungsi sebagai gamelan perang. Kini di Renon, gamelan Gong Beri mempunyai fungsi ritual, dan dipergunakan untuk mengiringi tari Baris Cina. Perubahan ini diperkirakan pada masa pemerintahan Dalem Watu Renggong yang telah kedatangan Dang Hyang Nirartha untuk memperkuat akar-akar agama Hindu. Pada masa pemerintahannya telah terjadi suatu zaman keemasan terhadap kebudayaan Bali khususnya kesenian. Gamelan Gong Beri sebagai ansambel, terdiri dari instrumen yang bersifat ritmis, tetapi mempunyai warna suara khas yang membedakannya dari gamelan Bali lainnya. Hal ini menyebabkan dalam pengolahan ritme dan bunyinya, dapat membentuk suatu komposisi yang luar biasa. Komposisi yang dimainkannya banyak mengandung hal-hal yang tidak terduga seperti jalinan ritme antar instrumen, sistem tutupan nada, dan sistem imbaE atau interlocking.

ABSTRACT Gong Beri is a sacred gamelan found in Renon. That traditional music instrument in its presentation, should pass many certain rules, such as making sesuji, holding the ceremony, the place, the players, and the time for showing which all used a complicated calendar system of Bali. Bali is believed as the miniature of Majapahit. The history of the gamelan as the inheritance of Majapahit can be seen in archaeological sites at Panataran temple in East Java. This temple is considered as example of pura in Bali. Moreover, until this time, wall of the temple were many traditional music instruments such as gamelan Gambang, Reong Angklung Klentangan, and Gong Beri, which is still honored and kept well. In the old literature, Gong Beri was used as a war gamelan. However, at present, in Renon gamelan Gong Beri has had ritual functions and used as an accompaniment of Baris Cina dancing. This change is believed that Dalem Watu Renggong led the government and because of the arrival of Dang Hyang Nirartha which had an aim to strengthen the roots of Hindu. The time when Dalem Watu Renggong led the government is called as golden age period of the art. The gamelan Gong Beri as the ensemble consists of some rhythmical instruments but has a unique timbre, which is different from the other. It causes in doing the sound and rhythm this instrument is able to form a great music composition. The composition, which is played, contains many inscrutable things such as the rhythm braiding, tone closing, and interlocking system.

Kata Kunci : Gamelan Bali,Gong Beri,Kajian Historis dan Musikologis, Gong Beri, Baris Cina, Sacred, and Renon.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.